Masjid Bambu di Desa Kiram
Wisata Kalsel : Dinanti Belasan Tahun, Begini Cerita Dibangunnya Masjid Bambu di Desa Kiram
H Asmaniansyah sangat bersyukur dibangunya Masjid Bambu di desanya. Masjid ini, telah dinantikan belasan tahun kehadirannya
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Paling bersyukur dan bangga dengan keberadaan Masjid Bambu KH Abdul Qadir Hasan, adalah H Asmaniansyah.
Alumni Pondok Pesantren Darussalam Martapura itu mengaku belasan tahun menantikan kehadiran tempat ibadah di lingkungan tempat tinggalnya di RT 2 Desa Kiram.
Bahkan, Asmaniansyah mengaku sempat menjadikan musala di samping rumahnya sebagai masjid untuk salat Jumat.
"Hanya ada satu masjid di Desa Kiram, letaknya di RT 1 berjarak sekitar 5 kilometer. Saya kasian melihat lansia yang ingin salat Jumat dan tak punya sepeda," katanya bercerita.
Baca juga: Wisata Kalsel : Dua Kali di Masjid Bambu Kiram, Pengunjung Ini Rasakan Ketenangan
Baca juga: Wisata Kalsel : Masjid Bambu Kiram Ikonik, Keren Buat Berswafoto
Asmaniansyah nekad membuat proposal permohonan bantuan pembangunan masjid di lingkungan tempat tinggal tanpa rasa malu berulang kali ke Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
"Saya beberapa kali menanyakan realiasi permohonan bantuan pembangunan masjid. Alhamdulillah, Desember 2020 terbangun Masjid Bambu," katanya.
Asmaniansyah mengaku di Desa sangat cukup syarat untuk melaksanakan salat Jumat karena lengkap dan mampu menjadi imam, khatib dan jamaah sekitar 150 orang.
"Daya tampung Masjid Bambu sekitar 250 orang. Setiap Jumat itu sekitar 150 orang yang salat Jumat. Semua imam dan khatib serta muazzin, alumni santri Pondok Pesantren Darussalam dan putra Desa Kiram," katanya.
Baca juga: Wisata Kalsel : Masjid Bambu Kiram Dinamai KH Abdul Qadir Hasan, Begini Penjelasan Pengelola
Lahan yang diberdiri Masjid Bambu KH Abdul Qadir Hasan merupakan wakaf Asmaniansyah setelah disetujui kedua orangtuanya, kakak dan adiknya untuk kemaslahatan umat Islam dalam beribadah.
"Saya sudah wakafkan dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Awalnya lahan kebun rambutan, durian, langsat dan cempedak. Masih ada pohon durian dan saat membangunkan Masjid Bambu, tukang yang bekerja merasakan manisnya, pohon duriannya berbuah," katanya. (Bamjarmasinpost.co.id/ Mukhtar Wahid)
