Magnet Kawasan Sekumpul Martapura
Meski Ada Pemberitahuan Penutupan, Peziarah Tetap Datang ke Kawasan Sekumpul Martapura
Pemberitahuan penutupan Kubah Guru Sekumpul itu dibarengi imbauan menaati protokol kesehatan.
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Eka Dinayanti
BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Muhammad Amin Badali dan Muhammad Hadi, keduanya adalah putra KH Muhammad Zaini Ghani atau Guru Sekumpul.
Keduanya menyatakan pusara makam ayahandanya sementara pandemi Covid-19 ini ditutup untuk umum dan mohon maklum.
Pemberitahuan penutupan Kubah Guru Sekumpul itu dibarengi imbauan menaati protokol kesehatan.
Pemberitahuan itu kini dipasang di pintu masuk sebelah kiri di Gang Taufik dan Gang Mahabbah serta dipagar Kompleks Ar Raudhah.
Jalan Gang Taufik selama ini, tidak bisa dilintasi mobil ataupun roda dua.
Itu karena dipadati pengunjung atau para peziarah yang melepas kerinduan mereka dengan almarhum Guru Sekumpul.
Baca juga: Malam Hari Kawasan Sekumpul Martapura Tetap Dikunjungi Peziarah
Kendati, keadaan para peziarah itu ada yang hanya berdiri sebentar atau duduk lesehan bersama rombongan asalkan berada di Kawasan Sekumpul.
Bahkan pengumuman itu dalam bentuk spanduk besar, agar para peziarah dapat memaklumi penutupan tersebut.
Kendati ditutup, antusias peziarah di kawasan Sekumpul masih tinggi.
Terutama diakhir pekan, Sabtu dan Minggu.
Peziarah yang berkunjung bukan hanya dari pelosok Kabupaten Banjar.
Ada juga dari luar Provinsi Kalimantan Selatan.
"Kami datang ke Sekumpul hanya mengenang beliau sebagai ulama besar," ujar Abdul Hakim, warga Kabupaten Tanahbumbu. walullah.
(Banjarmasinpost.co.id/ Mukhtar Wahid)