Selebrita
Pose Duduk Zaskia Gotik Liburan Bareng Sirajuddin dan Aqila Tuai Perhatian, Lihat Aksi Ibu Arsila
Pose duduk Zaskia Gotik kala liburan bareng Sirajuddin Mahmud dan Aqila Ramadhani jadi perhatian. Lihat aksi ibu Arsila Bungalia Sirkiani.
Penulis: Kristin Juli Saputri | Editor: Murhan
"Buat apa sih berfoto saat sedang berkumpul?" pertanyaan itu kerap terlontar dari orang yang melihat tren foto bersama kelompok. Jawabannya adalah untuk mengabadikan momen yang tak pernah akan terulang lagi.
Percayalah, meski Anda mencoba merekonstruksi ulang sebuah kejadian, Anda tak akan mampu benar-benar membangun kembali pikiran dan perasaan yang dirasakan saat hal itu terjadi pertama kali.
Berbuka puasa bersama (bukber) bersama teman atau keluarga, contohnya. Mungkin, momen ini bisa terjadi hampir tiap hari. Akan tetapi, bisakah Anda menjamin momen itu akan selalu sama?
Misalnya, pada bukber tahun lalu tiba-tiba ada teman yang melamar sesama kawan Anda. Sementara itu, tahun ini seorang teman datang memberi kejutan bahwa dirinya tengah hamil.
Maka dari itu, siap sedia menangkap momen yang terjadi dalam bentuk foto pun penting dilakukan agar terus terekam.
“Momen cepat berlalu, waktu hilang dalam sekejap, dan pemandangan terus menerus berubah. Karena itu, kamera diciptakan untuk mendokumentasikan dan memelihara momen itu agar dapat terus hidup dan terkenang selamanya,” ujar fotografer, Monica Shulman, dalam artikelnya di huffingtonpost.com, Senin (20/10/2014).
Tak hanya momen, foto juga berguna untuk mengabadikan memori. Semakin dewasa, kesibukan membuat waktu untuk berkumpul bersama teman semakin berkurang. Lambat laun, jumlah peserta yang datang ke acara bukber pun kian berkurang.
Melalui foto, siapapun dapat mengenang kembali momen kebersamaan. Setidaknya pada kondisi yang lain, cara ini bisa mengobati rasa rindu.
“Sejak kecil saya menyadari betapa cepatnya waktu berlalu dan dengan kesibukan yang semakin meningkat, kian sulit bagi kita untuk menikmati sebuah momen. Foto memungkinkan Anda untuk mempertahankan memori itu lebih lama,” ucap Shulman.
Selain itu, foto juga bisa menjadi media untuk bercerita. Momen bersama teman yang tertangkap oleh foto, dapat menjadi kisah lucu dan menarik untuk diperbincangkan bersama saat hari tua kelak.
“Saya menganggap foto sebagai cerita yang mau saya kenang dan juga ingin didengar orang lain. Terkadang, foto dapat membawa Anda (seperti) ke waktu dan tempat (yang) lain,” kata Shulman.
Dia pun menyarankan agar setiap orang selalu menyempatkan diri memotret apapun yang dilakukan dan dengan siapapun dia bersama. Foto itu akan menjadi jalan penghubung cerita.
Terlebih sekarang ini memotret bukan lagi menjadi hal yang sulit dan merepotkan. Orang tak perlu lagi berat-berat membawa kamera profesional setiap kali mereka pergi.
Cukup menggunakan kamera ponsel. Kalau ingin mengabadikan foto bersama, ponsel yang memiliki wide angle juga bisa jadi alternatif.
Baca juga: Jumlah Uang Raffi Ahmad yang Terkuras Jika RANS FC Datangkan Mezut Ozil, Ayah Rayyanza Bidik Ini
Baca juga: Warga Medan Serbu Mobil Baim Wong, Ternyata Efek Ayah Kiano dan Kenzo yang Bagikan Ini
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post
(Banjarmasinpost.co.id/Kristin Juli Saputri)