Berita Olahraga
Tim Esports EVOS Integrated Training Facility Terapkan Program Berstandar Internasional
Tidak kurang dari 130 ribu atlet esports berpartisipasi dari berbagai daerah di Indonesia, salah satunya atlet Kalsel Rommy Hadiwijaya
Penulis: Amirul Yusuf | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Turnamen Piala Presiden Esports (PPE) 2021 bakal segera memasuki puncaknya pada babak grand final di Nusa Dua, Bali, Desember mendatang.
Total tidak kurang dari 130 ribu atlet esports berpartisipasi dari berbagai daerah di Indonesia dan telah lebih dari tiga ribu pertandingan terlaksana, salah satunya atlet Kalsel yang lolos yakni Rommy Hadiwijaya di nomor game Pro Evolution Soccer (PES).
Menuju tahapan tersebut, Pemerintah RI melalui sejumlah kementerian terkait gencar menggelar sejumlah kegiatan untuk meninjau ekosistem esports nasional.
Salah satunya mengunjungi EVOS Integrated Training Facility yang merupakan markas klub esports profesional EVOS, di Jakarta Selatan, pada Rabu (1/1/2021).
Hadir dalam kunjungan tersebut yaitu Staf Khusus Bidang Kreativitas dan Inovasi Kaum Milenial Kementerian Pemuda dan Olahraga Alia Noorayu Laksono dan Tenaga Ahli Utama Kedeputian II Kantor Staf Presiden (KSP) Hageng Nugroho.
Baca juga: Bermodal Markas Baru, Tim Esport Kill The Last Banjarmasin Gelorakan Olahraga Elektronik di Kalsel
Baca juga: Organisasi IESPA Hadir di Kabupaten Balangan, Wadahi Atlet Esport Menuju Prestasi
Mereka didampingi oleh Ketua Penyelenggara Piala Presiden Esports 2021 Rangga Danu Prasetyo.
Kedatangan mereka diterima oleh Co-founder & Managing Director EVOS Esports Hartman Harris.
Kunjungan Alia Laksono bersama pihak terkait ini makin menegaskan dukungan pemerintah terhadap seluruh ekosistem esports nasional.
“Kunjungan kami ke EVOS pada hari ini merupakan bagian dari dukungan kepada ekosistem esports kita, khususnya melalui Piala Presiden Esports 2021. Kemenpora dalam hal ini melihat esports sebagai cabang olahraga dengan potensi yang sangat besar. Oleh karena itu harus dibimbing dan digandeng, agar para atlet-atletnya dan unsur-unsur lain di sekelilingnya dapat terdukung dan optimal meraih prestasi yang membanggakan,” tutur Alia Laksono.
Sebagai Staf Khusus Bidang Kreativitas dan Inovasi Kaum Milenial Kemenpora Alia melihat bahwa perkembangan esports yang signifikan beberapa tahun belakangan telah membuka banyak peluang bagi generasi muda untuk berkembang sesuai dengan bakat dan kemampuannya.
Jika dikelola secara serius maka esports akan membawa manfaat yang sangat luas untuk generasi muda.
Tidak hanya sebagai atlet namun juga profesi-profesi lain yang menjanjikan.
“Untuk anak-anak muda yang punya interest menjadi atlet esports, bisa dibimbing dan dibina melalui teman-teman di PBESI, juga EVOS dan klub-klub lainnya bisa membantu anak muda Indonesia untuk di-training dan di-manage agar optimal sebagai atlet. Selain itu kami juga berharap dunia esports ini bisa menjadi opsi baru bagi teman-teman muda yang bisa menghasilkan dan mengharumkan nama bangsa,” papar Alia.
Selain meninjau berbagai fasilitas di EVOS Integrated Training Facility, Alia beserta jajaran menyempatkan berdialog dengan para atlet tim EVOS Divine seputar proses pelatihan yang mereka jalani sebagai pro player.
Ia merasa terkesan dengan fasilitas serta program pelatihan yang disiapkan EVOS untuk para atletnya yang telah mengadopsi berbagai training program berstandar internasional.
Alia Laksono juga mengapresiasi para pemain EVOS yang dinilainya memiliki mentalitas dan attitude sebagai atlet profesional.
Menurut Alia, sama seperti atlet olahraga konvensional lainnya, atlet esports juga harus disiplin dalam menjalani pola latihan fisik yang baik sehingga memiliki kebugaran dan stamina yang memadai.
Baca juga: Kejurprov Bola Voli Kalsel 2021 Resmi Dihelat, Sebanyak 380 Atlet Unjuk Gigi
Baca juga: Raih 4 Medali Emas Kejurkot, Atlet Andalan PASI Banjarmasin Ini Kini Targetkan Juara Kejurprov
“Untuk bisa mendulang prestasi, tentu para atlet esports harus dipersiapkan dengan baik dengan pembinaan sejak dini. Tidak hanya dari sisi taktik dan strategi, namun juga mereka harus memiliki pola pelatihan fisik yang ketat dan disiplin. Ini penting untuk memastikan mereka memiliki kebugaran fisik, kecepatan, dan daya konsentrasi yang baik yang dibutuhkan saat bertanding,” tutur Alia.
Dalam kesempatan yang sama, Co-founder & Managing Director EVOS Esports Hartman Harris merasa terhormat atas atensi pemerintah melalui kunjungan jajaran kementerian terkait di Piala Presiden Esports 2021.
Hartman mengatakan EVOS merupakan satu-satunya klub esports dari Indonesia yang tersebar secara regional di Asia Tenggara.
Selain di dalam negeri, EVOS juga memiliki tim di Filipina, Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Sementara itu, Ketua Penyelenggara PPE 2021 Rangga Danu Prasetyo menyatakan optimismenya bahwa ajang Piala Presiden Esports menjadi batu lompatan penting bagi pengembangan talenta-talenta atlet esports di semua level, baik profesional, semi pro, maupun amatir.
Sejak diselenggarakan perdana pada 2019, ajang ini telah menjadi sarana prestasi sekaligus talent scouting untuk melihat potensi atlet-atlet esports di Indonesia.
“Kolaborasi dengan berbagai klub esports profesional sangat terbuka lebar. Piala Presiden Esports mendukung sepenuhnya pengembangan ekosistem esports di level klub, agar bisa semakin berkembang dan bersaing dengan klub esports mancanegara,” tutur Rangga Danu.
(Banjarmasinpost.co.id/Amirul Yusuf)