Selebrita
Perasaan Sebenarnya Anya Geraldine Dapat Peran Perebut Suami Orang, Bukan Image Buruk Orang Lain
Anya Geraldine jadi pelakor (perebut laki orang) dalam film Selesai. Kemudian kembali jadi simpanan suami orang di series Layangan Putus dan baru-b
BANJARMASINPOST.CO.ID- Anya Geraldine mulai merasa ingin stop menerima tawaran sebagai orang ketiga atau pelakor.
Hatinya ingin mencoba karakter lain yang mungkin bisa ia eksplor.
Anya Geraldine sudah tiga kali mendapatkan peran sebagai orang ketiga dalam film dan series.
Pertama ketika ia jadi pelakor (perebut laki orang) dalam film Selesai,
Baca juga: Reaksi Marshel Widianto dan Rulyabii Margana saat Celine Evangelista Pamer Pose Tiktok Bareng 3 Pria
Baca juga: Gaya Perawatan Ala Syahrini di Singapura, Bandingkan Mewahnya dengan yang Dijalani Reino Barack
Kemudian kembali jadi simpanan suami orang di series Layangan Putus dan baru-baru ini jadi perebut pacar sahabatnya di film Garis Waktu.
Anya mulai merasa ingin stop menerima tawaran sebagai orang ketiga atau pelakor.
Hatinya ingin mencoba karakter lain yang mungkin bisa ia eksplor.
"Belum biasa jawab pasti, hati jawab iya (stop tawaran pelakor)," ujar Anya Geraldine dalam jumpa pers di XXI Plaza Senayan, beberapa waktu lalu.
"Tapi ke depan ada kemungkinan lain, ya tidak bisa memastikan," ungkapnya.
Anya memastikan keinginannya untuk stop perankan pelakor bukan karena pandangan buruk dari orang lain.
Ia tak takut dinilai jelek oleh orang lain, karena Anya merasa penonton Indonesia cukup cerdas untuk memisahkan peran dan kehidupan nyata.
Baca juga: Tabir Percobaan Akhiri Hidup Model Ayu Aulia Diungkap, Sempat Dikira Putus dengan Zikri Daulay
Baca juga: Natasha Wilona Bongkar Tentang Perasaanya ke Verrell Bramasta, Efek Pertanyaan Paula Verhoeven
"Nggak (takut) sih, karena masyarakat kan pintar, ini kan main film," tutur Anya.
"Kalau kebawa benaran orang ngeliat aku si pelakor tuh enggak sih, enggak takut," bebernya.
5 Cara Menghadapi Orang yang Membencimu
Kita tidak bisa membuat semua orang menyukai kita dan pasti selalu saja ada orang yang membenci kita. Tidak butuh alasan untuk orang lain membenci kita, kalau sudah benci, ya, benci saja. Ini mungkin menganggu bagi sebagian orang, jika orang yang membenci mengusik hidup kita, misalnya dengan mengejek, menyindir di media sosial atau tidak bersikap ramah dalam sehari-hari.