Ekonomi dan Bisnis

Harga Beras Kopi Arabica Tembus Rp 150 ribu, Founder Biji Kopi Borneo : Jenis Ini Sulit Dikembangkan

Beras kopi jenis Arabika lokal Borneo itu sekarang sampai Rp 150 ribu per kilogramnya

Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/nurholis huda
Penemu Biji Kopi Borneo, Dwi Putra Kurniawan menujukkan kemasan dan beras kopi Arabika dari pegunungan Meratus, Selasa (8/2/2022). 

BANJARMASINBPOST, BANJARBARU - Harga beras kopi (Green Bean) di Kalsel yang lokal masih di harga Rp 50 ribu per kilonya. Namun tidak untuk beras kopi Arabika. 

Menurut Founder Biji Kopi Borneo, Dwi Putra Kurniawan, Selasa (8/2/2022), bahwa memang untuk varian yang Arabika ini terbilang mahal. Mahal tiga kali lipat harganya lebih mahal dari beras kopi varian lainnya. 

"Untuk beras kopi jenis Arabika lokal Borneo itu sekarang sampai Rp 150 ribu per kilogramnya," kata Dwi Putra Kurniawan. 

Alasannya, yakni selain masih sedikit kopi Arabika lokal, jenis Arabika ini masih sulit dikembangkan karena perlu dataran tinggi. 

Baca juga: Kedai Kopi Tempat Duduk Jalan Perdagangan Banjarmasin Ini Gunakan Bahan Baku Kopi Arabica 

Baca juga: Lemak di Tubuh Gegara Makan Gorengan Rontok, dr Zaidul Akbar Bagikan Resep Berbahan Kopi

Baca juga: Sebut Wakil Rakyat Harus Merakyat, Anggota DPRD Kotabaru Ini Tak Segan Nikmati Kopi di Pinggir Jalan

"Sehingga petani kopi di HST di Meratus juga tengah kembangkan ini, dan tidak langsung panen, karena itu jenis ini masih mahal karena komoditi nya sedikit," kata dia. 

Bukan hanya itu, selain jenis Arabika, untuk luak juga dipasarkan mahal, yakni 1 juta per kilonya. 

Dijelaskan dia, ada empat jenis kopi Kopi Liberika (kab tanah laut, kab Banjar, Banjarbaru, HST dan rencana juga akan dikembangkan di Kab Batola). 

Selanjutnya ada kopi jenis Excelsa dan saat ini dikembangkan di Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Kabupatem Tanah Laut. 

Selain itu, ada jenis Robusta yang dikembangkan di kabupaten Banjar, Kabupaten  Tabalong, Kabupaten Kotabaru, Kabupaten HST, Kabupatem Balangan dan Banjarbaru. 

Baca juga: Sekda Sebut Kopi Meratus Bagian Action Save Meratus dan Lahirkan Petani Milenial

Baca juga: Festival Kopi Meratus, Barista HST Bakal Gelar Bincang Kopi 25 Sampai  26 September Mendatang

Kemudian, ada jenis kopi Arabika yang tim saat ini kembangkan di Kabupaten  Hulu Sungai Tengah (HST). 

Dari enam kabupaten kota itu, lanjut Dwi Putra Kurniawan, di Kalsel yang sudah menghasilkan ada seluas 70 hektar dan masih baru tanam seluas sekitar 187 hektar. (Banjarmasinpost /Nurholis Huda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved