Ekonomi dan Bisnis
Harga TBS Februari Naik Lagi, Begini Respons Petani Sawit Kalsel
Tim Penetapan Harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit Disbunak Kalsel menyepakati harga TBS periode Februari 2022 naik
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Tim Penetapan Harga Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalimantan Selatan (kALSEL) menggelar rapat rutin penetapan harga TBS periode bulan Februari 2022.
Kegiatan yang dilaksanakan di ruang rapat kelapa sawit ini, dihadiri oleh Perusahaan Mitra, Perwakilan Petani Plasma, Perwakilan Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO), Perwakilan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Kalimantan Selatan, serta Tim Penetapan Harga TBS.
Hasil perhitungan rapat TBS yang dibacakan Kelapa Bidang Penyuluhan, Pengolahan dan Pemasaran Disbunnak Provinsi Kalsel, Muhammad Rusli, menyepakati perhitungan untuk harga CPO bulan Februari naik menjadi Rp 123.905,38, Inti Sawit mengalami kenaikan menjadi Rp. 10.769,68 dan Nilai Indeks Kjuga mengalami kenaikan menjadi 89.60%.
Untuk harga TBS kelapa sawit periode bulan Februari, mengalami kenaikan harga rata rata sebesar 0.08% dengan harga terendah pada umur tanaman 3 tahun, Rp. 2.318,37 dan harga tertinggi Rp. 3.201,51 pada umur 13 tahun.
Baca juga: Harga TBS dan CPO Naik, Petani Sawit di Kalsel Bersyukur
Baca juga: Pasokan Terbatas, Harga Minyak Goreng di Pasar Barabai HST Kembali Naik
Baca juga: Masalah Minyak Goreng Tak Kunjung Tuntas, Ini Kata Pakar Ekonomi ULM
"Iya dari rapat, memang harga TBS mengalami kenaikan," kata dia.
Kenaikan ini membuat petani sawit juga bahagia.
"Kami yang jelas pasti senang. Karena kalau harga bagus kami akan ikut senang," jelas petani sawit, Tikno.
Bukan hanya di level petani, akan tetapi Pabrikan sawit CPO juga senang. Manager Kebun, PT Citra Putra Kebun Asri (CPKA) di Jorong Tanahlaut, Eko Priyanto, sudah mengetahui harga kenaikan TBS tersebut.
" Dampak nya petani semakin kaya mas. Dipabrik juga ikut senang," jelasnya.
Diketahui total luasan lahan di kawasan PT CPKA ada sekitar 3000 hektar kebun sawit inti dimana per bulan bisa hasilkan 2000 sampai 4000 ton Cure Palm Oil (CPO).
Tanggapan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia Kalimantan Selatan juga kenaikan itu menjadi berkah bagi petani sawit.
"Iya, setelah rapat kemarin disepakati harga segitu. Dan ini naik kalau naik maka yang senang petani," kata Sekertaris Eksekutif, Gapki Kalsel, Yuliani.
Baca juga: Minyak Goreng Rp 14 Ribu Sulit Didapat, Pengusaha Tahu Sumedang di Banjarbaru Lakukan Ini
Lalu, bagaimana dengan turunannya yakni minyak goreng? Dijelaskan dia bahwa minyak goreng ini, oleh perusahaan sawit sudah memberi subsidi melalui dana yang dialokasikan melalui BPDPKS.
"Dara dana itu kemudian mensubsidi menyak goreng yang dikeluarkan oleh kementerian di Indonesia, jadi memang sudah diberikan pula, hal itu tinggal pemerintah mengaturnya," jelasnya. (Banjarmasinpost /Nurholis Huda)