Update Erupsi Gunung Semeru

Update Erupsi Gunung Semeru: Korban Jiwa Bertambah Jadi 22 Orang, 27 Lainnya Masih Hilang

UPDATE korban erupsi Gunung Semeru atau akrab disebut Gunung Mahameru.

ADEK BERRY / AFP
Anggota tim pencarian dan penyelamatan membawa seorang warga desa selama operasi di desa Sumberwuluh pada 6 Desember 2021 di Lumajang menyusul letusan gunung berapi dari Gunung Semeru yang menewaskan sedikitnya empat belas orang. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, LUMAJANG - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban jiwa pada Senin (6/12/2021) pukul 17.30 WIB menjadi 22 orang. Sedangkan 27 orang dinyatakan hilang.

Gunung Semeru meletus memang tidak hanya menimbulkan kerusakan bangunan dan rusaknya akses jalan dan jembatan. Namun jumlah korban jiwa terus bertambah, seiring berlangsungnya proses evakuasi korban.

Para korban umumnya meninggal akibat diterjang awan panas.

Dari jumlah itu, sebanyak 14 orang ditemukan di Kecamatan Pronojiwo dan 8 orang di Kecamatan Candipuro.

Hal itu disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.

Baca juga: Laku Rp 2 M, Intip Istimewanya Harley-Davidson Doni Salmanan untuk Korban Semeru dan Banjir Garut

Baca juga: BSI Kirimkan Relawan Medis ke Lokasi Terdampak Erupsi Semeru Kabupaten Lumajang Jatim

Abdul Muhari mengatakan, dari 14 orang meninggal dunia di Kecamatan Pronojiwo itu masih ada 5 orang yang belum teridentifikasi. “2 orang itu ada di RSUD Pasirian dan 3 orang lainnya itu ditemukan di RT 16 RW 5 Curah Kobokan jam 14.15 WIB," kata Abdul, dalam konferensi pers secara virtual, Senin (6/12/2021).

Adapun sembilan korban lainnya di Desa Pronojiwo yang sudah teridentifikasi saat ini sudah dimakamkan.

Kemudian, Abdul mengatakan, dari total 8 korban jiwa di Kecamatan Candipuro, satu korban ditemukan di Kebondeli Selatan.

"Sehingga kami ulangi jumlah korban meninggal per pukul 17.30 WIB adalah 22 orang, 13 orang diantaranya sudah dikenali, 7 lainnya masih dalam proses identifikasi, 12 orang yang sudah teridentifikasi itu sudah dimakamkan," ujarnya dilansir dari Kompas.com.

Selain itu, Abdul mengatakan, ada 27 korban yang masih dinyatakan hilang dan saat ini masih menjadi fokus pencarian oleh tim pencarian dan penyelamatan korban.

Warga saat mengerumuni lokasi Jembatan Gladak Perak penghubung Lumajang-Kabupaten Malang yang terputus akibat terjangan banjir lahar dingin Gunung Semeru meletus.
Warga saat mengerumuni lokasi Jembatan Gladak Perak penghubung Lumajang-Kabupaten Malang yang terputus akibat terjangan banjir lahar dingin Gunung Semeru meletus. (Kukuh Kurniawan/TribunJatim.com)

Kemudian, total masyarakat yang terdampak erupsi Gunung Semeru di dua kecamatan yang terkena awan panas guguran dan 8 kecamatan yang terdampak debu vulkanik mencapai 5.205 orang.

Sementara, saat ini total masyarakat yang mengungsi di 19 titik pengungsian sebanyak 2.004 jiwa.

Rinciannya, 305 di 9 titik di Kecamatan Pronojiwo, 1.136 jiwa di 6 titik Kecamatan Candipuro dan 563 jiwa di 4 titik Kecamatan Pasirian.

Menurut Abdul, kebutuhan logistik seperti selimut, makanan, matras dan lainnya sudah terpenuhi.

"Meskipun jika ada nanti penambahan kebutuhan segenap perwakilan Kementerian lembaga sudah sangat siap untuk memenuhi kebutuhan tersebut," ucap dia.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved