Selebrita

Bolehkah Niat Qadha Puasa Ramadhan Digabung Puasa Nisfu Sya'ban? Buya Yahya Beri Penjelasan

Hukum gabungkan Niat Qadha Puasa Ramadhan dan Niat Puasa Nisfu Sya'ban dijelaskan Buya Yahya. Bulan Syaban 2022 menyambut Ramadhan 2022.

Penulis: Mariana | Editor: Murhan
YOUTUBE/AL-BAHJAH TV
KH Yahya Zainul Ma’arif Jamzuri atau Buya Yahya. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Dalam hitungan jam segera tiba malam Nisfu Sya'ban 1443 Hijriyah. Hukum gabungkan Niat Qadha Puasa Ramadhan dan Niat Puasa Nisfu Sya'ban dijelaskan Buya Yahya.

Bulan Syaban 2022 telah tiba. Pada pertengahan bulan kedelapan penanggalan Islam ini terdapat satu malam yang dianggap spesial, yakni malam Nisfu Sya'ban.

Malam Nisfu Sya'ban diketahui bertepatan hari ini Kamis (17/3/2022).

Nah, pada malam Nisfu Sya'ban biasanya digunakan untuk memperbanyak ibadah kepada Allah SWT.

Baca juga: Panduan Shalat Tasbih yang Kerap Dikerjakan di Malam Nisfu Syaban, Buya Yahya Jabarkan Soal Ini

Baca juga: Deretan Amalan Wanita Haid di Malam Nisfu Syaban Diungkap Buya Yahya, Habib Novel Juga Beber Ini

Setelah malam Nisfu Sya'ban, maka keesokan harinya ditunaikan puasa Nisfu Sya'ban, Jumat (18/3/2022).

Puasa Nisfu Sya'ban termasuk puasa sunnah. Bagaimana hukumnya mengerjakan puasa sunnah ini jika masih ada utang puasa wajib?

Buya Yahya menjelaskan qadha puasa Ramadhan dilakukan pada waktu yang bebas atau tak terbatas, dan boleh melaksanakannya berbarengan dengan waktu puasa sunnah.

"Jika qadha puasa wajib dipilih pada waktu puasa sunnah maka Anda pun saat itu mendapatkan pahala sunnah," terang Buya Yahya dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Al-Bahjah TV.

Lebih lanjut dijelaskannya, apabila qadha puasa Ramadhan dilakukan di hari Kamis maka akan dapat pahala qadha dan puasa Senin Kamis.

Hal ini pun berlaku pula pada puasa Nisfu Sya'ban yang akan dilaksanakan besok, Jumat (18/3/2022).

Sebab puasa Nisfu Sya'ban sifatnya sunnah, maka orang yang mengqadha bertepatan puasa Nisfu Sya'ban akan dapat dua pahala sekaligus.

Seseorang yang tidak mengetahui pasti jumlah utang puasa, disarankan Buya Yahya agar memastikan jumlahnya.

Sebab jika tidak dipastikan atau dikira-kira maka akan menyebabkan orang tersebut akan selalu waswas di tengah ketidakpastian.

"Dia tidak ngerti sudah cukup atau belum, maka paling enak dia duduk sebentar untuk memperkirakan utang puasanya," jelas Buya Yahya.

Cara menghitungnya Buya Yahya menjabarkan, dimulai dari menghitung saat seseorang sudah mulai baligh, bagi perempuan mengalami menstruasi pertama kali.

Misalnya seseorang baligh pada usia 14 tahun dan kini telah berusia 30 tahun, jaraknya adalah 16 tahun. Kemudian saat puasa Ramadhan dia tidak berpuasa maksimal 15 hari.

Maka hitungannya adalah 16x15 hari = 240 hari. Jadi utang yang harus dibayar kira-kira 240 hari.

"Setelah dihitung dicatat dan dibayar yang sudah diperkirakan itu, setelah itu boleh dicicil sesampainya dengan puasa sunnah, hal ini menghindari waswas," ujarnya.

Selain itu, apabila tidak dihitung atau diperkirakan padahal sebenarnya sudah membayar secara penuh maka akan muncul kebimbangan yang berkepanjangan.

Hal ini berkaitan erat dengan kaidah Islam yang menyatakan tidak puasa sunnah sebelum mengqadha puasa wajib yang ditinggalkan.

"Selagi masih punya utang jangan puasa sunnah dulu, lebih bagus bayar utang, apalagi utang karena bandel wajib didahulukan utang dulu," pungkas Buya Yahya.

Simak video selengkapnya: KLIK

Baca juga: Daftar Amalan Malam Nisfu Syaban, Ustadz Abdul Somad Ingatkan Dibaca Setelah Shalat Maghrib

Baca juga: Niat Puasa Nisfu Syaban Ada di Sini, Simak Ustadz Adi Hidayat Soal Amalan Malam Nisfu Syaban

Niat Puasa Qadha dan Puasa Sunnah

1. Qadha Puasa Ramadhan

Berikut bacaan niat qadha puasa

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.

Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.

2. Puasa Nisfu Sya'ban

Bacaan Niat Puasa Nisfu Sya'ban

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an adaa'i sunnati Sya'bana lillaahi ta'aalaa

Artinya: Aku berniat puasa sunnah Syaban esok hari karena Allah Ta'ala.

Baca juga: Ini Doa di Malam Nisfu Syaban yang Dibaca Syekh Abdul Qadir Al-Jilani, Ada Tulisan Arab dan Latin

Baca juga: Urutan Amalan Malam Nisfu Syaban Menurut Ustadz Abdul Somad, Ada Baca Yasin Seusai Shalat Maghrib

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved