Ramadhan 2022

Doa Buka Puasa Bagi Warga Muhammadiyah yang Mulai Shaum Ramadhan 2022, Ustadz Adi Hidayat Beber Ini

Warga Muhammadiyah mulai puasa Ramadhan 2022. Nah, simak Doa Buka Puasa Ramadhan 1443 H juga penjelasan Ustadz Adi Hidayat soal adab buka puasa.

Penulis: Mariana | Editor: Murhan
marketing-interactive.com
Ilustrasi Doa Buka Puasa 1 Ramadhan 1443 H. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Hari ini, warga Muhammadiyah mulai puasa Ramadhan 2022. Nah, simak Doa Buka Puasa juga penjelasan Ustadz Adi Hidayat soal adab buka puasa.

Awal puasa pada Ramadhan 1443 H ini berbeda antara Muhammadiyah dan Pemerintah.

Bagi warga Muhammadiyah, puasa dimulai pada 2 April 2022, sementara pemerintah menetapkannya 3 April 2022.

Pada bulan Ramadhan, umat muslim diperintahkan melaksanakan ibadah puasa.

Baca juga: Tak Bisa Puasa dan Shalat Tarawih, Daftar Amalan Wanita Haid di Ramadhan Diungkap Ustadz Adi Hidayat

Baca juga: Ini Bacaan Niat Puasa Ramadhan, Ustadz Abdul Somad Jelaskan Waktu Terbaik Membacanya

Hal yang dinantikan saat seharian berpuasa adalah tibanya waktu berbuka yang ditandai kumandang adzan maghrib.

Puasa wajib pun segera tiba, sebentar lagi memasuki Bulan Ramadhan 1443 Hijriyah.

Umat muslim diperintahkan melaksanakan puasa wajib selama satu bulan di siang hari, diakhiri berbuka pada petang hari atau terbenamnya fajar.

Pada saat berbuka puasa, disunnahkan menyegerakannya sesuai hadist Nabi Muhammad SAW.

Keutamaan Menyegerakan Berbuka Puasa

1. Dicintai Allah Orang yang menyegerakan berbuka puasa dicintai Allah SWT.

Baca juga: Marhaban Ya Ramadhan 2022, Ini 50 Ucapan Berisi Kata Mutiara Sambut Ramadhan 1443 H dalam 2 Bahasa

Baca juga: Bacaan Niat dan Panduan Shalat Tarawih Juga Doa Kamilin di Ramadhan 2022, Buya Yahya Jelaskan Ini

Hal ini sesuai hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Ra.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "يَقُولُ اللَّهُ، عَزَّ وَجَلَّ: إِنَّ أَحَبَّ عِبَادِي إِلِيَّ أعجلُهم فِطْرًا".

Dari Abu Hurairah, dari Nabi Saw. yang bersabda: Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya orang yang paling Aku cintai di antara hamba-hamba-Ku ialah orang yang paling segera berbuka."

2. Berada dalam Kebaikan Keutamaan kedua menyegerakan berbuka puasa yakni orang tersebut berada dalam kebaikan.

Dalam hadits diriwayatkan dari Sahl ibnu Sa'd As-Sa'idi r.a., disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

"لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ"

Artinya: Orang-orang masih tetap dalam keadaan baik selagi mereka menyegerakan berbuka. (Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim).

3. Sunnah Nabi SAW Keutamaan berikut menyegerakan berbuka puasa yakni mengikuti sunnah Rasulullah SAW meski hanya dengan minum air.

Dari Anas RA. Berkata bahwa Rasulullah SAW berbuka dengan ruthab (kurma muda) sebelum shalat. Bila tidak ada maka dengan kurma. Bila tidak ada maka dengan minum air. (HR Abu Daud, Hakim dan Tirmizy)

Kesimpulan dari hadist di atas, melambatkan puasa termasuk boleh dilakukan namun sebaiknya dihindari jika tanpa sebab. Karena melambatkan buka puasa membuat pelakunya menjadi rugi yakni tidak dicintai Allah SWT, berada dalam keburukan, dan tidak mengikuti sunnah Nabi SAW.

Doa Buka Puasa

Sebelum menyantap makanan berbuka, biasanya dianjurkan membaca doa terlebih dahulu.

Doa yang seperti apa sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW?

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, doa berbuka puasa lebih tepat dibaca saat waktu adzan berkumandang atau waktu berbuka tiba.

"Kita ambil salah satu yang jarang diperdebatkan hadist riwayat At-Tirmidzi nomor hadist 2357 riwayat sahabat Ibnu Omar," terang Ustadz Adi Hidayat dikutp Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Adi Hidayat Official.

Hadist tersebut adalah sebagai berikut:

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

'Dzahaba-zh Zama’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu wa Tsabata-l Ajru, Insyaa Allah'

Artinya: "Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah (jika Allah menghendaki)."

Dari hadist tersebut terdapat dua pendapat tentang cara makan dan berdoa bagi umat muslim.

Ustadz Adi Hidayat menguraikan, pendapat pertama mengacu pada arti dari hadist tersebut telah hilang dahaga, maka dapat diartikan minum terlebih dahulu kemudian membaca doa.

"Pada hal ini ada yang mengamalkan baca bismillah dulu, minum, baru membaca doa tersebut, kemudian dilanjutkan dengan mencicipi kurma dan makan makanan lainnya," ujarnya.

Pendapat kedua doa itu dibaca ketika berbuka sebelum minum dan makan, sebagaimana hal ini sebagai jaminan ketenangan yang diberikan Allah SWT.

Meski ada dua pendapat, Ustadz Adi Hidayat mengatakan tak ada yang perlu dipertentangkan. Dibaca sebelum dan sesudah bukan suatu masalah, asalkan membaca doa.

Doa tersebut dikatakan Ustadz Adi Hidayat adalah doa pengantar, sebab bagi umat Islam yang berpuasa hendaknya memperbanyak doa.

"Berdasarkan hadis shahih, ada tiga golongan yang sulit ditolak doanya, di antaranya pemimpin yang adil, dan orang yang berpuasa, saat berbuka adalah saat mustajab untuk berdoa," ujarnya.

Ada dua pahala yang didapat orang berpuasa yakni mengabulkan doa yang dimohonkan dan diberikan pahala puasa saat tiba di akhirat.

Saat berbuka, senantiasa memanjatkan permohonan keberkahan, kesehatan, dan keselamatan bagi diri sendiri dan keluarga.

"Kalau dibahasa-arabkan kurang lebih Allaahummalakasumtu wabika amantu wa'aa rizkika aftortu birohmatika yaa arhamarra himiin begitu maknanya," tukas Ustadz Adi Hidayat.

Simak video selengkapnya: KLIK

Baca juga: Begini Tata Cara Tarawih 11 Rakaat, Ustadz Adi Hidayat Beri Penjelasan Disertai Hadistnya

Baca juga: Tata Cara, Niat Tarawih Sendiri & Berjamaah, Kata Ustadz Abdul Somad Soal Perbedaan Jumlah Rakaat

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved