Korban Tabrakan Dibuang ke Sungai
Kronologi Sejoli Korban Tabrakan Dibuang ke Sungai, Koptu Sholeh Sempat Sarankan Dibawa ke RS
Kasus tabrakan melibatkan tiga prajurit TNI dengan korban tewas sejoli Handi Saputra dan Salsabila.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Kasus tabrakan sejoli dengan prajurit TNI kini terus didalami.
Viral di sejumlah media sosial, kasus tabrakan tiga oknum TNI sudah ditangani Puspom TNI AD (Puspomad).
Cukup ramai jadi perbincangan, kasus tabrakan yang melibatkan tiga prajurit TNI dengan korban sejoli Handi Saputra dan Salsabila menghebohkan karena kedua korban dibuang ke sungai.
Tiga prajurit TNI yang terlibat, terdiri Kolonel Priyanto (P), Kopda Andreas Dwi Atmoko (ADA), dan Koptu A Sholeh (AS).
Ketiganya sudah ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan di tiga tempat berbeda.
Baca juga: Viral Pelatih Biliar Dijewer Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi : Itu Bentuk Tanda Sayang
Baca juga: Viral di Media Sosial, Pria Sri Lanka Terbang Tertarik Layang-layang
Dalam kasus ini, bukan hanya peristiwa kecelakaan lalu lintas saja.
Ketiga prajurit TNI AD itu diketahui membuang jasad korban kecelakaan lalu lintas tersebut ke Sungai Serayu, Jawa Tengah.
Belakangan diketahui, satu di antara ketiga pelaku kasus kecelakaan di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, ternyata sempat menyarankan agar membawa korban, Handi Harisaputra (17) dan Salsabila (14), ke rumah sakit.
Ia adalah Koptu A Sholeh.
Saat penyelidikan, Koptu Sholeh membeberkan ia sempat menyarankan agar Handi dan Salsabila dibawa ke rumah sakit.
Tetapi, Kolonel Priyanto menolaknya.
Bahkan, Kolonel Priyanto langsung mengambil alih kemudi dan melanjutkan perjalanan untuk bertemu keluarganya di DI Yogyakarta.
"Sesampainya di daerah Cilacap, sekitar pukul 21.00 WIB, Kolonel P memerintahkan untuk membuang kedua korban ke dalam Sungai Serayu dari atas jembatan," ujar Koptu Sholeh, dalam keterangannya, Minggu (26/12/2021), dikutip dari TribunJateng.
Setelahnya, selama perjalanan, Kolonel Priyanto meminta agar Koptu Sholeh dan Kopda Dwi Atmoko tak menceritakan kejadian tersebut pada siapapun.

"Dalam perjalanan, Kolonel P mengatakan bahwa kejadian tersebut jangan diceritakan kepada siapa pun agar dirahasiakan," tandas Koptu Sholeh.