Wabah Corona di Kalsel
Dugaan Soal Omicron di Kalsel, Dinas Kesehatan Tunggul Hasil Labkes Pusat
Kepala Dinkes Kalsel, HM Muslim, mengatakan, pihaknya menunggu hasil labkes pusat terkait sampel pasien terduga omicron yang telah dikirim.
Penulis: Milna Sari | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Varian omicron merebak, Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan intensif berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait.
Kepala Dinkes Kalsel, HM Muslim, saat dihubungi Senin (7/2/2022) pihaknya masih menunggu hasil dari labkes pusat terkait sampel yang dikirim.
"Kalau probable, artinya masih diduga ada 2, kemudian ada lagi 17. Kami masih menunggu informasi kepastian terkait konfirmasi apakah benar omicron atau delta," ujarnya.
Sebanyak 19 sampel yang dikirim, sebut Muslim, berasal dari wilayah Kota Banjarmasin dan sekitarnya. "Di tempat kita di Kalsel juga," imbuhnya.
Ia pun menduga bahwa varian omicron telah masuk ke Kalsel, dilihat dari kecepatan penularan dan terjadinya peningkatan kasus.
"Dilihat dari peningkatan kasus dan ada beberapa tanda-tanda di beberapa daerah yang sudah menemukan varian ini dan transmisi lokal juga sudah terjadi," bebernya.
Kenaikan kasus ini tambahnya juga tak terlepas dari hasil tracing yang dilakukan terhadap kontak erat yang dicari petugas.
Varian omicron, tambah Muslim, ditemukan dari mereka yang melakukan perjalanan luar negeri.
Saat ini, ujar Muslim, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor telah mengeluarkan SE pada 10 Januari lalu untuk kesiapsiagaan rumah sakit jika terjadi lonjakan kasus. Mulai dari meningkatkan jumlah tempat tidur, SDM kesehatan, logistik, obat-obatan dan oksigen.
"Termasuk juga percepatan vaksinasi, mulai dari lansia, anak-anak hingga booster juga tetap ketat menerapkan protokol kesehatan serta tracing, testing dan tracking," tambahnya.
Sementara itu, anggota Tim Pakar Covid-19 ULM, Dewi Anggraini, mengatakan, penyebab kenaikan kasus disebabkan karena pelanggaran pembatasan kegiatan masyarakat.
Dan yang utama, sambungnya, adalah penerapan protokol kesehatan yang cenderung sudah diabaikan. Contohnya saja memakai masker, sudah banyak warga yang abai.
Begitu juga dengan mobilitas masyarakat yang terus meningkat, baik antar kabupaten kota dan provinsi maupun antar negara, sehingga memicu terjadinya peningkatan kasus positif baru.
"Masyarakat juga masih tidak menjauhi kerumunan di mas Pandemi kini," ujarnya.
Berdasarkan data keterisian pasien Covid-19 di rumah sakit di Banjarmasin juga mengalami peningkatan.
"Mengenai jenis varian Covid-19 di Kalimantan Selatan, harus melalui pemeriksaan spesifik dari rumah sakit yang menangani. Biasanya, jika memang sudah ditemukan varian omicron, pihak rumah sakit akan menginformasikan ke Dinas Kesehatan Kalimantan Selatan," pungkas Dewi.
(Banjarmasinpost.co.id/Milna Sari)