Sholat Rawatib

Alasan Muslim Sangat Dianjurkan Mengerjakan Qobliyah Subuh, Lebih Baik dari Dunia Seisinya

Di antara sholat rawatib, qobliyah subuh merupakan shalat sunnah yang dijanjikan pahala paling besar.

gulalives.co
Ilustrasi berzikir. Alasan Muslim Sangat Dianjurkan Mengerjakan Qobliyah Subuh, Lebih Baik dari Dunia Seisinya 

Usholli Sunnatal 'isya'i rok'ataini ba'diyyayan mustaqbilal qiblati lillaahi ta'aala

Artinya : "Saya niat shalat sunnah setelah 'isya dua rakaat, dengan menghadap kiblat, karena Allah ta'ala"

Jumlah Sholat Sunnah Rawatib

Shalat rawatib qobliyah dan badiyah 17 rakaat terdiri atas:

1. Dua rakaat fajar atau sebelum sholat subuh

2. Empat rakaat sebelum sholat zuhur

3. Dua rakaat sesudah sholat zuhur

4. Empat rakaat sebelum sholat 'asar

5. Dua rakaat sesudah sholat magrib

6. Tiga rakaat sesudah sholat Isya. Satu rakaat di antaranya adalah sholat witir.

Adapun yang berpendapat 10 rakaat yakni:

1. Dua rakaat sebelum sholat subuh

2. Dua rakaat sebelum sholat zuhur

3. Dua rakaat sesudah sholat zuhur

4. Dua rakaat sesudah sholat magrib

5. Dua rakaat sesudah sholat isya.

Pendapat sholat rawatib qabliyah 10 rakaat itu berdasarkan dalil atau hadits Nabi SAW dari Ibnu Umar.

حفظت من النبي صلى الله عليه وسلم عشر ركعات: ركعتين قبل الظهر وركعتين بعدها وركعتين بعد المغرب في بيته، وركعتين بعد العشاء في بيته، وركعتين قبل الصبح. رواه الشيخان

“Saya hafal dari Nabi SAW 10 rakaat: dua rakaat sebelum shalat Zuhur, dua rakaat setelah shalat Zuhur, dua rakaat setelah shalat Magrib di rumah, dua rakaat setelah shalat Isya di rumah dan dua rakaat sebelum shalat Subuh”. (HR. As Syaikhoni)

Dilansir dari Muhammadiyah.or.id, dalam memahami hadits-hadits Nabi SAW tentang sholat sunat rawatib, para ulama membaginya kepada mu‘akkad dan ghairu mu‘akkad.

Dalam menetapkan mana yang termasuk mu‘akkad dan mana yang termasuk ghairu mu‘akkad para ulama berbeda pendapat.

Shalat sunat rawatib mu‘akkad terdiri atas dua atau empat rakaat sebelum shalat Zhuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat setelah shalat Maghrib, dua rakaat setelah shalat Isya’ dan dua rakaat sebelum shalat Shubuh.

Semuanya ada sepuluh atau dua belas rakaat. Dasarnya ialah hadits-hadits sebagai berikut:

Artinya:

“Diriwayatkan dari Ibnu Umar, ia berkata: Aku ingat dari Nabi saw sepuluh rakaat; dua rakaat sebelum shalat Zhuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah shalat Maghrib di rumahnya, dua rakaat sesudah shalat Isya’ di rumahnya, dan dua rakaat sebelum shalat Shubuh.” [HR. al-Bukhari, Muslim, dan Imam-imam yang lain].

Artinya:

“Diriwayatkan dari ‘Aisyah, bahwasanya Nabi saw tidak pernah meninggalkan empat rakaat sebelum shalat Zhuhur dan dua rakaat sebelum shalat Shubuh.” [HR. al-Bukhari dan Abu Dawud].“Diriwayatkan pula dari ‘Aisyah, ketika ditanya tentang sebagian shalat sunat Nabi saw, ia berkata: Beliau shalat sebelum Zhuhur empat rakaat di rumahku kemudian pergi (shalat berjamaah di masjid), lalu beliau kembali ke rumahku dan shalat dua rakaat, kemudian beliau shalat Maghrib dengan orang banyak (di masjid) lalu kembali ke rumahku dan shalat dua rakaat, kemudian beliau shalat Isya’ berjamaah (di masjid) lalu masuk rumahku dan shalat dua rakaat.”

Dari hadits riwayat Aisyiyah tersebut dapat dipahami bahwa Rasulullah SAW mengerjakan shalat sunat rawatib di rumah beliau, bukan di masjid.

Tentu saja perbuatan Rasulullah SAW itu lebih utama, namun tidak menutup kemungkinan untuk mengerjakan shalat sunat rawatib di masjid.

Ratusan warga khusuk mengikuti dzikir dan muhasabah pada gelaran Bandung Berdzikir. RAMADHAN 2021, Sebelum Tiba Bulan Suci Ini Bacaan Dzikir yang Diamalkan Sehari-hari dan Setelah Sholat
Ilustrasi (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Pada riwayat lain dinyatakan :

Artinya:

“Diriwayatkan dari Ummi Habibah, ia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa yang shalat (sunat rawatib) dua belas rakaat dalam sehari semalam, niscaya dibuatkan bagi mereka sebuah rumah di surga.” [HR. Muslim].

Yang termasuk shalat sunat rawatib ghairu mu‘akkad ialah:

1. Empat rakaat sebelum shalat Ashar, berdasarkan hadits, yang artinya :

“Diriwayatkan dari Ibnu Umar, diriwayatkan dari Nabi saw, beliau bersabda: Allah memberi rahmat kepada orang yang mengerjakan shalat empat rakaat sebelum shalat Ashar.” [HR. Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, dan dinyatakan sebagai hadits hasan, sedangkan Ibnu Hibban menyatakannya shahih].

2. Dua rakaat sebelum shalat Maghrib, berdasarkan hadits, yang artinya:

“Diriwayatkan dari Abdullah bin al-Mughaffal, bahwasanya Nabi saw bersabda: Shalatlah kamu sebelum Maghrib, shalatlah kamu sebelum Maghrib, bersabda pada kali yang ketiga: bagi siapa yang suka. (Ibnu Mughaffal berkata) beliau mengatakan demikian karena beliau khawatir dipandang orang sebagai sunat mu‘akkad.” [HR. al-Bukhari].

3. Empat rakaat setelah shalat Isya’, berdasarkan hadits, yang artinya:

“Diriwayatkan dari Zurarah bin Abi Aufa, bahwasanya Aisyah ditanya tentang shalat Rasulullah saw pada malam hari, ia berkata: Rasulullah saw shalat Isya’ berjamaah kemudian kembali kepada keluarganya, lalu shalat empat rakaat, kemudian pergi ke tempat tidur dan tidur.”[HR. Abu Dawud].

(Tribunnews.com/Renald)(Tribunlampung.co.id/Sulis Setia Markhamah)(TribunStyle.com/Anggie)

Artikel ini tayang di Tribunstyle.com dengan judul Bacaan Dzikir dan Doa setelah Sholat Sunnah sebelum Subuh, Bisa Diamalkan selama Ramadhan 2020 dan Tribunnews.com dengan judul Niat Shalat Sunnah Qobliyah Sebelum Shalat Subuh Dua Rakaat, Lengkap dengan Doa Dzikir

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved