PTM di Kalsel
VIDEO Hari Pertama PTM Normal di SMPN 1 Tanjung Tabalong, Prokes Diterapkan Secara Ketat
Tulisan baik berupa spanduk dan selebaran berisi imbauan prokes juga ada terdapat di beberapa titik di lingkungan SMPN 1 Tanjung.
Penulis: Dony Usman | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG - Hari pertama masuk sekolah setelah liburan, sekolah di bawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan, mulai kembali menggelar proses pembelajaran.
Sesuai edaran dari Bupati Tabalong, sekolah sudah bisa untuk menerapkan proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) normal.
Ini didasari karena Kabupaten Tabalong sekarang sudah PPKM level 1 dan juga cakupan capaian vaksinasi Covid-19 yang telah mencapai lebih dari 70 persen.
Pantauan Banjarmasinpost.co.id di SMPN 1 Tanjung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Tabalong, Senin (3/1/2022), aktivitas nampak terlihat normal.
Baca juga: Runner Up II Putri Pariwisata Tabalong ini Ingin Potensi Wisata dan Budaya Semakin Dikenal
Baca juga: Narkoba Kalsel - Awal Tahun Baru, Polres Tabalong Gagalkan Peredaran Sabu dari Balangan
Tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan peserta didik sejak pagi sudah berdatangan untuk kembali memulai pembelajaran setelah libur berakhir.
Tampak semuanya mengenakan masker dan mengikuti penerapan protokol kesehatan (prokes) sesuai aturan yang ada.
Tulisan, baik berupa spanduk dan selebaran berisi imbauan prokes,, terdapat di beberapa titik di lingkungan sekolah ini.
Begitu pula fasilitas untuk cuci tangan, lengkap dengan sabun serta handsanitizer, tersedia hampir di setiap ruangan.
Kepala SMPN 1 Tanjung, Supaidi, ditemui di sekolahnya, mengatakan, sesuai edaran untuk proses pembelajaran semester genap tahun ajaran 2021/2022 sekolah sudah dibolehkan melaksanakan PTM dengan menurunkan seluruh peserta didik.
"Artinya dalam satu kelas itu tidak ada lagi shift atau pembagian," katanya.
Baca juga: Hari Pertama PTM Penuh di Batola Kalsel, Siswa Antusias Masuk Sekolah
Hanya saja untuk pelaksanaanya untuk durasi pembelajarannya selama 6 jam pelajaran dengan satu jam pelajarannya selama 40 menit.
"Protokol kesehatan tetap kita dilaksanakan secara ketat, 3M wajib diterapkan, saat masuk suhu tubuh tetap dicek," imbuh dia.
Termasuk jam istirahat peserta didik, diusahakan tidak ada yang belanja ke luar dan dimbau membawa bekal karena kantin sekolah tidak buka.
Dengan bisa normalnya proses yang dijalankan ini diharapkannya pembelajaran semakin bermakna dan bisa lebih tuntas dibandingkan sebelumnya.
Soalnya sebelum ini proses PTM dilaksanakan secara terbatas dengan mekanisme menggunakan sistem shift.
(banjarmasinpost.co.id/donyusman)