Tahun Baru 2022
Kumpulan Link Twibbon Tahun Baru 2022, Begini Asal Usul Perayaan Tahun Baru 1 Januari
Simak twibbon ucapan selamat Tahun Baru 2022 yang dapat dibagikan di medsos. Simak juga asal usul perayaan tahun baru, tiap 1 Januari.
Penulis: Mariana | Editor: Anjar Wulandari
BANJARMASINPOST.CO.ID - Tinggal hitungan hari menuju Tahun Baru 2022. Tahun Baru dirayakan pada 1 Januari setiap tahunnya. Awal Tahun Baru 2022 bertepatan pada Sabtu (1/1/2022).
Malam pergantian tahun biasanya dirayakan secara sukacita, dimeriahkan dengan pesta kembang api dan berkumpul bersama keluarga.
Namun tahun ini, masih dalam kondisi pandemi Covid-19, maka hendaknya masyarakat dapat menahan diri untuk tak melakukan aktivitas yang memicu kerumunan.
Meski tak bisa merayakan secara meriah, tahun baru dapat dirayakan melalui berbagai ucapan dalam bentuk twibbon ucapan Selamat Tahun Baru 2022. Simak juga asal usul tahun baru 1 Januari.
Baca juga: Tutorial Bungkus Kado Beragam Model, Cocok untuk Momen Natal 2021 dan Tahun Baru hingga Ulang Tahun
Baca juga: Tutorial Bungkus Kado Beragam Model, Cocok untuk Momen Natal 2021 dan Tahun Baru hingga Ulang Tahun
Twibbon Tahun Baru 2022 dapat diunduh dan dibagikan di media sosial WhatsApp, Facebook, Instagram, maupun Twitter.
Link Twibbon Tahun Baru 2022
1. Link Twibbon Selamat Tahun Baru 2022
2. Link Twibbon Selamat Tahun Baru 2022
3. Link Twibbon Tahun Baru 2022
4. Link Twibbon Selamat Tahun Baru 2022
5. Link Twibbon Selamat Tahun Baru 2022
6. Link Twibbon Selamat Tahun Baru 2022
7. Link Twibbon Tahun Baru 2022
8. Link Twibbon Selamat Tahun Baru 2022
9. Link Twibbon Selamat Tahun Baru 2022
10. Link Twibbon Selamat Tahun Baru 2022
11. Link Twibbon Selamat Tahun Baru 2022
12. Link Twibbon Tahun Baru 2022
13. Link Twibbon Selamat Tahun Baru 2022
14. Link Twibbon Selamat Tahun Baru 2022
15. Link Twibbon Tahun Baru 2022
16. Link Twibbon Tahun Baru 2022
17. Link Twibbon Selamat Tahun Baru 2022
18. Link Twibbon Selamat Tahun Baru 2022
19. Link Twibbon Selamat Tahun Baru 2022
20. Link Twibbon Tahun Baru 2022

Asal Usul Perayaan Tahun Baru 1 Januari
Awalnya, perayaan tahun baru tertua di muka bumi diyakini ada di Mesopotamia (kini Irak), sekitar tahun 2000 Sebelum Masehi (SM).
Tapi, pada saat itu tahun baru dirayakan pada pertengahan Maret. Karena pada masa itu adalah pergantian musim.
Merayakan tahun baru dengan alasan menyambut perubahan musim, umum dilakukan di abad kuno.
Bukannya sepeti sekarang yang merayakan karena berakhirnya penanggalan kalender. Rakyat Mesopotamia misalnya, merayakan datangnya musim semi.
Bangsa Mesir dan Persia merayakan datangnya musim gugur. Sementara di Yunani merayakan datangnya musim dingin.
Perayaan tahun baru karena alasan penanggalan kalender itu sebetulnya dibawa oleh Bangsa Romawi.
Mulanya bangsa Romawi awalnya merayakan tahun baru itu setiap tanggal 1 Maret.
Baca juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, TPID Kabupaten HSS Pantau Harga Kebutuhan Pokok
Baca juga: Ragam Resep Natal 2021 Jadi Sajian Memikat, Cocok Pula untuk Tahun Baru 2022
Karena pada awalnya, kalender Romawi itu cuma ada 10 bulan dan dimulai pada Maret.
Tanmpak dari nama bulan yang berasal dari bahasa latin.
September itu dari kata Septem, bahasa latin dari tujuh. Padahal September sekarang jadi bulan kesembilan.
Okto itu bahasa latin yang artinya delapan. Padahal sekarang Oktober itu bulan kesepuluh.
Begitu pula November (Novem =9), dan Desember (Decem = 10).
Kalender pertama Romawi yang hanya ada 10 bulan itu dibuat oleh raja pertama Roma, Romulus, pada tahun 753 SM.
Lalu, pada tahun 700 SM, kaisar Roma penerus Romulus, yakni Numa Pontilius, merubah kalender bikinan Romulus.
Alasannya karena di kalender bikinan Romulus, jumlah harinya terlalu sedikit, dan ternyata ini nggak cocok dengan kenyataan musim yang ada.
Ia menambahkan dua bulan tambahan, yakni Januari (Ianuarius) dan Februari (Februarius)
Nah, meski kalender sudah berganti, perayaan tahun baru 1 Januari baru dirayakan pada tahun 153 SM.
Tahun baru pun bergeser, dari yang semula 1 Maret, akhirnya menjadi 1 Januari.
Pada tahun 46 SM, Julius Caesar juga mengenalkan kalender baru, yang didasarkan pada pergerakan matahari.
Kalender ini diklaim lebih sempurna dari kalender Romawi sebelumnya.

Perayaan tahun baru pun kembali ditegaskan oleh Julius Caesar setiap tanggal 1 Januari. Lalu, mengapa bangsa Romawi merayakan pergantian tahun?
Dalam sistem pemerintahan Romawi, ada yang namanya Consul, semacam dua perdana menteri yang memimpin administrasi pemerintahan.
Nah, masa tugas mereka ternyata 12 bulan.
Diyakini, karena tiap 1 Januari ada Consul yang baru bertugas, maka rakyat pun merayakannya.
Menariknya, pada abad pertengahan Eropa (Medieval) atau era setelah runtuhnya kekaisaran Romawi, hura-hura perayaan tahun baru tiap 1 Januari, dianggap sebagai perayaan yang bertentangan agama Kristen.
Dewan agama Kristen di kota Tours, Perancis, menghapus perayaan tahun baru pada 1 Januari.
Karena keputusan ini, pada zaman itu, orang Eropa merayakan tahun baru pada 25 Desember, 1 Maret, 25 Maret, dan saat Paskah.
Pada 1582, kalender buatan Julius Caesar kembali disempurnakan, benar-benar menjadi kalender yang digunakan sampai saat ini.
Namanya, kalender Gregorian. Nama Gregorian ini didasarkan pada nama pemimpin umat Katolik ketika itu, Paus Gregory XIII, yang meresmikan penggunaan kalender ini pada Oktober 1582.
Kalender ini dibuat oleh Christopher Clavius, seorang matematikawan dan astronom asal Jerman.
Kalender ini kembali 'meluruskan' bahwa tahun baru dirayakan pada 1 Januari.
Baca juga: Resep Camilan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022, Sosis Bakar dan Kebab Peanut Barbeque
Baca juga: Sebanyak 1.931 Personel PLN Kalselteng Siap Amankan Listrik Saat Natal dan Tahun Baru
Fakta menariknya, meski kalender Gregorian ini dipakai dan disetujui oleh banyak negara berbasis Katolik, tapi tidak semua negara berbasis Kristen menggunakannya.
Inggris misalnya, tidak menggunakan kalender ini sampai pada tahun 1752.
Makanya, sebelum tahun 1752, bangsa Inggris masih merayakan tahun baru pada bulan Maret.
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)