Kabar DPRD Tanah Laut
Pokir DPRD Tala Perjuangkan Aspirasi Warga saat Reses, Banyak Usulan Perbaikan Infrastuktur
Pada masa reses, para anggota DPRD Tala melihat langsung kondisi kehidupan warga di daerah pemilihan masing-masing.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Para wakil rakyat yang duduk di kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), selalu berupaya menjaga amanah yang diemban.
Mereka menyerap dan memperjuangkan aspirasi masyarakat.
Terutama saat masa reses yang memang dikhususkan bagi wakil rakyat untuk turun ke daerah pemilihan masing-masing guna berinteraksi langsung dengan warga.
Pada masa reses beberapa waktu lalu pada pertengahan dan akhir 2021, para anggota DPRD Tala melihat langsung kondisi kehidupan warga di daerah pemilihan masing-masing.
Sekaligus mereka menyerap aspirasi warga.
Cukup banyak usulan yang disampaikan warga.
Umumnya tetap pada usulan perbaikan infrastruktur, baik terkait peningkatan jalan umum, jalan usaha tani, pintu air, dan lainnya.
njarmasinpost.co.id/roy)
Contohnya aspirasi warga di Desa Panjaratan, Kecamatan Pelaihari.
Saat tiga anggota DPRD Tala dapil 1 turun ke desa tersebut (H Atmari dan H Arkani) pada masa reses Juli 2021 lalu, juga ada beberapa usulan yang diajukan masyarakat setempat.
"Di antaranya pembangunan jalan usaha tani (JUT) di RT 1 dan 2 sepanjang dua kilometer. JUT sangat penting untuk meningkatkan produksi pertanian," sebut Arkani, Senin (21/2/2022).
Dikatakannya, usulan tersebut telah tertuang dalam Pokok Pikiran DPRD Tala yang diteruskan ke Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Tala.
Usulan lainnya berdasar hasil reses di Panjaratan yakni terkait kebersihan tempat ibadah, tempat belajar dan mengajar gedung TK Al Karamah (RT 1,2) yang diestimasi memerlukan biaya sebesar Rp 225 juta RT .
Lalu, dua unit pintu air untuk menahan air di RT 1, dan usulan pembangunan tempat persinggahan untuk pengujung susur sungai (untuk kenyamanan pengunjung wisata susur sungai) sebanyak 10 unit di RT 3 dan 8. Biaya yang diperlukan diestimasi Rp 250 juta.
Kemudian hasil reses di Desa Tanjung, Kecamatan Bajuin yang diserap tiga orang wakil rakyat yakni H Atmari, H Arkani, dan Syafrulah, ada tujuh item usulan masyarakat.
Usulan tersebut meliputi pembuatan sumur bor untuk kuburan muslimin di RT 1, pengaspalan jalan menuju kuburan sepanjang 400 meter, pengerasan jalan usaha tani di Dusun 1 Tanjung Kampung di lingkungan RT 1.
