Selebrita

Lagi, Gilang Dirga Bahas Soal Lesti Kejora dan Rizky Billar, Ungkit Perihal Iri pada Ibu Baby Leslar

Gilang Dirga kembali membicarakan soal Lesti Kejora dan Rizky Billar. Kali ini, mengungkit soal tudingan iri pada ibu Muhammad Leslar Al Fatih Billar.

Editor: Murhan
Instagram Lestikejora/gilangdirga
Kolase Gilang Dirga dan Lesti Kejora-Rizky Billar 

Hadis ini menjelaskan penempatan iri hati yang dibolehkan dalam Islam. Dalam hadis ini, iri hati ditempatkan pada dua hal yaitu kegemaran membaca Al-Qur’an dan kegemaran bersedekah.

Pada riwayat lain disebutkan penempatan iri hati yang dibolehkan yaitu kegemaran bersedekah dan kegemaran mengamalkan serta mengajarkan ilmu.

Kalimat “Tidak diperbolehkan iri hati”menunjukkan adanya potensi sifat iri hati pada setiap individu, karena Allah SWT tidak hanya menitipkan karakter yang berpotensi kepada keburukan, namun Dia juga menitipkan karakter kebaikan (Qs. Asy-Syamsu: 8).

Sebagian manusia ada yang menampilkan karakter keburukannya sehingga ia terjerumus dalam kenistaan, dan sebagian lagi menampilkan karakter kebaikannya sehingga ia meraih keuntungan.

Demikian pula sifat iri hati. Di satu sisi, sifat ini bisa melahirkan kebencian, permusuhan, dan konspirasi kejahatan, jika obyek yang dituju bersifat kebendaan atau materil.

Sifat iri hati semacam ini disebut hasad, yaitu mengharapkan nikmat Allah pada seseorang dengan mengharapkan hilangnya nikmat itu dari orang tersebut.

Di sisi lain, iri hati dapat melahirkan motivasi dan semangat dalam melakukan kebajikan, jika obyek yang dituju adalah amalan kebaikan seperti yang dijelaskan dalam hadis.

Sifat iri hati semacam ini disebut al-ghibthah, yaitu mengharapkan nikmat Allah pada diri seseorang tanpa mengharapkan hilangnya nikmat itu dari orang tersebut.

Baca juga: Jawaban Zaskia Sungkar Soal Irwansyah Poligami Bikin Maia Estianty Kaget, Ibu Ukkasya: Takdir

Iri Hati yang Dibolehkan

Kalimat “kecuali terhadap dua orang” menunjukkan arah obyek iri hati yang dibolehkan oleh Rasulullah SAW sehingga hukum asal keharaman iri hati terhadap orang lain dapat berubah menjadi boleh bahkan dianjurkan.

Status awal iri hati yang bisa menghancurkan karakter dan moralitas berubah menjadi energi positif untuk meraih kebaikan dunia dan akhirat.

Perubahan orientasi sifat iri hati ini dapat terwujud dengan merubah orientasi hidup dari meraih kesenangan kepada ketenangan, dari menuruti hawa nafsu kepada menuruti nurani hati, dan dari materil oriented kepada akhirat oriented.

Kalimat “Orang yang dikaruniai (ilmu) Al Qur’an oleh Allah, lalu ia membacanya malam dan siang hari”menunjukkan hakekat ilmu berasal dari Allah SWT, bukan semata-mata akal pikiran manusia. Dia memberikan pengetahuan Al-Qur’an kepada orang yang Dia kehendaki, karena ilmu Al-Qur’an adalah cahaya, dan cahaya Allah tidak akan diberikan oleh orang yang berbuat maksiat.

Iri hati terhadap orang ini, karena ia mampu memanfaatkan anugerah Al-Qur’an dengan membaca, mengajarkan, mengkaji, dan mengamalkan isi kandungan Al Qur’an setiap saat. Sehingga seakan-akan tidak ada jarak antara dirinya dengan Al-Qur’an.

Demikian pula kalimat “orang yang dikaruniai harta oleh Allah, lalu ia menginfakannya malam dan siang hari”menunjukkan hakekat harta bersumber dari Allah SWT.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved