Harga Bitcoin Hari Ini
Harga Bitcoin 4 Januari 2022 Anjlok di Level US$ 46.384,51, Aset Kripto Lain Turut Terdampak
Harga uang kripto atau crypto currency seperti Bitcoin, Ethereum, Binance Coin, Dogecoin, Shiba Inu kembali dalam tren melemah pada awal tahun 2022.
Penyitaan tersebut merupakan buntut dari penggrebekan "markas" penambang Bitcoin ilegal, belum lama ini. Pihak kepolisian Malaysia saat ini tengah rajin melakukan penindakan terhadap para penambang mata uang kripto (cryptocurrency) yang menggunakan listrik secara ilegal.
Pasalnya, akibat aktivitas pencurian listrik tersebut, Tenaga Nasional Berhad (PLN-nya Malaysia) merugi hingga 2 juta Ringgit (sekitar Rp 6,8 miliar) di kawasan Perak.
Baca juga: Harga Terbaru HP Samsung dan iPhone Januari 2022, Mulai Rp 1 Jutaan
Kepala Polisi Perak, Datuk Mior Faridalathrash Wahid, mengatakan bahwa penggrebekan tersebut menargetkan 75 tempat yang dianggap menjadi markas dari penambangan Bitcoin ilegal di wilayah Perak.
Dilansir kontan.co.id, selain ribuan mesin penambang Bitcoin, polisi Malaysia juga menyita berbagai barang lainnya dengan total nilai sekitar 3,5 juta Ringgit (hampir Rp 12 miliar).
Bikin sering pemadaman listrik
Penindakan dan penyitaan mesin penambang Bitoin ilegal ini bukan pertama kalinya dilakukan oleh Kepolisian Malaysia. Pada Juli 2021, Kepolisian Malaysia Kota Miri, Serawak, Malaysia juga telah menindak para penambang Bitcoin ilegal.
Ketika itu, Kepolisian wilayah tersebut menghancurkan 1.069 mesin yang digunakan untuk menambang Bitcoin. Ribuan mesin tersebut disita kepolisian dalam sejumlah penggrebekan selama periode Februari hingga April 2021. Pencurian listrik untuk penambangan Bitcoin menyebabkan pemadaman listrik.
Sebagai informasi, aktivitas penambangan mata uang kripto (cryptocurrency) dilakukan melalui serangkaian perhitungan algoritma rumit di komputer. Aktivitas tersebut biasanya disebut dengan penambangan atau mining. Tidak semua mesin komputer mampu melakukan penambangan.

Penambangan Bitcoin membutuhkan daya yang sangat tinggi. Menurut laporan dari US Senate Commitee on Energy and Natural Resources yang diterbitkan pada Agustus 2018 lalu, sekitar 1 persen dari total konsumsi energi listrik global dihabiskan untuk menambang Bitcoin selama periode tersebut.
Konsumsi listrik komputer di jaringan Bitcoin berkisar 130 terawatt-hour (TWh) per jam. Angka tersebut lebih tinggi dibanding konsumsi listrik seluruh negara Argentina yang berkisar 125 TWh dan mendekati Malaysia sebesar 147 TWh.
5 Uang Kripto Ini Diprediksi Cemerlang di Masa Depan
Dilansir kontan.co.id, selama beberapa tahun terakhir, puluhan mata uang kripto telah berulang kali menyentuh pasar yang lebih luas. Salah satu kripto yang memimpin adalah Shiba Inu (SHIB).
Melansir data yang dirilis The Motley Fool, pada 2 November 2021 malam, satu token Shiba Inu mencapai harga US$ 0,00006738. Bandingkan dengan harga debitnya pada awal Agustus 2020 yang hanya US$ 0,00000000051.
Jika dihitung, hanya dalam waktu 15 bulan, token SHIB telah naik 13.211.665%. Jika Anda menginvestasikan dana sebesar US$ 10 pada 1 Agustus 2020, dan ditahan, Anda sekarang menjadi jutawan.

Keuntungan bersejarah Shiba Inu adalah hasil dari beberapa faktor: