Berita Banjarmasin
Kasus Covid-19 Melonjak, Banyak Event Kepariwisataan di Kota Banjarmasin Ditiadakan
Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina, terpaksa membatalkan banyak event wisata karena Covid-19 meningkat yang kini di angka 1.931 kasus aktif.
Penulis: Frans Rumbon | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Serangan gelombang ketiga Covid-19 melanda Kalimantan Selatan (Kalsel), tak terkecuali di Kota Banjarmasin.
Berbagai kalender event yang menjadi andalan untuk mendatangkan wisatawan di tingkat Provinsi Kalsel pun banyak batal digelar.
Hal ini pun rupanya juga berlaku untuk Kota Banjarmasin yang saat ini angka Covid-19 sudah mencapai 1.931 kasus aktif.
Pasalnya, Pemko Banjarmasin memastikan beberapa kalender event yang rutin digelar sebelum adanya pandemi Covid-19 banyak ditiadakan.
"Kami biasanya ada sekitar 40 event. Tapi karena adanya pandemi Covid-19, maka banyak yang ditiadakan," ujar Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina, Sabtu (12/2/2022).
Baca juga: Tujuh Sekolah di Kota Banjarbaru Terpaksa Laksanakan Pembelajaran Jarak Jauh
Baca juga: Genjot Vaksinasi Covid-19, Ini strategi baru Dinkes Banjarmasin
Meskipun demikian, Ibnu membeberkan ada beberapa event yang masih dipertahankan, misalnya adalah Hari Jadi (Harjad) Banjarmasin yang dilaksanakan pada September.
"Paling yang dipertahankan Harjad, dengan acara pendukung misalnya Festival Pasar Terapung dan juga Banjarmasin Sasirangan Festival atau BSF. Walaupun nantinya situasional juga karena tahun lalu pun kita laksanakan secara hybrid," katanya.
Mengenai kawasan wisata di Kota Banjarmasin, khususnya siring Jalan Piere Tendean, Wali Kota Ibnu menerangkan masih belum dibuka.
"Saat ini belum dibuka, meskipun disitu juga ada aktivitas masyarakat yang tidak resmi. Tapi nanti akan kita perketat," jelasnya.
Akhir Desember 2021, Pemko Banjarmasin sempat melakukan ujicoba pembukaan kawasan siring Jalan Piere Tendean khususnya Wisata Pasar Terapung.
Baca juga: BTalk - Usia Tepat Ajari Anak Membaca, Menurut Psikolog Kalsel Rika Vira Zwagery
Baca juga: Aturan Baru Klaim Manfaat JHT BP Jamsostek, FSPMI Kalsel Sebut Sangat Kejam bagi Buruh
Hal ini dilakukan sebagai persiapan pembukaan kawasan siring, terlebih waktu itu angka kasus Covid-19 di Bajarmasin sudah nol kasus
Namun seiring kembali meningkatnya angka kasus Covid-19, Ibnu pun menerangkan rencana pembukaan kawasan siring pun belum bisa direalisasikan.
"Waktu mau kami buka, angka kasus Covid-19 kembali meningkat. Jadi, kami tutup saja," pungkasnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Frans Rumbon)