BTalk
BTalk, Mempersiapkan Anak untuk Vaksin Menurut dr Noor Maziyati Nida dari Dinkes Banjarmasin
Dokter dari Dinkes Banjarmasin, Noor Maziyati Nida, sarankan agar anak yang divaksin didampingi orangtua, istirahat cukup, tidak panik bila ada gejala
Penulis: Salmah | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Pemerintah Kota Banjarmasin yang dimotori Dinas Kesehatan Banjarmasin mulai melaksanakan vaksin Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun.
Selain untuk kekebalan tubuh mereka juga untuk menghadapi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) penuh.
Apakah vaksin ini seperti vaksin lainnya? Apa yang harus dilakukan orangtua untuk mempersiapkan anak baik sebelum dan sesudah vaksin?
Seputar vaksin anak ini dibahas dalam program Health & Beauty melalui kanal Youtube Banjarmasin Post News Video, Instagram Banjarmasin Post dan Facebook BPost Online pada Selasa 18 Januari 2022 pukul 13.00 Wita.
Perbincangan menghadirkan narasumber dokter Dinkes Banjarmasin, yakni dr Noor Maziyati Nida, SpA, dan dipandu Jurnalis Banjarmasin Post Group M Risman Noor.
Baca juga: Mediasi Pembebasan Lahan Jembatan HKSN Banjarmasin Mentok, Begini Respon Warga
Baca juga: Terapkan SIMBA, Baznas Kalsel Raih Penghargaan Baznas Award 2022
Dijelaskan dr Noor bahwa vaksinasi adalah mengaktifkan kekebalan tubuh dimasukan secara biologis dan secara alami antara lain penyakit cacar yang sebenarnya akan menjadi imunitas bagi tubuh.
"Vaksin itu berupa virus atau kuman yang dilemahkan dimatikan bisa juga berasal dari komponen tubuh orang tersebut yang dapat membangkitkan imun," jelasnya.
Jadi, melalui vaksinasi maka tubuh mengenal virus dan menjadi imun. Jadi saat terpapar virus yang sebenarnya maka saat masuk maka tubuh dan tubuh puj mampu menahan dan walaupun ada efek tapi efeknya sangat ringan.
"Jadi, fungsi vaksin itu memutus mata rantai penularan virus," jelasnya.
Lanjutnya pula, vaksin kepada manusia tidak sembarangan karena harus melalui fase penelitian. Vaksin itu harus terbukti aman dan efektif serta efek sampingnya minimal. Jika BPOM sudah menyetujui berarti sudah boleh digunakan.
Baca juga: Bangun Jembatan Jalan Pramuka, Pemko Banjarmasin Akan Lakukan Pembebasan Lahan
Baca juga: KalselPedia : Gus Hamid Tokoh Ulama Sekaligus Penggerak Ekonomi Pesantren di Kalsel
"Adapun vaksin Covid-19 terhadap anak sudah melalui beberapa penelitian di sejumlah negara antara lain Chili, Malaysia, Philipina terhadap 2.140 anak dengan vaksin Coronavac (Sinovac). Setelah dua kali vaksin ternyata efektif. Sebab itu ibi juga menjadi rekomendasi IDI dan BPOM," paoar dr Noor.
Mengenai dosis untuk anak jelas berbeda denfa orangtua. Anak dosisnya 0,3 microgram, sedangkan orangtua doaisnya 0,5 microgram.
Diakui bahwa berdasar penelitian setelah divaksin memang ada efek samping yang dalam bahasa kedokteran disebut Kejadian Ikuti Pasca Imunisasi (KIPI), yaitu demam, bengkak atau nyeri pada bagian kulit yang disuntik dan nyeri kepala.
"Saat ini masih on going, masih dipantau apakah yang dialami itu efek samping umumnya atau efek samping yang tidak umum," papar dr Noor.
Dalam proses vaksin, dijelaskan pula bahwa setiap anak akan melalui screening mengenai riwayat sakit dan cek suhu.

Jika bisa divaksin, maka setelahnya harus bertahan dulu 15 menitan untuk mengetahui bagaimana kondisinya. Sesampai di rumah, anak diharuskan istirahat yang cukup untuk meminimalkan efek samping.
"Apakah kalau demam bloleh minum obat penurunan demam? Sangat boleh," kara dr Noor.
Lantas, apakah ada kemungkinan nantinya vaksinasi untuk anak di bawah usia 6 tahun? Dinyatakannya bisa saja. Sebab virus menyerang tak kenal usia. Hanya saja saat ini masih dalam tahap penelitian.
Bagi anak yang divaksin, saran dr Noor, agar didampingi orangtua. Anak juga harus dalam kondisi fit. Makan cukup, istirahat cukup.
Kemudian apakah harus dua kali vaksin juga? Pastnya jika hanya sekali ibaratnya hanya 60 persen tubuh terlindungi. Jika dua kali maka daya tahannya bisa 90-100 persen.
(Banjarmasinpost.co.id/ )