Gunung Merapi Semburkan Awan Panas

Waspada Gunung Merapi Semburkan Awan Panas, Ini Penjelasan Kepala BPPTKG Yogyakarta

Selain Gunung Semeru, kini Gunung Merapi juga mengeluarkan awan panas guguran pada hari Minggu (12/12/2021).

Editor: M.Risman Noor
TRIBUN JOGJA/SETYA KRISNA SUMARGA
Rentetan guguran lava dan luncuran awan panas Merapi terjadi sepanjang Rabu (27/1/2021) sejak dini hari hingga sekitar pukul 08.30 saat foto-foto ini dibuat di kawasan Sleman, DIY. Arah angin dari barat menyebabkan abu dari awan panas tertiup ke timur. Sebaran abu dilaporkan sampai di Deles, Klaten, Jateng. Rekaman peristiwa erupsi Merapi diabadikan Rabu pagi dari persawahan Dusun Trini, Trihanggo, Gamping, Sleman, berjarak sekitar 32 kilometer dari gunung berapi itu. Pada Kamis (28/1/2021), tak terjadi erupsi guguran material vulkanik. Sementara itu kondisi cuaca terpantau mendung. 

Tribun Jatim melaporkan, data sementara yang dihimpun dari Posko Induk, ada 20 orang korban yang mengalami luka berat, 82 orang korban mengalami luka ringan dan korban dalam pencarian 9 orang.

Kepala Seksi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan Surabaya I Wayan Suyatna mengatakan, proses pencarian dibantu anjing pelacak Unit Satwa K-9 milik Mabes POLRI dan Polda Jatim.

Proses pencarian korban juga dibantu sebanyak empat unit alat berat berupa ekskavator.

Terkait fokus pencarian masih sama dengan hari sebelumnya, yaitu di Dusun Curah Kobokan, kawasan tambang pasir Haji Satuhan, Dusun Kebondeli dan Kampung Renteng.

Baca juga: Setelah Rumah Utuh Kini Ikan Mas Jumbo Selamat dari Erupsi Semeru Jadi Viral, Begini Kisahnya

Laporan BNPB, sebaran titik pengungsian yang sebagian besar berada di Kabupaten Lumajang.

Ada dua titik yang berada masing-masing di Kabupaten Malang dan Blitar.

Kecamatan Candipuro sebanyak 10 titik pengungsian dengan jumlah warga 2.331 jiwa, Pasirian 4 titik (1.307 jiwa), Tempeh 12 titik (640 jiwa), Pronojiwo 10 titik (525 jiwa), Lumajang 11 titik (335 jiwa).

Sementara di Sumbersuko ada 9 titik (302), Pasrujamber 2 titik (212 jiwa), Sukodono 9 titik (204 jiwa), Kunir 8 titik (127 jiwa), Yosowilangun 8 titik (89 jiwa), Tekung 3 titik (67), Senduro 4 titik (66 jiwa), Padang 3 titik (62 jiwa), Jatiroto 3 titik (59 jiwa), Kedungjajag 7 titik (50 jiwa).

Kemudian ada pula di Klakah 5 titik (45 jiwa), Rowokangkung 4 titik (37 jiwa), Ranuyoso 1 titik (26 jiwa), Randuagung 7 titik (24 jiwa), Tempusari 2 titik (23 jiwa) dan Gucialit 3 titik (11 jiwa).

Posko akan terus melakukan pemutakhiran titik pengungsian mengingat ada pos pengungsian yang ditutup karena berada di kawasan rawan bahaya, seperti di Desa Sumberwuluh.

Sosok Pak Roh dan rumahnya yang utuh meski diterjang erupsi Gunung Semeru.
Sosok Pak Roh dan rumahnya yang utuh meski diterjang erupsi Gunung Semeru. (TribunJatim.com/ Tony Hermawan)

27 Jenazah Korban Erupsi Gunung Semeru Teridentifikasi

Sementara itu, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri dan Biddokkes Polda Jatim kembali berhasil mengidentifikasi empat jenazah korban erupsi Gunung Semeru, Jumat (10/12/2021).

Keempat jenazah yang berhasil diidentifikasi adalah:

1) Andra (7), laki-laki, warga Curah Kobokan
2) Djumat (50), laki-laki, warga Curah Kobokan
3) Abdul Rohman (22), laki-laki, warga Sumbersari Supit Urang, Pronojiwo
4) Dio Rangga Fani (20), laki-laki, warga Kebonagung Sumberwuluh, Candipuro

Dengan demikian total jenazah yang berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI sejak Selasa (7/12/2021), menjadi 27 jenazah.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved