Alfamart Gambut Runtuh
Terjebak Beton Saat Alfamart Gambut Runtuh, Begini Kisah Ariini Bangkit Teriak Meminta Pertolongan
Arini Sintia Seftiana Perempuan yang merupakan pengunjung Minimarket Alfamart Gambut yang ambruk ini kini masih terbaring lemas di RS Ciputra
Penulis: Milna Sari | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Lemas dan hampir mati, itulah yang dirasakan Arini Sintia Seftiana. Perempuan yang merupakan pengunjung Minimarket Alfamart Gambut yang ambruk ini kini masih terbaring lemas di RS Ciputra, Rabu (20/4/2022).
Ia bahkan harus mendapatkan 10 jahitan akibat luka-luka yang dialaminya saat terhimpit reruntuhan gedung Alfamart.
Selain lengan yang patah dan kedua kaki, Arini juga mengalami luka-luka akibat terhimpit beton.
Ia pada saat kejadian berhasil diselamatkan sekitar pukul 10 malam.
Baca juga: Selidiki Penyebab Ambruknya Toko Alfamart Gambut, Tim Labfor Polda Jatim Datangi TKP
Baca juga: Biddokkes Polda Kalsel Lakukan Trauma Healing Terhadap Keluarga Korban Ambruknya Alfamart Gambut
Baca juga: VIDEO Kotak ATM Diamankan dari Reruntuhan Ambruknya Ruko Minimarket Alfamart Gambut
Arini tak sendirian, pada bagian atas reruntuhannya ia melihat laki-laki yang cukup leluasa bergerak.
Ia yang sempat meminta tolong untuk menelpon keluarganya hanya bisa pasrah lantaran pria yang berada di atasnya tak mau membantunya. Seluruh tubuh Arini terhimpit reruntuhan.
Beruntung ia masih memegang handphone di tangannya lantaran handphonenya memiliki ring handphone sehingga masih tersangkut di jarinya.
"Awalnya saya sulit sekali untuk melihat handphone karena tangan saya terhimpit, tapi kemudian saya paksa untuk bisa menggunakan handphone meski lengan saya patah," ujarnya.
Selama di dalam reruntuhan Arini yang merupakan warga Gambut hanya bisa pasrah sambil berzikir.
Ia sempat dinasehati korban lain untuk berzikir memohon pertolongan.
Namun Arini tak menyerah, ia memilih untuk bangkit dan bisa memberitahu petugas di atas jika ada dirinya di titik tersebut.
Ia mencoba berteriak sekuat tenaga meminta pertolongan di atas.
Badannya yang terhimpit juga semakin terhimpit saat ada yang naik di atas beton yang menghimpitnya.
"Saya sempat sesak nafas karena orang yang banyak dan celah-celah yang sempit, tapi kemudian saya ingat lagi suami saya di rumah yang juga sedang sakit, saya harus bangkit dan kembali ke rumah," urainya.
Begitu juga saat ada pengeboran ungkap Arini juga semakin membuat beton menindih kakinya. Hingga akhirnya kakinya dipaksa ditarik agar bisa keluar dari reruntuhan.
Saat berada di dalam reruntuhan Arini mengaku juga sempat menelpon keluarga untuk meminta tolong.
Sebelumnya ujar Arini ia masuk ke Alfamart pada pukul 17.06.
Ia hanya membeli pewangi namun membayar dengan shoppepay sehingga membuat ia memegang handphone.
Setelah itu sekitar lima detik bangunan langsung ambruk.
Ia sendiri dalam kondisi meringkuk ke kanan, hanya ada celah untuk kepala dan bernafas.
Sekitar pukul 18.35 ia tak juga mendapatkan bantuan. Orang yang naik ke reruntuhan membuat ia semakin terperosok ke dalam reruntuhan.
"Alhamdulillah saya masih diberi kesempatan untuk hidup dan berkumpul bersama keluarga, saya juga ucapkan terimakasih kepada petugas evakuasi," katanya.
Sementara kesaksian Fahrureza yang juga pengunjung yang jadi korban Alfamart Gambut runtuh mengatakan mendapatkan suara barang jatuh dari atas. Namun ia mengira jika suara barang jatuh karena petugas Alfamart yang sedang membongkar barang.
Namun setelah itu lantai tiba-tiba bergetar. Setelah empat kali ada suara jatuh dan getaran, dalam hitungan detik semua bangunan roboh.
"Saya ikut roboh dalam kondisi memegang handphone karena saya saat itu sedang ingin menarik uang di aplikasi Dana," ujarnya.
Baca juga: Runtuh & Minta 5 Korban Jiwa, Bangunan Minimarket Alfamart Gambut Ternyata Izinnya Dua Lantai
Ia pun kemudian mencoba menelpon temannya yang ada di Gambut. Ia juga menemukan ada karyawan Alfamart yang meminta tolong.
"Saya langsung video dan foto agar kami segera ditemukan dan diselamatkan," ujarnya.
Selama empat jam terkurung, Reza mengaku berusaha sekuat tenaga untuk tetap bertahan hingga diselamatkan.
(Banjarmasinpost.co.id/ Milna Sari)