Berita Batola

Sempat Dibantu Pengobatan, Bocah Jantung Bocor dari Tabunganen Batola Meninggal Dunia

Bocah dari Tabunganen Tengah yang mengalami jantung bocor bawaan, Fitria Afizza, meninggal dunia, Selasa (14/12/2021).

Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Eka Dinayanti
banjarmasinpost.co.id/Muhammad Tabri
Bupati Barito Kuala, Hj Noormiliyani saat menjenguk Fitria Afizza, mengalami jantung bocor bawaan di RS Harapan Kita Jakarta 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARABAHAN - Bocah dari Tabunganen Tengah yang mengalami jantung bocor bawaan, Fitria Afizza, meninggal dunia, Selasa (14/12/2021).

Putri kedua dari pasangan Muhammad Nanda (41) dan Martini (36) ini meninggal dunia di Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita (RSJPDHK) Jakarta.

Sebelum meninggal dunia, bocah berusia 6 tahun itu sudah mendapatkan perhatian khusus Bupati Barito Kuala, Hj Noormiliyani AS, melalui Yayasan Dompet Sedekah Peduli Batola.

Salah satu bantuan yang diberikan adalah pelunasan tunggakan BPJS selama 7 bulan.

Baca juga: Batola Bakal Miliki Long Storage Multi Guna, Land Clearing Mulai Berjalan

Baca juga: Antisipasi Banjir Rob, BPBD Batola Intens Patroli Debit Air di 17 Kecamatan

Selanjutnya status mereka sudah dimigrasi dari peserta mandiri menjadi Penerima Bantuan Iuran (PBI).

Namun nasib berkata lain, Fitria tidak dapat bertahan lebih lama, setelah hampir sebulan menjalani perawatan di RSJPDHK Jakarta.

"Sedianya anak kami akan melakukan kontrol pascaoperasi pertengahan Juni 2021, setelah mendapatkan bantuan dari Bupati," papar Martini.

"Sebelum berangkat ke Jakarta, kondisi Fitria agak mendingan, meski masih bengkak. Lantas setibanya di rumah sakit, Fitria sudah dinyatakan mengalami gagal jantung," imbuhnya.

Baca juga: Kejar Target 70 Persen Vaksinasi Covid-19, ini Strategi yang Dilakukan Pemkab Tala

Baca juga: Gerai Vaksin Covid-19 Digeber di Pasar Pelaihari, ini Jumlah Dosis yang Disiapkan

Kepergian Fitria Afizza tentu saja mengejutkan Noormiliyani yang sempat optismistis dengan keberhasilan operasi.

Setelah acara penandatanganan kesepakatan kepala daerah tentang batas wilayah Batola dan Tapin di Kementerian Dalam Negeri di Jakarta, Noormiliyani langsung menuju RSJPDHK.

"Saya sedikit terkejut, karena hampir tidak mendapatkan kabar tentang progres perawatan. Sampai akhirnya tiba-tiba kami mendapat kabar bahwa Fitria meninggal dan orangtuanya tidak memiliki dana untuk pulang," papar Noormiliyani, Rabu (15/12/2021).

"Melalui Yayasan Dompet Sedekah Peduli Batola, kami membantu pemulangan jenazah almarhum bersama kedua orang tuanya. Insyaallah mereka sudah berada di Banjarmasin, hari ini dan dijemput Camat Tabunganen," pungkasnya.

(Banjarmasinpost.ck.id/MuhammadTabri)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved