Daftar Gunung Berapi

Selain Semeru, Berikut Daftar Gunung Berapi Perlu Diwaspadai di Indonesia

Ternyata tidak hanya Semeru. Ada sejumlah gunung api aktif di Indonesia yang  juga berada di level status waspada bahkan siaga erupsi.

Editor: M.Risman Noor
SURYA/SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO
ERUPSI BROMO - Wisatawan berfoto selfie dengan latar bukit teletubies dan abu vulkanik Gunung Bromo di kawasan Jemplang, Desa Ngadas, Kabupaten Malang, Rabu (9/12/2015). Meski guyuran abu vulkanik menimpa kawasan Desa Ngadas, Kabupaten Malang, Warga belum terlihat kuatir, malah menganggap erupsi ini merupakan cara Gunung Bromo yang disakralkan sedang memberikan pupuk pada lahan pertanian warga. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Erupsi Semeru yang terjadi Lumajang, Jawa Timur menjadi duka bagi masyarakat Indonesia.

Lalu sebenarnya masih ada sejumlah gunung berapi yang masih aktif dan perlu diwaspadai erupsi.

Bahaya awan panas dan debu vulkanik hingga erupsi bisa saja terjadi kapan saja.

Ada sejumlah gunung api aktif di Indonesia yang  juga berada di level status waspada bahkan siaga erupsi.

Baca juga: Update Erupsi Gunung Semeru: Korban Jiwa Bertambah Jadi 22 Orang, 27 Lainnya Masih Hilang

Baca juga: BSI Kirimkan Relawan Medis ke Lokasi Terdampak Erupsi Semeru Kabupaten Lumajang Jatim

Selain Gunung Semeru, berikut daftar gunung api berstatus Siaga dan Waspada erupsi, beserta imbauan dari Badan Geologi KESDM, seperti dilansir dari Kompas.com:

Gunung Api Level III (Siaga)

1. Gunung Merapi (Jawa Tengah dan Yogyakarta)

Masyarakat diimbau agar tidak melakukan kegiatan apapun pada radius 3 kilometer dari puncak, sektor tenggara-barat daya sejauh maksimal 3 kilometer ke arah sungai Woro dan sejauh 5 kilometer ke arah sungai Gendol, Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.

Pelaku wisata direkomendasikan tidak melakukan kegiatan pada daerah potensi bahaya dan bukaan kawah sejauh 5 km dari puncak Gunung Merapi.

Video Gunung Semeru meletus hari ini yang menghebohkan warga Lumajang yang viral di media sosial sempat menggegerkan warga di wilayah Jawa Tengah, sebab mengira Gunung Merapi yang mengalami erupsi.

2. Gunung Sinabung (Sumatera Utara)

Masyarakat dan pengunjung atau wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi.

Selain itu, lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara dan barat.

Kolom abu vulkanik menembus kepulan awan saat erupsi Gunung Sinabung, Kamis (15/4/2021). (Tribun-Medan.com/IST Pos PGA Sinabung)

3. Gunung Ili Lewotolok (Nusa Tenggara Timur)

Masyarakat di sekitar gunung maupun pengunjung atau pendaki ataupun wisatatan direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 kilometer dari puncak atau kawah Gunung Ili Lewotolok.

Serta, masyarakat Desa Jontona agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya longsoran materi lapuk yang dapat disertai oleh awan panas dari bagian tenggara puncak atau kawah gunung.

Mendaki gunung Merbabu dari jalur Gancik Boyolali akan tampak pemandangan keindahan Gunung Merapi, Sabtu (29/7/2017)
Mendaki gunung Merbabu dari jalur Gancik Boyolali akan tampak pemandangan keindahan Gunung Merapi, Sabtu (29/7/2017) (TRIBUNJATENG/RIVAL ALMANAF)

Gunung Api Level II (Waspada)

1. Gunung Anak Krakatau (Lampung)

Masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.

2. Gunung Karangetang (Sulawesi Utara)

Masyarakat dan pengunjung atau wisatawan agar tidak mendekati, tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 1,5 km dari puncak Kawah Dua (Kawah Utara) dan Kawah Utama (selatan) serta area perluasan sektoral ke arah Barat sejauh 2,5 km serta sepanjang kali Malebuhe.

3. Gunung Soputan (Sulawesi Utara)

Masyarakat agar tidak beraktivitas di dalam radius 1,5 km dari puncak Gunung Soputan dan dalam wilayah sektor arah barat-baratdaya sejauh 2,5 km yang merupakan daerah bukaan kawah, guna menghindari ancaman leleran lava dan awan panas guguran.

Baca juga: Gunung Semeru Meletus Hingga Telan Korban Jiwa, Warga Pertanyakan Soal Peringatan Dini

4. Gunung Bromo (Jawa Timur)

Masyarakat di sekitar Gunung Bromo dan pengunjung, wisatawan atau pendaki tidak memasuki kawasan dalam radius 1 km dari kawah aktif Gunung Bromo.

5. Gunung Dukono (Maluku Utara)

Masyarakat di sekitar Gunung Dukono dan pengunjung atau wisatawan agar tidak beraktivitas, mendaki, dan mendekati Kawah Malupang Warirang di dalam radius 2 km.

6. Gunung Gamlama (Maluku Utara)

Masyarakat di sekitar Gunung Gamalama dan pengunjung atau wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 1,5 km dari kawah puncak Gunung Gamalama.

7. Gunung Kerinci (Jambi, Sumatera Barat)

Masyarakat disekitar Gunungapi Kerinci dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki kawah yang ada dipuncak Gunungapi Kerinci didalam radius 3 km dari kawah aktif (masyarakat dilarang beraktivitas didalam radius bahaya/KRB III).

Gunung Bromo Erupsi
Gunung Bromo Erupsi (Antara Foto/widodo s yusuf)

8. Gunung Ibu (Maluku Utara)

Masyarakat di sekitar Gunung Ibu dan pengunjung atau wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 2,0 km dan perluasan sektoral berjarak 3,5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.

9. Gunung Ile Werung (Nusa Tenggara Timur/NTT)

Masyarakat direkomendasikan untuk sementara waktu agar menghindar aktifitas di sekitar pantai di area lokasi bualan dan menghindar berlayar atau melaut di sekitar area tersebut, untuk mengantisipasi potensi perubahan atau kenaikan muka air laut.

Baca juga: Gunung Semeru Meletus, Suara Gemuruh Iringi Erupsi Mahameru Sabtu Sore

10. Gunung Sirung (NTT)

Masyarakat di sekitar Gunung Sirung maupun pengunjung atau wisatawan direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 1,5 km dari puncak atau kawah Gunung Sirung.

Baca juga: Laku Rp 2 M, Intip Istimewanya Harley-Davidson Doni Salmanan untuk Korban Semeru dan Banjir Garut

11. Gunung Semeru (Jawa Timur)

Gunung Semeru hari ini meletus mengeluarkan awan panas dan guguran lava.

Masyarakat atau pengunjung atau wisatawan tidak boleh beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru, dan jarak 5 km arah bukaan kawah di sektor tenggara -selatan.

Selain itu, masyarakat juga diminta mewaspadai dampak Gunung Semeru meletus yakni awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru.

Sementara itu berdasarkan keterangan resmi dari PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, akibat rusaknya 112 gardu pada penyulang Pronojiwo, saluran listrik pada 30.523 pelanggan terganggu atau mengalami pemadaman.

Senior Manager Komunikasi & Umum PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur A. Rasyid Naja mengatakan, hingga pukul 17.00 WIB, PLN telah berhasil menyalakan 30 gardu yang menyuplai 7508 pelanggan.

Banjir lahar dingin saat menerjang Daerah Aliran Semeru (DAS), yang berlokasi di bawah Jembatan Piket Nol, Kecamatan Pronojiwo, Kamis (3/12/2020).
Banjir lahar dingin saat menerjang Daerah Aliran Semeru (DAS), yang berlokasi di bawah Jembatan Piket Nol, Kecamatan Pronojiwo, Kamis (3/12/2020). (ISTIMEWA/TRIBUNJATIM.COM)

"30 gardu di antaranya sudah bisa dinyalakan," katanya dikutip dari keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu sore.

Menurut dia, saat ini akses menuju lokasi masih tertutup, akibat patahnya jembatan Perak di Pronojiwo.

Dia memastikan personel PLN akan segera mengamankan pasokan listrik di lokasi terdampak saat akses kembali dibuka, tentunya dengan mengutamakan keselamatan dan keamanan seluruh personil dan berkoordinasi dengan BPBD dan TNI Polri.

Diketahui, aktivitas vulkanik Gunung Semeru meningkat pada Sabtu (4/12/2021), sekitar pukul 15.00 WIB.

Gunung setinggi 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu mengeluarkan awan panas guguran (APG).

Aliran awan panas itu sudah sampai di Curah Kobokan, Kabupaten Lumajang atau sejauh 11 kilometer dari kawah

(Kompas.com/Tribunnews.com)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved