Religi
Amalan Puasa Sunnah di Bulan Rajab, Simak Penjelasan Buya Yahya Dipertegas dengan 4 Mazhab
Jangan sampai ada yang berkata puasa di bulan Rajab adalah bid'ah misalnya, tidak ada bid'ah puasa di bulan Rajab. Inilah penjelasan Buya Yahya.
Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
BANJARMASINPOST.CO.ID - Saat ini tengah memasuki bulan Rajab 1443 Hijriyah bagi umat muslim.
Bulan Rajab adalah bulan ketujuh dalam sistem penanggalan Islam, dan termasuk dalam satu di antara empat bulan haram atau bulan mulia.
Memasuki Rajab 1443 H tak salahnya umat muslim memperbanyak amalan agar mendapat pahala dan keridhoan Allah SWT.
Puasa di bulan Rajab sudah familiar menjadi salah satu amalan yang kerap dikerjakan umat muslim selain puasa wajib Ramadhan.
Baca juga: Keutamaan Bulan Rajab dan Amalan yang Dikerjakan, Ustadz Adi Hidayat Beri Penjelasan Termasuk Puasa
Baca juga: Hukum Mengelap Air Wudhu, Ustadz Abdul Somad Berikan Pesan Berikut Ini
Puasa sunnah umum dikerjakan di luar bulan Ramadhan atau di bulan-bulan lainnya dalam perputaran bulan di kalender hijriyah.
Lantas bagaimana hukum puasa sunnah di bulan Rajab?
Buya Yahya menjelaskan, amalan-amalan yang telah dikerjakan di bulan lainnya selain bulan Rajab maka bisa pula dikerjakan di bulan Rajab.
Di antara amalan yang dapat ditunaikan yakni puasa, shalat, dan shalawat.
"Jangan sampai ada yang berkata puasa di bulan Rajab adalah bid'ah misalnya, tidak ada bid'ah puasa di bulan Rajab," jelas Buya Yahya dilansir dari kanal youtube Al-Bahjah TV.
Puasa yang dilarang oleh Allah SWT dan Rasulullah sangat terbatas di hari-hari tertentu yakni di Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha serta hari Tasyrik. Selebihnya adalah puasa sunnah setiap saat.
"Puasa adalah amalan yang dicintai Allah SWT, Allah memuliakan orang yang puasa," ucap Buya Yahya.
Buya Yahya menceritakan, suatu ketika Nabi Muhammad SAW pernah berpuasa sangat banyak di bulan Rajab, dan di kesempatan lainnya kadang-kadang nabi Muhammad tidak berpuasa di bulan Rajab.
Jika Nabi pernah mengerjakan kemudian pernah pula meninggalkan itu dinamakan amalan sunnah.
"Maka secara umum puasa bulan Rajab adalah sunnah," jelasnya.
Menurut anjuran Rasulullah, bagi umat muslim yang gemar puasa, maka dapat memperbanyak puasa di bulan haram di antaranya bulan Rajab.

Empat Mazhab yakni Imam Syafi'i, Hanafi, Maliki, dan Hambali sepakat bahwa puasa di bulan Rajab adalah puasa sunnah.
Namun menurut Imam Hambali puasa di bulan Rajab menjadi makruh jika dikerjakan satu bulan penuh.
"Ada empat cara agar puasa tersebut hilang kemakruhannya, menurut Imam Hambali yakni yang pertama bolong 1 hari, berpuasa sebelum bulan Rajab, berpuasa setelah bulan Rajab, dan berpuasa di bulan-bulan lainnya agar tidak mengkhususkan bulan Rajab," paparnya.
Selain puasa, amalan lainnya yang dapat dikerjakan di bulan Rajab yakni dzikir dan shalawat.
Tak ada dzikir dan shalawat khusus di bulan Rajab, dzikir dan shalawat yang dibaca di luar bulan Rajab maka dapat pula dibaca di bulan Rajab.
Baca juga: BACAAN Niat dan Doa Sholat Tahajud 2 Rakaat, Dilengkapi Waktu Terbaik Mengerjakan
Buya Yahya pun menyebut puasa Rajab digabung dengan puasa qadha untuk membayar hutang puasa Ramadhan akan mendapat dua pahala sekaligus di bulan Rajab.
Menurut Buya Yahya hal tersebut mengingat bulan Rajab adalah bulan yang diistimewakan. Ada empat bulan yang diistimewakan salah satunya bulan Rajab, jadi bila anda mau berpuasa Rajab digabung dengan puasa bayar hutang puasa wajib hukumnya boleh dan disilakan.
Selain puasa, amalan lainnya yang dapat dikerjakan di bulan Rajab yakni dzikir dan shalawat.
Tak ada dzikir dan shalawat khusus di bulan Rajab, dzikir dan shalawat yang dibaca di luar bulan Rajab maka dapat pula dibaca di bulan Rajab.
Niat Puasa Qadha dan Puasa Rajab
Mengganti puasa Ramadhan yang ditinggal atau tertinggal, hukumnya wajib.
Ada beberapa alasan kenapa meninggalkan atau tidak melaksanakan puasa Ramadhan.
Misalnya karena haid, masa nifas, menyusui, sakit, sedang dalam perjalanan alias musafir, atau sengaja meninggalkan puasa.
Mereka yang meninggalkan puasa di bulan Ramadhan harus mengganti puasa wajib tersebut di luar bulan Ramadhan.
Sementara bagaimana hukumnya menjalankan puas Rajab digabung Puasa Qadha?
Buya Yahya menjelaskan boleh melaksanakan puasa qadha di hari puasa sunnah.
Namun niat puasa qadha tetap dilafalkan, tanpa perlu menyebutkan niat puasa sunnah.
Dengan begitu umat Islam mendapat dua pahala sekaligus.
Baca juga: Tak Bisa Wudhu dan Tayamum Tetap Bisa Shalat, Buya Yahya Jelaskan Ibadah Orang Sakit
Pertama, karena mengganti puasa yang ditinggalkan, kedua mendapatkan pahala puasa sunnah.
Niat Puasa Sunnah
Jenis-jenis puasa yang dianjurkan di bulan Rajab sama dengan bulan-bulan lainnya yaitu Puasa Senin Kamis, Puasa Ayyamul Bidh, dan Puasa Daud.
1. Puasa Senin Kamis
Niat Puasa Hari Senin:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi taa'ala
Artinya:
Saya niat puasa pada hari Senin, sunat karena Allah Ta’aalaa.

Niat Puasa Hari Kamis:
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala
Artinya:
Saya niat puasa pada hari Kamis, sunat karena Allah Ta’aalaa.
2. Puasa Ayyamul Bidh
Adapun niat melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh adalah sebagai berikut:
َوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى
Lafal latin:
NAWAITU SAUMA AYYAMI BIDH SUNNATAN LILLAHI TA’ALA
Artinya:
“Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”
Baca juga: Surah-surah Pendek Dianjurkan Saat Shalat Dhuha, Simak Tata Caranya untuk 2 ,4, 6, atau 8 Rakaat
3. Puasa Daud
Berikut bacaan Niat Puasa Daud:
نَوَيْتُ صَوْمَ دَاوُدَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
NAWAITU SHAUMA DAAWUDA SUNNATAL LILLAHI TA’ALA
Artinya : "Saya niat puasa Daud, sunah karena Allah Ta'ala"
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)