Ramadhan 2022
Ini Bacaan Niat Puasa Ramadhan, Ustadz Abdul Somad Jelaskan Waktu Terbaik Membacanya
Ramadhan 2022 atau Ramadhan 1443 H akan tiba, sebelum berpuasa tentunya kita harus berniat. Ustadz Abdul Somad jelaskan waktu tepat membacanya
Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
BANJARMASINPOST.CO.ID - Ramadhan 2022 versi Pemerintah akan jatuh pada Minggu (3/4/2022) ini.
Tentunya kita akan menjalankan ibadah puasa.
Di Ramadhan 1443 H ini kita berharap puasa kita akan mendapatkan pahala.
Nah sebelum berpuasa tentunya kita harus berniat.
Ustadz Abdul Somad mengungkap waktu yang baik melakukan niat puasa Ramadhan.
Baca juga: Sehat dan Bugar Sepanjang Hari Meski Puasa, Bisa Coba Tips dr Zaidul Akbar Ini
Baca juga: Doa Menyambut Bulan Ramadhan, Ustadz Adi Hidayat Sarankan Perbanyak Baca dan Jelaskan Keutamaanya
Bulan Ramadhan adalan bulan kesembilan dalam sistem penanggalan Islam.
Di bulan Ramadhan, umat Islam diperintahkan untuk menunaikan ibadah puasa secara penuh satu bulan.
Sama halnya mengerjakan ibadah lainnya, ibadah puasa wajib ini juga diawali dengan niat.
Waktu yang baik melakukan niat puasa Ramadhan dijelaskan Ustadz Abdul Somad.
Bacaan Niat Puasa Ramadhan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ اَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ ِللهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa."
Artinya: Saya niat berpuasa esok hari untuk menunaikan fardhu di Bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Ta'aala.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan, membaca niat puasa Ramadhan atau puasa wajib maksimal dilakukan sebelum terbit fajar.
"Niatnya kapan dipasang? Yang penting sebelum adzan subuh. Itu bedanya dengan puasa sunnah yang bisa dilakukan selepas subuh dengan syarat tidak makan setelah adzan subuh," jelas Ustadz Abdul Somad dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Ustadz Menjawab.
Baca juga: Tata Cara, Niat Tarawih Sendiri & Berjamaah, Kata Ustadz Abdul Somad Soal Perbedaan Jumlah Rakaat
Baca juga: Kebaikan Baca Doa Kamilin Usai Shalat Tarawih, Buya Yahya Beri Penjelasan Ini
Ia menerangkan, niat tersebut bisa dilaksanakan pada malam hari atau setelah Shalat Tarawih. Setelah berniat maka diperbolehkan langsung makan dan minum saat sahur.
Selama belum terbit fajar dan adzan subuh belum berkumandang diperbolehkan makan dan minum dan niat pun sah dilakukan di waktu tersebut.
Mazhab Maliki berpendapat niat boleh diucapkan satu kali untuk mewakili puasa satu bulan.
Sedangkan Mazhab Syafi'i, Hambali, dan Hanafi menyebutkan niat puasa wajib harus dilakukan setiap malam.
Sebelum batas berakhirnya sahur yakni terbit fajar, Mazhab Syafi'i memberlakukan adanya imsakiyah.
"Perlu dipahami imsak bukan lampu merah tapi lampu kuning, artinya berhati-hati sebelum waktu puasa tiba," pungkasnya.
Simak Videonya, KLIK
Doa Berbuka Puasa
Ustadz Abdul Somad menjelaskan, ada dua versi doa buka puasa yang kerap dibaca umat muslim.
Doa tersebut adalah sebagai berikut:
Doa 1
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Artinya: "Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmat Mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."
Doa 2
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
Artinya: “Hilanglah dahaga, basahlah tenggorokan-tenggorokan, dan telah ada pahala, insyaAllah.”
"Kedua-duanya boleh dipakai. Yang ngomong bukan Ustadz Somad tapi Syaikh Ibnu Utsaimin Ulama Saudi Arabia," terang Ustadz Abdul Somad dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Ustadz Menjawab.

Ustadz Abdul Somad menambahkan, meski hadistnya dhoif atau lemah tetap boleh dipakai.
Hadits dhoif tersebut boleh digunakan bila cukup 5 syarat, pertama bukan masalah akidah tauhid.
Poin kedua bukan masalah halal haram, poin ketiga tidak terkait dengan riwayat kazab pendusta.
"Keempat masih bernaung di bawah hadist shahih dan kelima sebagai motivasi beramal, maka boleh dipakai," ujarnya.
Satu dari dua hadist tersebut yang dhoif adalah
للّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Meski statusnya lemah, Ustadz Abdul Somad mengimbau untuk tak memperdebatkan hal tersebut. Bagi yang ingin membaca dibolehkan bagi yang membaca doa versi yang lain juga dibolehkan.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)