Religi
Tak Lama Lagi Masuk Syaban 1443 H, Berikut Keutamaan Jelang Ramadhan Menurut Ustadz Abdul Somad
Tak lama lagi masuk bulan Syaban 1443 H yang menjadi bulan terakhir jelang Ramadhan 2022.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Tak lama lagi masuk bulan Syaban 1443 H yang menjadi bulan terakhir jelang Ramadhan 2022.
Ustadz Abdul Somad (UAS) memberikan penjelasan akan keutamaan bulan Syaban.
Imbauan untuk melakukan ibadah sunnah juga dianjurkan memasuki pertengahan bulan Syaban.
Bulan Syaban merupakan bulan kedelapan dalam Kalender Hijriyah.
Ada berbagai keutamaan dan amalan dalam Bulan Syaban.
Baca juga: Hukum Kripto dan NFT Menurut Ustadz Adi Hidayat, Simak Juga Fatwa MUI Soal Cryptocurrency
Baca juga: Bau Tubuh Terasa Aneh, dr Zaidul Akbar Ungkap 4 Langkah Alami Atasi Aroma Busuk di Badan
Satu di antaranya adalah memperbanyak puasa sunnah.
Lantas, apa saja keutamaan dan amalan di Bulan Syaban?
Berikut Keutamaan dan Amalan yang Dianjurkan di Bulan Syaban:
Dilansir Surya.co.id, Ustadz Abdul Somad memberikan ceramah berkaitan keutamaan Bulan Syaban.
Ustadz Abdul Somad menceritakan kisah cucu angkat Nabi Muhammad SAW, Usamah bin Zaid.
Diceritakan Usamah bin Zain datang menemui Nabi Muhammad dan bertanya: Wahai Rasulullah saya tidak pernah melihat Engkau berpuasa di bulan-bulan lain sebanyak engkau berpuasa di bulan Sya’ban. Ada apa gerangan?

Mendengar pertanyaan cucunya itu, Rasulullah menjawab bulan ini (Syaban) merupakan bulan semua amalan diangkat ke sisi Allah SWT.
Dan Rasulullah sangat senang saat amalnya diangkat Allah SWT sedang dalam keadaan berpuasa.
Setelah itu, Ustaz Abdul Somad mengatakan, saking seringnya Rasulullah berpuasa pada bulan Syaban, Aisya tak bisa lagi membedakan apakah Rasulullah berpuasa pada hari itu atau tidak.
“Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa dalam satu bulan, kecuali bulan Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat Nabi lebih banyak puasa dari Ramadhan selain di bulan Sya'ban,” kata Ustaz Abdul Somad menerjemahkan hadis yang dibacanya.
Baca juga: Wanita Potong Rambut Pendek Layaknya Laki-laki, Buya Yahya Jelaskan Hukumnya dalam Pandangan Islam