Fenomena Fase Bulan Perbani

Fenomena Fase Bulan Perbani Awal Terjadi 10 Januari 2022, Simak Penjelasan Moon Phase Selengkapnya

Fenomena fase Bulan perbani awal terjadi hari ini Senin(10/1/2022). Fenomena tersebut terjadi dini hari tadi sekitar pukul 01.11 WIB dari arah Timur.

Penulis: Mariana | Editor: Anjar Wulandari
istimewa
Bulan. Fenomena Fase Bulan Perbani Awal Terjadi 10 Januari 2022, Simak Penjelasan Moon Phase Selengkapnya 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Fenomena fase Bulan perbani awal terjadi hari ini Senin(10/1/2022).

Fase bulan perbani awal adalah fenomena astronomis salah satu fase Bulan pada saat konfigurasi antara Matahari, Bumi, dan Bulan membentuk sudut siku-siku (90˚) dan terjadi sebelum fase Bulan purnama.

Di awal pekan kedua Januari 2022, terdapat segelintir fenomena astronomis yang terjadi di pekan ini. Fenomena tersebut terjadi dini hari tadi sekitar pukul 01.11 WIB dari arah Timur.

Fenomena astronomis yang dimaksud kali ini adalah berkaitan dengan Bulan. Seperti yang kita ketahui, Bulan adalah satu-satunya satelit alami Bumi dan merupakan satelit tebresar kelima alami dalam Tata Surya. Bulan mengelilingi Bumi setiap 27,3 hari sekali (periode sideris).

Kendati demikian, karena Bumi bergerak pada orbitnya mengelilingi Matahari dalam waktu bersamaan, dibutuhkan waktu yang sedikit lebih lama bagi Bulan untuk memperlihatkan fase yang sama ke Bumi, yakni sekitar 29,5 hari (periode sinodik).

Baca juga: Hari Ini Gerhana Matahari Total Terakhir di 2021, Simak Wilayah yang Dapat Menyaksikan

Baca juga: Fenomena Adopsi Boneka ala Ivan Gunawan dan Celine Evangelista Muncul, Ini Kata MUI

Fase Bulan Perbani Awal

Dikutip dari laman resmi LAPAN (edukasi.sains.lapan.go.id), fase perbani awal adalah salah satu fase Bulan ketika konfigurasi Matahari, Bumi dan Bulan membentuk sudut siku-siku (90˚) dan terjadi sebelum fase Bulan purnama.

Puncak fase perbani awal terjadi pada pukul 01.11.19 WIB/ 02.11.19 WITA/ 13.11.WIT. Bulan perbani awal ini baru dapat disaksikan sejak terbit saat tengah hari dari arah Timur, berkulminasi di arah utara setelah terbenam Matahari dan kemudian terbenam di arah Barat setelah tengah malam.

Bulan akan berada pada jarak 394.466 Km dari Bumi saat puncak fase perbani awal dan berada di sekitar konstelasi Pisces.

Mengenal Moon Phase atau Fase-fase Bulan

Moon Phase merupakan fenomena astronomi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi mengalami perubahan sudut.

Hal ini terjadi ketika Bulan mengelilingi Bumi dan Bumi mengelilingi Matahari seperti dikutip dari almanac.com.

Kemudian perubahan ini membuat sinar Matahari terpantul pada Bulan dan akhirnya baru menuju ke mata kita setiap harinya.

Perlu diketahui Bulan tidak dapat memproduksi cahaya sendiri.

Lalu terdapat empat Moon Phase atau fase bulan yang terjadi yaitu New Moon (Bulan Baru), First Quarter (fase kuartal pertama Bulan), Full Moon (Bulan Penuh), dan Last Quarter Moon (fase kuartal terakhir pada bulan).

Kemudian pada fase kedua dikenal dengan nama Waxing Crescent (Bulan Sabit Awal), Waxing Gibbous (Bulan Cembung Awal), Waning Gibbous (Bulan Cembung Akhir), dan Waning Crescent (Bulan Sabit Akhir).

Gerhana bulan penumbra (setelah penurunan eksposure, dinaikkan contrasnya after pemotretan.
Ilustrasi bulan. (foto diambil dari twittter @hijratinayu)

Berikut penjelasan tiap fase bulan tersebut.

1. New Moon (Bulan Baru)

Fase ini dinamakan Bulan Baru karena menjadi awal siklus bulan.

Pada saat terjadi, Matahari dan Bulan berada pada jarak terdekat satu sama lain dan berada pada sisi yang sama dengan Bumi.

Dari perspektif kita, Bulan akan terlihat sangat gelap dan menjadi peristiwa yang tidak biasa karena kita selalu melihat bayangan Bulan di sisi lain.

Namun ketika kita mencoba untuk melihat sisi lain dari Bulan yang dekat dengan Matahari maka Bulan akan terlihat sangat terang.

Terkadang apabila posisi Bulan Baru benar-benar sejajar dengan Matahari dan Bumi makan akan terlihat seluruh cincin Matahari dan menyebabkan gerhana matahari.

Peristiwa ini hanya dapat dilihat di sebagian kecil lokasi di Bumi dan membutuhkan kacamata khusus untuk melihat secara aman.

Baca juga: Jadwal Ayyamul Bidh Januari 2022, Sunnah Rutin Puasa Dilakukan Tiga Hari Bulan Hijriah

Baca juga: Daftar Hari Penting di Bulan Januari 2022, Ingat Hari Lingkungan Hidup Indonesia

2. Waxing Crescent (Bulan Sabit Awal)

Fase ini terjadi antara Bulan Baru dan fase kuartal pertama bulan.

Peristiwa ini diawali dengan kita melihat bentuk sabit yang tipis dari Bulan dan dapat terlihat di bagian Bumi bagian utara.

Area yang tersembunyi semakin terlihat setiap harinya dan membuat telrlihatnya permukaan Bulan hingga fase kuartal pertama ketika sisi kanan Bulan terlihat bercahaya.

Beberapa kalendar bulan seperti kalender Islam memulai awal bulan ketika Bulan terlihat untuk pertama kalinya yang mana biasanya terjadi setelah Bulan Baru selama tahapan bulan sabit.

3. First Quarter (Fase Kuartal Pertama Bulan)

Fase ini dinamakan fase kuartal pertama bulan dikarenakan Bulan telah bergerak 1/4 jalan menuju orbitnya.

Selain itu fase ini juga sering dinamai Half Moon atau Bulan Setengah.

Pada fase kuartal pertama di Bumi bagaian utara, sisi Bulan bagian kanan akan bercahaya terang sedangkan Bumi bagian selatan akan melihatnya di sisi kiri Bulan.

Sebenarnya kita meihat setengah sisi dari Bulan dikarenakan seluruh permukaan yang disinari bulan hanya terlihat separuh ke arah kita.

Dengan kata lain, Bulan berada tegak lurus dengan Bumi atau Matahari.

4. Waxing Gibbous (Bulan Cembung Awal)

Fase ini terjadi diantara fase kuartal pertama bulan dan Bulan Penuh (Full Moon).

Bulan, pada fase ini terlihat terlihat lebih jelas tetapi belum sepenuhnya.

Di Bumi bagian utara, sisi kanan bulan akan terlihat bercahaya ditambah adanya sinar-sinar kecil di sisi kirinya.

Ketika hari berlalu, cahaya akan menyelimuti sisi kiri bulan.

Hal ini pun juga terlihat di Bumi bagian selatan hanya saja terlihat dari kiri ke kanan.

5. Full Moon (Bulan Penuh)

Fase ini membuat Bulan terlihat seluruhnya dan memunggungi Matahari dan berlawanan dengan Bumi.

Biasanya jika posisi Bulan Penuh sejajar dengan Matahari dan Bumi maka dari penglihatan kita, Bulan akan memasuki bayangan Bumi.

Hal ini dinamakan gerhana bulan.

Baca juga: Dimakamkan Saat Gerhana Bulan Total, Begini Kisah Jelang Ibunda Wali Kota Banjarbaru Tutup Usia

Baca juga: Warga Palangkaraya Padati Dermaga Wisata Sungai Kahayan Saksikan Gerhana Bulan

6. Waning Gibbous (Bulan Cembung Akhir)

Fase ini terjadi antara Bulan Penuh dan fase kuartal terakhir bulan.

Bulan akan semakin gelap dan hanya terlihat cincin yang diakibatkan oleh sinar.

Peristiwa ini akan terlihat di Bumi bagian utara.

Pada fase ini pula Bulan akan terlihat sebagian saja dan di bagian lainnya akan terlihat gelap.

7. Last Quarter (Fase Kuartal Terakhir Bulan)

Bulan telah mencapai 3/4 perjalanannya untuk mengelilingi orbitnya dan tinggal sedikit lagi untuk menyelesaikan satu kali revolusinya.

Pada tahapan ini, kita akan melihat separuh permukaan Bulan dipenuhi cahaya.

Untuk Bumi bagian utara terlihat sisi kiri Bulan lebih terang sedangkan bagian selatan sisi kanannya.

Kemudian Bulan juga berada di posisi 90 derajat barat dari Matahari ketika dilihat dari Bumi.

8. Waning Crescent (Bulan Sabit Akhir)

Fase ini terjadi antara fase kuartal terakhir dan Bulan Baru.

Pada awal fase ini, seluruh bagian kiri dari Bulan akan lebih terang dan sisi kanan lebih gelap ketika dilihat dari Bumi bagian utara.

Sebenarnya seluruh cincin Bulan akan lebih gelap dan menjadi awal dari Bulan Baru dan siklus Bulan lainnya.

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved