Religi

Menggabungkan Niat Puasa Nisfu dengan Ayyamul Bidh, Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

Bagaimana bila puasa Ayyamul Bidh waktunya ada yang bersamaan dengan puasa sunnah lain, termasuk Nisfu Syaban. Simak penjelasan Ustadz Adi Hidayat.

Editor: M.Risman Noor
Youtube Adi Hidayat Official
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan hukum menggabungkan puasa sunnah dalam satu waktu. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Memasuki Maret 2022, ada jadwal puasa Ayyamul Bidh bersamaan dengan Nisfu Syaban 2022.

Puasa Nisfu Syaban 2022 terjadwal di kalender Jumat 18 Maret 2022. Sementara pada tanggal yang sama merupakan hari ketiga atau terakhir puasa Ayyamul Bidh bulan Syaban 1443 H.

Ayyamul Bidh merupakan puasa selama tiga hari setiap memasuki bulan Hijriah dilakukan 13, 14 dan 15 bulan hijriah.

Bagaimana pula bila puasa Ayyamul Bidh waktunya ada yang bersamaan dengan puasa sunnah lain, termasuk Nisfu Syaban maupun Senin Kamis?

Simak penjelasan Ustadz Adi Hidayat terangkum dalam artikel berikut ini.

Baca juga: Hukum Puasa Nisfu Syaban di Hari Jumat, Ustadz Adi Hidayat Ingatkan Barengi Puasa Lain

Baca juga: Jadwal Ayyamul Bidh di Bulan Syaban 1443 H, Ustadz Abdul Somad Jelaskan Pengertian dan Keutamaan

Niat menggabungkan dua puasa sunnah

Lantas bagaimana jika puasa Ayyamul Bidh juga berbarengan dengan hari puasa Senin Kamis?

Hal ini dijelaskan oleh ustaz Adi Hidayat dalam video yang diunggah Chanel Indo Singkat Official.

Ustaz Adi Hidayat menjawab pertanyaan terkait menggabungkan niat puasa Syawal dengan puasa Senin Kamis.

Ia menjelaskan jika ada ulama yang membolehkan untuk menggabungkan dua amalan menjadi satu.

Namun ada juga yang memisahkan (2 hal tersebut) lantaran satu niat untuk satu amalan.

"Tapi ingat, ketika Anda berpindah dari amalan yang lebih tinggi, maka amalan rendah itu akan ikut pahalannya. Misal amalan rendah itu yang setiap saat dilakukan, contoh Senin Kamis. Begitu Anda puasa Senin Kamis Anda mendapati puasa Syawal misalnya, berkaitan puasa Seninnya Anda niatkan Syawalnya, Seninnya otomatis dituliskan pahalanya. Karena Anda kebiasaan melakukan itu" jelas pria 36 tahun tersebut.

"Rumusnya pindahkan amalan yang rendah ke yang tinggi, begitu megerjakan yang tinggi di satu yang bersamaan, maka amalan yang biasanya yang rendah, sudah dituliskan pahalanya." tambahnya.

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan menggabungkan niat puasa sunnah dalam satu waktu.
Ustadz Adi Hidayat menjelaskan menggabungkan niat puasa sunnah dalam satu waktu. (Youtube Adi Hidayat Official)

Ustadz Adi Hidayat menegaskan jika cukup 1 niat untuk amalan yang dinilai lebih tinggi (yang lebih jarang dilakukan).

"Anda tidak usah menyatukan dua niat bersamaan, kalau ibu sudah terbiasa puasa Senin Kamis, kemudian puasa Syawal di hari itu, puasanya diberikan seketika."

'Yang paling hebat Anda biasa puasa Ayyamul Bidh, puasa Senin Kamis, tiba-tiba puasa Syawalnya dikerjakan di hari itu, itu tiga puasa dituliskan seketika." pungkasnya.

Bacaan niat puasa Ayyamul Bidh


َوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

NAWAITU SAUMA AYYAMI BIDH SUNNATAN LILLAHI TA’ALA

“Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunah karena Allah ta’ala.”

Anjuran puasa Ayyamul Bidh sebagaimana dijelaskan berdasarkan dalil hadis sahih.

Baca juga: Hukum Ziarah Jelang Ramadhan Diungkap Ustadz Abdul Somad, Ingatkan 3 Manfaat Bagi Umat Muslim

Diriwiyatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu.

أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1- berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2- mengerjakan shalat Dhuha, 3- mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari no. 1178).

Ustadz Adi Hidayat memberikan penjelasan hukum menggabungkan dua puasa sunnah. (Pinterest)
Hadis ini juga disampaikan HR Bukhari.

صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ

“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari no. 1979).

Nisfu Syakban
Nisfu Syakban (Banjarmasinpost.co.id/Ibrahim Ashabirin)

Tata cara puasa Ayyamul Bidh

Sama seperti pelaksanaan puasa sunah lainnya, niat puasa Ayyamul Bidh dilakukan sebelum fajar terbit.

Namun boleh dilakukan setelah terbit fajar asalkan belum makan, minum atau melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Melaksanakan puasa Ayyamul Bidh bagi seorang istri maka meminta izin terlebih dahulu kepada suami.

Selain itu melaksanakan puasa Ayyamul Bidh juga dianjurkan ketika tidak sedang bepergian maupun sedang bepergian.

Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan Ibnu Abbas radhiyallahu,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُفْطِرُ أَيَّامَ الْبِيضِ فِي حَضَرٍ وَلَا سَفَرٍ

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada ayyamul biidh ketika tidak bepergian maupun ketika bersafar.” (HR. An Nasai no. 2347. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judul Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Oktober 2021, Ust Adi Hidayat Jelaskan Niat Berbarengan Puasa Senin Kamis

Sumber: TribunStyle.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved