Selebrita

Intip Pertemuan Kenzo Eldrago Wong dengan Ayah Baim Wong, Annisa Trihapsari Soroti Keberadaan Kiano

Baim Wong dan Paula Verhoeven mengajak Kenzo Eldrago Wong bertemu sang kakek yang akrab disapa Aki Johnny itu.

Penulis: Kristin Juli Saputri | Editor: Edi Nugroho
instagram @baimwong
Keberadaan Kiano kala Kenzo dan Paula berfoto bersama Johnny Wong disoroti Annisa Trihapsari 

“@hapsarianissa 29 ada nii ketinggalan yg 1, “ jawab Baim Wong.

Wajar saja, biasanya Kiano memang tidak pernah tertinggal.

Keberadaan Kiano sontak menjadi pencarian netizen seketika dia tak muncul bersama keluarganya.

Baim Wong memang sering kali membagikan foto gemas Kiano melalui instagram pribadinya tersebut.

Ikatan Emosional Kakek-Nenek dan Cucunya Menjauhkan Depresi

Hubungan yang harmonis antara kakek-nenek dan cucunya bisa menyehatkan kedua belah pihak. Bagi mereka yang lansia, perhatian dan dukungan yang diberikan kepada sang cucu akan menjauhkannya dari rasa depresi.

Baca juga: Larinya Sejumlah Uang Ruben Onsu yang Digunakan Oleh Betrand Peto dan Sarwendah, Demi Anak - Anak

Baca juga: Angan angan Arsy Hermansyah Bikin Atta Halilintar Kaget, Perilaku Ashanty Pun Langsung Kena Sindir

Melansir dari Kompas.com, penelitian yang melibatkan 376 kakek dan nenek serta 340 cucu dan dilakukan selama dua dekade membuktikan hal tersebut.

Peneliti mengikuti riwayat kesehatan mental para responden mulai dari tahun 1985 sampai 2004. Para lansia yang punya hubungan emosional cukup erat dengan cucu mereka memiliki gejala depresi lebih sedikit.

"Anggota keluarga besar seperti kakek-nenek dan cucu saling memengaruhi kesehatan mental sampai si cucu berusia dewasa," kata Sara Moorman, profesor sosiologi dari Boston College.

Hubungan yang erat antar-anggota keluarga kini dipandang sangat penting. Semakin meningkatnya usia harapan hidup membuat generasi yang lebih tua berusia panjang. Mereka yang lansia ini bisa menjadi sumber dukungan ataupun masalah dengan generasi yang lebih muda.

"Sekarang ini jamak ditemui anak, yang sudah berkeluarga, hidup dengan kakek-neneknya," kata Moorman.

Di negara maju, kebiasaan tersebut dianggap sebagai hal baru.

Untuk penelitian ini, Moorman dan timnya meminta responden mengisi survei setiap beberapa tahun. Survei berisi pertanyaan seberapa sering mereka saling membantu mengerjakan pekerjaan rumah, menghabiskan waktu bersama, dan memberi atau menerima tumpangan saat ke dokter atau toko.

Responden juga melaporkan seberapa sering merasakan gejala depresi, seperti sedih atau kurang selera makan.

Penelitian menunjukkan, selain efek positif kesehatan mental, kakek-nenek merasa wajib memberikan timbal balik dari dukungan dan perhatian yang diberikan cucunya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved