Ekonomi dan Bisnis

Harga Masih Mahal, Pedagang Sembako di Pelaihari Ini Piliih Setop Sementara Jualan Minyak Goreng

Sejak harga mahal, beberapa pedagang sembako di Pelaihari Tanahlaut memilih tidak berjuala minyak goreng

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Hari Widodo
banjarmasinpost.co.id/idda royani
RISNA menata barang dagangannya, Selasa (11/1/2022) pagi. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Mahalnya harga minyak goreng cukup merepotkan warga. Tak cuma bagi konsumen, termasuk kalangan pedagang.

Contohnya Risna, pengelola Toko Serba Ada Tuntung Pandang di kawasan Jalan A Syairani , Pelaihari, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).

Sementara waktu, ia memilih tak berjualan minyak goreng mengingat masih mahalnya harga bahan pangan pokok tersebut.

"Sudah semingguan ini saya tak menjual minyak goreng," ucap Risna kepada banjarmasinpost.co.id, Selasa (11/1/2022).

Baca juga: PT Sime Darby Oils Distribusikan 48 Ribu Liter Minyak Goreng Alif ke Indomaret dan Alfamart     

Baca juga: Harga Minyak Goreng Masih Mahal, Pemilik Kedai Gorengan Pelaihari ini Pasrah Pendapatan Susut

Ia mengatakan hal tersebut dilakukannya guna menghindari kerugian.

"Pertama, saya tak tega pada pembeli kalau menjual mahal. Kedua, kalau tetap menjual minyal goreng pasti jadi lambat juga habisnya karena mahal kan. Perputaran uang kan jadi terganggu, rugi jadinya," jelasnya.

Disebutkannya hingga saat ini harga minyak goreng kemasan merek ternama masih sekitar Rp 22-23 ribu per liter. Sedangkan merek biasa masih sekitar Rp 18-19 ribu.

"Persisnya berapa saya kurang tahu karena sudah semingguan ini tak jualan minyak goreng. Tapi kalau tak keliru masih sekitar itu harganya," tandas Risna.

Ia mengatakan saat harga minyak goreng masih normal sekitar sebulan lalu, dirinya juga selalu berjualan minyak goreng.

Baca juga: Harga Kebutuhan Pokok di Banjarbaru Masih Dikeluhkan, Minyak Goreng Cuma Turun Rp 1.000

Ia berharap harga minyak goreng segera turun dan normal kembali. Dengan begitu, kalangan pedagang sembako seperti dirinya maupun pedagang makanan/gorengan serta warga bisa kembali bernapas lega.

Dirinya belum tahu hingga kapan setop sementara berjualan minyak goreng. Pasalnya hingga sekarang belum ada tanda-tanda bakal menurun. "Nanti kalau harganya turun, tak begitu mahal lagi, ya jualan lagi," pungkasnya.

(banjarmasinpost.co.id/idda royani)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved