Ekonomi dan Bisnis
Kenaikan Harga LPG Non subsidi di Kalsel, Pedagang di HSU : Sudah Naik Dua Kali
Harga LPG non subsidi juga mengalami kenaikan di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU). Bahkan, pedagang menyebut kenaikan terjadi dua kali dalam 2 bulan
Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI – Harga LPG non subsidi juga mengalami kenaikan di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).
Kenaikan harga LPG Non Subsidi ini sudah terjadi sebanyak dua kali dalam kurun waktu dua bulan terakhir.
Kenaikan harga LPG non subsidi yaitu untuk 5,5 kilogram dan 12 kilogram.
Raudah salah satu pedagang di Desa Palampitan Hilir Kecamatan Amuntai Tengah mengatakan kenaikan harga LPG untuk yang non subsidi mengalami kenaikan harga sebanyak dua kali yaitu pada Desember dan baru saja tiga hari lalu.
Raudah mengatakan untuk harga LPG 5,5 Kilogram awalnya dijual dengan harga Rp 85 ribu kemudian naik menjadi Rp 90 ribu dan saat ini dijual dengan harga Rp 110 ribu.
Baca juga: Harga LPG Non Subsidi Naik, Pelaku Usaha di Batola Sebut Tak Punya Pilihan
Baca juga: VIDEO Harga LPG Nonsubsidi Naik, Pengusaha Katering dan Jajanan di Kota Banjarbaru Kebingungan
Kenaikan harga LPG juga terjadi untuk LPG 12 kilogram dengan harga awal Rp 190 ribu menjadi 210 ribu saat ini. Kenaikan harga mulai terjadi pada Minggu (27/02/2022).
“Harga tersebut dengan layanan diantar kerumah pembeli, jika membeli langsung mengambil gas ke warung leboh murah Rp 5 ribu,” ujarnya.
Pembeli biasanya jika ada kenaikan harga kan berpindah ke LPG yang 3 kilogram jika memiliki tabungnya. Penjualan LPG 3 kilogram selama dua hari terakhir mengalami kenaikan karena memang lebih hemat.
“Untuk yang LPG 3 kilogram dijual dengan harga Rp 25 ribu, sebagian pembeli saat ini ada yang langsung membeli kea gen dengan harga Rp 22 ribu namun harus antri,” ungkapnya.
Yang banyak dikeluhkan warga adalah kenaikan terjadi sebanyak dua kali selama dua bulan terakhir.
Agus salah satu warga Amuntai mengatakan kenaikan harga LPG yang untuk non subsidi masih belum dirasakan efeknya karena stok yang lalu masih ada dan kenaikan baru beberapa hari.
Baca juga: PLN Siap Dukung Konversi LPG ke Kompor Induksi, Tekan Impor dan Hemat APBN
Baca juga: Kenaikan Harga LPG Belum Berhenti, Rumah Makan di Banjarbaru Ini Terpaksa Naikkan Harga
“Untuk kenaikan harga memang cukup banyak, dirumah menggunakan LPG 12 kilogram, dalam satu kali beli bisa untuk dua hingga tiga bulan sehingga kenaikan harganya tidak terlalu berpengaruh,” ujarnya.
Untuk para pedagang biasanya menggunakan LPG 3 kilogram sehingga tidak terlalu berpengaruh kepada pedagang. (Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)