Selebrita
Ditemani Noah, Bunga Citra Lestara Ziarah ke Makam Ashraf Sinclair, Ungkapkan Kerinduan Mendalam
Bunga Citra Lestari (BCL) menziarahi makam sang suami Ashraf Sinclair di San Diego Hills. Ditemani sang putra noah, BCL ungkapkan kerinduan
BANJARMASINPOST.CO.ID- Tak terasa dua tahun seudah Bunga Citra Lestari (BCL) ditinggal sang suami Ashraf Sinclair selamanya.
Bunga Citra Lestari pun masih tetap merindukan Ashraf Sinclair.
Bahkan di dua tahun ditinggal sang suami, BCL bersama sang anak Noah menziarahi makam Ashraf di San Diego Hills.
Ini terlihat pada postingan BCL di laman instagramnya.
Takketinggalan BCL pun menuliskan rasa rindu mendalam dengan mendiang sang suami.
Baca juga: Sule Sebut Alshad Adalah Real Sultan Bukan Raffi Ahmad, Ayah Rizky Febian: Ia Pelihara Singa
Baca juga: Hi Girl, Mau Turunkan Berat Badan Bisa Ikuti Cara Anya Geraldine Ini
Dalam keterangan fotonya, BCL mengungkapkan rasa rindu kepada sang suami pasca dua tahun ditinggalkan.
"Mengunjungi ayah. Sudah 2 tahun sejak kamu pergi. Hidup tidak sama tanpamu di sini," tulis Bunga menggunakan bahasa Inggris dikutip di Instagram-nya, Minggu (20/2/2022).
Bunga mengatakan, saat ini ia dan Noah sudah mulai menyesuaikan diri tanpa kehadiran Ashraf.
"Kita lebih bahagia sekarang dan kami harap kamu juga. Terima kasih untuk semua cintamu, ayah. Kami sangat merindukanmu dan mencintaimu, selalu," ujar Bunga.
Ashraf Sinclair meninggal dunia pada 18 Februari 2020 karena serangan jantung.
Ashraf Sinclair mengembuskan napas terakhinya di usia 40 tahun, meninggalkan istrinya Bunga Citra Lestari dan putranya, Noah Sinclair.
Baca juga: Penampilan Luna Maya Dibalut Baju Pengantin Bali Tuai Doa, Sosok Calon Suami Pun Disinggung
Pada Jumat (18/2/2022) adalah dua tahun kepergian aktor dan suami dari Bunga Citra Lestari (BCL), Ashraf Sinclair.
Sebelumnya, BCL mengunggah foto lamanya bersama Ashraf saat mereka sedang berlibur di Paris, Perancis.
BCL juga membagikan ulang unggahan keluarga dan temannya yang memperingati kepergian Ashraf di Instagram Story-nya.Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ziarah Bareng Noah ke Makam Ashraf Sinclair, BCL Ungkap Kerinduan: Hidup tidak Sama Tanpamu di Sini,
BACAAN Doa untuk Orang yang Sudah Meninggal Dunia, Lengkap Bagi Perempuan Maupun Laki-laki
Simak bacaan doa untuk orang yang sudah meninggal dunia. Baik bagi perempuan maupun laki-laki sesuai ajaran Rasulullah SAW.
Menginginkan orang terdekat untuk selalu sehat dan bahagia adalah harapan semua orang.
Salah satu cara untuk mewujudkan hal itu adalah dengan mendoakan.
Dalam Islam sendiri, mendoakan orang yang sudah meninggal dunia adalah amalan yang baik.
Doa dari seorang akan menjadi pahala berlimpah dan bisa menjadi amal jariyah yang bisa mengantarkan seseorang ke surga.
Berikut kumpulan doa-doa untuk orang yang sudah meninggal dunia.
Doa untuk orang yang meninggal
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي وَلَهُ وَأَعْقِبْنِي مِنْهُ عُقْبَى حَسَنَةً
Allahummaghfirli wa la hu wa’qibni min hu ‘uqbaa hasanah
Artinya: “Ya Allah, ampuni diriku dan dia dan berikan kepadaku darinya pengganti yang baik.”
Apabila ingin menyesuaikan dengan jenis kelamin dari orang yang meninggal dunia, maka pada bagian “wa la hu” dan “min hu” adalah untuk laki-laki.
Sementara itu, jika yang meninggal adalah perempuan, ganti dengan “wa la ha” dan “min ha”.
Doa untuk orangtua yang sudah meninggal
اللّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِلْمَاءِ وَالشَّلْجِ وَالْبَرْدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ
الْاَبْيَضُ مِنَ الدَّ نَسِ وَاَبْدِلْهُ دَارً اخَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَاَهْلًا خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَادْخِلْهُ الجَنَّةَ وَاعِذْهُ مِنْ عَدَابِ الْقَبرِ
وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ
Allahummaghfir lahu warhamhu wa ‘aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahu wa wassi’
madkholahu, waghsilhu bil maa i wats-tsalji walbarodi wa naqqihii minal khothoo ya kamaa yunaqqots- tsawbul abyadhu minad danas.
Wa abdilhu daaron khoiron min daarihii wa ahlan khoiron min ahlihii wa zawjan khoiron min zawjihi, wa adkhilhul jannata wa a ‘idzhu min ‘adzaabil qobri wa fitnatihi wa min ‘adzaabin naar.
Artinya:
“Ya Allah, ampunilah dan rahmatilah, bebaskanlah, lepaskanlah dia. Dan muliakanlah dia di tempat tinggalnya, luaskanlah jalan masuknya, cucilah dia dengan air yang jernih dan sejuk, dan bersihkanlah dia dari segala kesalahan dan dosa seperti baju putih yang bersih dari kotoran.
Dan gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik daripada yang ditinggalkannya, dan keluarga yang lebih baik, dari yang ditinggalkannya pula. Masukkanlah dia ke dalam surga-Mu, dan lindungilah dia dari siksa kubur serta fitnahnya, dan siksa api neraka.”
5 Tanda Seorang Muslim Wafat Husnul Khatimah
Meninggalnya seorang muslim apakah husnul khatimah atau suul khatimah bisa dilihat dengan mengamati beberapa tanda.
Berikut 5 tanda seorang muslim husnul khatimah dilansir dari laman rumaysho.com:
1. Mengucapkan kalimat syahadat saat akan meninggal
Dari Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ
“Barang siapa yang akhir perkataannya adalah kalimat ‘laa ilaha illallah’ (tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah), maka dia akan masuk surga.” (HR. Abu Daud, no. 3116. Dikatakan shahih oleh Syaikh Al-Albani dalam Misykah Al-Mashabih, no. 1621)
2. Meninggal dunia dengan kening berkeringat
Dari Buraidah bin Al-Hashib radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَوْتُ المُؤْمِنِ بِعِرْقِ الجَبِيْن
“Kematian seorang mukmin dengan keringat di kening.” (HR. Tirmidzi, no. 982; Ibnu Majah, no. 1452, An-Nasa’i, no. 1828, dan Ahmad, no. 23022. Hadits ini adalah lafal dari An-Nasa’i dan Ahmad. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Hal ini bukan menunjukkan su’ul khatimah (akhir hidup yang jelek).
Para ulama katakan bahwa ini adalah ibarat untuk menunjukkan beratnya kematian, hingga menghadapi beban berat seperti itu sebagai tanda penghapusan dosa atau ditinggikannya derajat.
Atau ada ulama yang mengatakan bahwa itu adalah tanda baik ketika akan meninggal dunua.
3. Meninggal dunia pada malam atau hari Jumat
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَمُوتُ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَوْ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ إِلَّا وَقَاهُ اللَّهُ فِتْنَةَ الْقَبْرِ
“Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jumat atau malam Jumat, melainkan Allah akan menjaganya dari fitnah (siksa) kubur.” (HR. Ahmad, 10:87 dan Tirmidzi, no. 1074. Syaikh Ahmad Syakir mengatakan hadits ini dha’if)
4. Khusus bagi wanita, ialah meninggal saat nifas, ataupun meninggal saat sedang hamil
Dari ‘Ubadah bin Ash-Shamit radhiyallahu ‘anhu, bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan beberapa syuhada’, di antaranya,
وَالمَـرْأَةُ يَقْتُلُهَا وَلَدُهَا جَمْعَاءُ شَهَادَةٍ، يَجُرُّهَا وَلَدُهَا بِسَرِرِهِ إِلَى الجَـنَّةِ
“Dan wanita yang dibunuh anaknya (karena melahirkan) masuk golongan syahid, dan anak itu akan menariknya dengan tali pusarnya ke surga.” (Disebutkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Ahkam Al-Janaiz, hlm. 53. Beliau menyatakan bahwa sanad hadits ini shahih)
5. Mati karena begal, hartanya ingin dirampas orang lain
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ جَاءَ رَجُلٌ يُرِيدُ أَخْذَ مَالِى قَالَ « فَلاَ تُعْطِهِ مَالَكَ ». قَالَ أَرَأَيْتَ إِنْ قَاتَلَنِى قَالَ « قَاتِلْهُ ». قَالَ أَرَأَيْتَ إِنْ قَتَلَنِى قَالَ « فَأَنْتَ شَهِيدٌ ». قَالَ أَرَأَيْتَ إِنْ قَتَلْتُهُ قَالَ « هُوَ فِى النَّارِ»
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ada seseorang yang menghadap Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata, “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika ada seseorang yang mendatangiku dan ingin merampas hartaku?”
Beliau bersabda, “Jangan kau beri kepadanya.”
Ia bertanya lagi, “Bagaimana pendapatmu jika ia ingin membunuhku?”
Beliau bersabda, “Bunuhlah dia.”
“Bagaimana jika ia malah membunuhku?”, ia balik bertanya.
“Engkau dicatat syahid”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
“Bagaimana jika aku yang membunuhnya?”, ia bertanya kembali.
“Ia yang di neraka”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. (HR. Muslim, no. 140).
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post
