Ekonomi dan Bisnis

Tahun Ini DPD REI Kalimantan Selatan Target Bangun 7 Ribu Rumah

Pengurus DPD REI Kalsel target bangun 7.000 rumah tahun ini, di Kabupaten Banjar, Kabupaten Batola, Kabupaten Tabalong dan Kota Banjarbaru.

Penulis: Salmah | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID/SALMAH SAURIN
Ketua Dewan Pengurus Daerah Real Estate Provinsi Kalimantan Selatan (DPD REI Kalsel), H Ahyat Sarbini, SHut. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Meski masih masa pandemi Covid-19 namun usaha tak boleh surut begitu saja. Harus gas poll agar perekonomian bisa terus berjalan bahkan meningkat.

Sebab itu, banyak program dilakukan Dewan Pengurus Daerah Real Estate Provinsi Kalimantan Selatan (DPD REI Kalsel) agar pertumbuhan pembangunan perumahan tetap berjalan.

Ketua Umum DPD REI Kalsel, H Ahyat Sarbini SHut, Senin (7/2/2022)., mengatakan, harus mengikuti perubahan perkembangan zaman. Teman-teman anggota harus tetap optimis menghadapi keadaan.

"Awal tahun harus gas poll. Kami adakan beberapa program peningkatan profesionalitas anggota antara lain pelatihan digital marketing. Selain itu menangkap peluang yang ada, apalagi perkembangan sekarang pihak perbankan menerapkan sistem kuota terbuka," paparnya.

Ahyat juga mengatakan, bisnis perumahan ada perkembangan yang baik, secara FLPP maupun komersial. Meski masih pandemi Covid-19 namun mereka yakin tetap bisa memberi kontribusi pembangunan daerah melalui pertumbuhan perumahan untuk masyarakat.

Baca juga: Pengurus REI Kalsel Gelar Pelatihan Digital Marketing sebagai Strategi Memasarkan Properti

Baca juga: Viral Dijual Perumahan di Karimunjawa bagi WNA, Begini Tanggapan REI dan Masyarakat Setempat

Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) merupakan program pemerintah dalam pemberian subsidi pembiayaan pembelian hunian kepada masyarakat dengan penghasilan tertentu. Dan untuk FLPP ini DPD REI Kalsel punya target.

"Tahun ini kami menargetkan untuk pembangunan perumahan FLPP sebanyak 7.000 unit. Adapun wilayah yang potensial adalah Kabupaten Banjar, Kabupaten Batola, Kabupaten  Tabalong dan Kota Banjarbaru, kemudian wilayah lainnya," ujar Ahyat.

Mengenai suku bunga bank untuk FLPP perumahan adalah 5 persen. Pihak bank juga berlomba bikin program yang tidak hanya tergantung FLPP, yaitu program pembiayaan perumahan komersil.

"Meski komersil, tapi bunga atau marginnya mendekati FLPP, yaitu 8,5 persen untuk 10 tahun dan 7,49 persen untuk 5 tahun.  Jadi ini pembiayaan komersial tapi rasa FLPP," tukas Ahyat.

Nantinya pada short course digital marketing juga menghadirkan tiga perbankan untuk menyampaikan produk pembiayaan mereka masing-masing.

Baca juga: DPD REI Kalsel Terbuka Jalin Kerjasama Layanan di Sektor Perumahan

Baca juga: UPDATE Covid-19 Kalsel: 1 Meninggal, 1 Sembuh, Penambahan Positif 103 Orang

eoptimisan DPD REI Kalsel soal target pembangunan perumahan adalah melihat parameter ekonomi daerah yang selama ini 70 persen dipengaruhi bisnis batu bara dan kelapa sawit.

"Hanya saja tantangan bisnis pengembang perumahan adalah administrasi perizinan online melalui SIMBG yang masih belum siap secara menyeluruh di kabupaten dan kota di Kalsel," ungkap Ahyat.

Sebagaimana diketahui, Kementerian PUPR meluncurkan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Bangunan Gedung (SIMBG) versi terbaru. 

Berlandaskan Undang Undang Cipta Kerja maksud SIMBG ini untuk mempercepat dan mempermudah perizinan, tapi daerah belum siap, sebab banyak harus menyesuaikan SDM struktur dan tenaga ahlinya.

"Dari 13 kabupaten dan kota di Kalsel yang sudah mulai menerapkan ada 3-4 daerah, Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar dan Kabupaten Batola. Memang ini secara nasional juga masih jadi masalah, semoga saja sistem administrasi online ini dapat segera diterapkan menyeluruh," tandasnya. 

(Banjarmasinpost.co.id/Salmah Saurin)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved