Religi
Tak Lama Lagi Masuk Syaban 1443 H, Berikut Keutamaan Jelang Ramadhan Menurut Ustadz Abdul Somad
Tak lama lagi masuk bulan Syaban 1443 H yang menjadi bulan terakhir jelang Ramadhan 2022.
Berdasarkan dua hadis tersebut, Ustaz Abdul Somad mengatakan puasa merupakan salah satu amalan yang paling sering dilakukan oleh Rasulullah SAW selama bulan Syaban.
Selain berpuasa, amal lain yang bisa dilakukan adalah membaca Alquran, berzikir, serta amal harta seperti sedekah dan wakaf.
Dari 30 malam untuk beramal di bulan Sya’ban, ada malam yang mendapat kekhususan, yaitu malam Nisfu Sya’ban.
Hadist Bulan Syaban
Ustaz Abdul Somad mengatakan, hadis-hadis tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban yang selama ini digunakan, kebanyakan hadis-hadis dhaif (lemah).
Ustaz Abdul Somad membacakan salah satu hadis dhaif tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban yang mengisahkan bahwa Aisyah melihat Nabi Muhammad sujud lama sekali.

Setelah shalat Aisya bertanya pada Rasul kenapa sujudnya lama sekali.
Rasul SAW balik bertanya apakah kamu tidak tahu malam ini adalah malam ampunan.
Hadis tersebut, kata Ustaz Abdul Somad, adalah hadis dhaif.
“Lalu, apakah hadis dhaif itu tidak boleh diamalkan, jawabannya bisa. Mengapa? Karena memenuhi lima syarat diantaranya untuk fadhail a’mal dan hadis tersebut berada di bawah naungan hadis shahih,” kata Ustaz Abdul Somad.
Kemudian Ustadz Abdul Somad menyebut sebuah hadist shahih tentang bulan Syaban:
"Pada malam nisfu Sya’ban, Allah akan mengampuni semua dosa umatnya yang pada malam itu bersujud dan bertobat mohon ampun, kecuali dua, musyrik (mempersekutukan Allah) dan orang yang bertengkar tapi tidak berdamai sampai malam nisfu Sya’ban tiba,” katanya.
Baca juga: Penampakan Wajah Bayi Ustadz Abdul Somad dan Fatimah, Arie Untung dan Sandiaga Uno Ikut Komentar
Puasa Sunah
Bulan Sya’ban adalah bulan yang disukai untuk memperbanyak puasa sunnah.
Dalam bulan ini, Rasulullah SAW memperbanyak puasa sunah. Bahkan beliau hampir berpuasa satu bulan penuh, kecuali satu atau dua hari di akhir bulan saja agar tidak mendahului Ramadhan dengan satu atau dua hari puasa sunah.