Berita Tanahlaut
Heboh Makam Keramat di Panggung Kabupaten Tanah Laut, Warga Akan Dipertemukan
Kementerian Agama Kabupaten Tanah Laut akan pertemukan warga Panggung dan Tanjungdewa, solusi kayu ulin untuk nisan makam keramat untuk dimusnahkan.
Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Kasus makam 'keramat' di Desa Panggung, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), telah mereda.
Itu sejak pihak Kementerian Agama (Kemenag) Tala dan pihak terkait mencabut kayu untuk nisan makam saat Selasa (5/4/2022).
Kayu yang diduga sebagai nisan tersebut hingga saat ini berada di Kantor Kemenag Tala, Jalan Hadji Boejasin, Pelaihari.
Ada enam tiang dari balok kayu ulin yang seluruhnya terselimuti tapih atau kain putih bercorak kecokelatan.
Baca juga: Heboh Makam Keramat, Aparat Pemdes Panggung Kabupaten Tanah Laut Sebut Jadi Pembelajaran Warga
Baca juga: Heboh Makam di Desa Panggung, Kemenag Tanahlaut Turun ke Lokasi Cabut Semua Nisan
Barang itu teronggok di sisi dinding depan ruang aula. Nisan-nisan itu direbahkan dan ditutupi baliho bekas.
Kepala Kemenag Tanahlaut, HM Rusdi Hilmi, Kamis (7/4), menuturkan, rencananya saat Jumat besok akan dilakukan pertemuan antara warga Desa Panggung dan Tanjungdewa.
Tempatnya di Sekretariat Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Tala di kawasan Jalan Basuki Rahmat, Pelaihari.
"Tujuannya agar benar-benar selesai masalah tersebut, supaya tidak ada terjadi masalah di antara warga," ucap Rusdi.
Baca juga: Vaksinasi Massal di Banjarmasin, Warga Bawa Pulang Paket Sembako dan Kue Bingka
Baca juga: Duet Tersangka Investasi Bodong di Kalteng, Bak Pesaing Indra Kenz dan Doni Slamanan
Ia kembali menegaskan bahwa makam yang disebut-sebut keramat di lingkungan RT 14 Desa Panggung tersebut bukan makam Datu Pamulutan. Karena itu, publik tidak perlu bingung atau resah lagi.
"Pemasangan nisan makam itu ulah orang-orang yang tak bertanggungjawab dan itu orang-orang dari luar Kabupaten Tanah Laut," tandas Rusdi.
Bagaimana dengan kayu-kayu yang dijadikan nisan itu? "Mungkin nanti dimusnahkan, ttergantung kesepakatan bersama saat pertemuan itu," pungkas Rusdi.
(Banjarmasinpost.co.id/Roy)
