Ramadhan 2022

Hukum Makan Sahur Masuk Waktu Imsak, Ustadz Abdul Somad Ingatkan Hal Berikut Ini

Ustadz Abdul Somad menjelaskan hukum makan sahur saat masuk waktu imsak.

Penulis: Mariana | Editor: M.Risman Noor
youtube
Ustad Abdul Somad menjelaskan tentang Imsak. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Sebentar lagi pergantian bulan Syakban ke bulan Ramadhan 2022 segera tiba. Ustadz Abdul Somad menjelaskan hukum makan sahur saat masuk waktu imsak.

Di bulan Ramadhan 2022, umat Islam diperintahkan menunaikan ibadah puasa wajib selama sebulan penuh.

Dalam mengawali puasa Ramadhan, umat muslim diwajibkan berniat. Selain itu, agar puasa bernilai ibadah dan berenergi, maka disunnahkan melakukan makan sahur di sepertiga malam.

Lantas, bagaimana hukumnya makan sahur saat waktu imsak?

Baca juga: Penyakit Kulit Ini Sirna dalam Satu Minggu, dr Zaidul Akbar Ungkap Solusi Lewat Tiga Bahan Rempah

Baca juga: Panduan Shalat Tarawih Ramadhan 2022, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Cara Nabi Muhammad SAW

Ustadz Abdul Somad menjelaskan imsak bukanlah lampu merah atau pertanda waktu sahur berakhir.

Ia menceritakan pengalaman saat berada di Maroko, negara yang tidak menerapkan waktu imsakiyah.

"Dua kali saya puasa di Maroko tak ada imsak, saat sahur, makan terus makan terus, pas sedang makan tedengar bunyi adzan, Allahu Akbar Allahu Akbar, makanan masih bersarang di mulut," jelas Ustadz Abdul Somad dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Lentera Iman Official.

Ustadz Abdul Somad pun bingung kala itu, apabila ditelan batal puasa dan jika dimuntahkan sayang dengan makanannya.

Karena itu, ia merasa bersyukur di Indonesia berlaku waktu imsakiyah sesuai pendapat mazhab Syafii.

Umumnya waktu imsak berkisar 10 menit menjelang adzan subuh.

"Jadi saat imsak bisa gosok gigi, baca Alquran 50 ayat, maka nanti saat adzan mulut sudah bersih. Itu makna imsak, tapi bukan lampu merah atau tanda berhenti," paparnya.

Kesimpulannya imsak menjadi pertanda kehati-hatian menjelang masuk waktu subuh sehingga bisa lebih mempersiapkan awal puasa.

Misalnya terlambat bangun saat sahur yang mana bangun saat waktu imsak, maka masih sempat untuk makan dan minum.

Selain itu, disunnahkan untuk mengakhirkan sahur bagi umat muslim agar mendapat keberkahan pahala sunnah.

Mengakhirkan waktu sahur berarti adalah melakukan makan sahur hingga di penghujung waktu, dan bersiap masuk ke waktu subuh.

Ustadz Abdul Somad menjelaskan tentang sahur saat masuk waktu Imsak.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan tentang sahur saat masuk waktu Imsak. (youtube)

Sehingga saat adzan subuh berkumandang, bisa langsung menunaikan ibadah shalat subuh tepat waktu.

Bacaan Niat Puasa Ramadhan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى

"Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa."

Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di Bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta'aala.

Doa Berbuka Puasa

Ustadz Abdul Somad menjelaskan, ada dua versi doa buka puasa yang kerap dibaca umat muslim.

Doa tersebut adalah sebagai berikut:

Baca juga: Doa Dibaca di Bulan Ramadhan Dijabarkan Buya Yahya, Perbanyak Istighfar dan Syahadat

Doa 1

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Artinya: "Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmat Mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."

Doa 2

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Artinya: “Hilanglah dahaga, basahlah tenggorokan-tenggorokan, dan telah ada pahala, insyaAllah.”

"Kedua-duanya boleh dipakai. Yang ngomong bukan Ustadz Somad tapi Syaikh Ibnu Utsaimin Ulama Saudi Arabia," terang Ustadz Abdul Somad dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Ustadz Menjawab.

Ustadz Abdul Somad menambahkan, meski hadistnya dhoif atau lemah tetap boleh dipakai.

Hadits dhoif tersebut boleh digunakan bila cukup 5 syarat, pertama bukan masalah akidah tauhid.

Poin kedua bukan masalah halal haram, poin ketiga tidak terkait dengan riwayat kazab pendusta.

"Keempat masih bernaung di bawah hadist shahih dan kelima sebagai motivasi beramal, maka boleh dipakai," ujarnya.

Satu dari dua hadist tersebut yang dhoif adalah

للّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Meski statusnya lemah, Ustadz Abdul Somad mengimbau untuk tak memperdebatkan hal tersebut. Bagi yang ingin membaca dibolehkan bagi yang membaca doa versi yang lain juga dibolehkan.

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved