Ramadhan 2022

Adab Buka Puasa Ramadhan 2022, Ustadz Adi Hidayat Ingatkan Minum Terlebih Dahulu

Simak Doa Berbuka Puasa yang menurut Ustadz Adi Hidayat ada 2 versi dan ingat pula adab berbuka puasa.

Editor: M.Risman Noor
istimewa
Suasana nyaman berbuka puasa di Hotel Marcure Banarmasin. Tahun ini, menyambut Ramadan 1443 H, Mercure Banjarmasin menyiapkan Paket Buka Puasa Ramadan Aswad - Taste of Wonderful Indonesia. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Hari ini memasuki 20 Ramadhan 1443 H.

Berbuka puasa menjadi sesuatu yang dinantikan bagi umat muslim di bulan Ramadhan 2022.

Simak Doa Berbuka Puasa yang menurut Ustadz Adi Hidayat ada 2 versi dan ingat pula adab berbuka puasa.

Setelah seharian berpuasa, waktu berbuka puasa merupakan satu kenikmatan.

Tapi saat berbuka, jangan lupakan membaca Doa Buka Puasa.

Baca juga: Berbagai Kreasi Olahan dari Bahan Ayam, Cocok Jadi Menu Berbuka Puasa Ramadhan 2022

Baca juga: Israq Ibadah Tak Kalah dengan Umrah, Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Umat muslim diperintahkan melaksanakan puasa wajib selama satu bulan di siang hari, diakhiri berbuka pada petang hari atau terbenamnya fajar.

Sebelum menyantap makanan berbuka, biasanya dianjurkan membaca doa terlebih dahulu.

Doa yang seperti apa sesuai ajaran Nabi Muhammad SAW?

Ustadz Adi Hidayat menjelaskan, doa berbuka puasa lebih tepat dibaca saat waktu adzan berkumandang atau waktu berbuka tiba.

"Kita ambil salah satu yang jarang diperdebatkan hadist riwayat At-Tirmidzi nomor hadist 2357 riwayat sahabat Ibnu Omar," terang Ustadz Adi Hidayat dikutp Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Adi Hidayat Official.

Hadist tersebut adalah sebagai berikut:

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

'Dzahaba-zh Zama’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu wa Tsabata-l Ajru, Insyaa Allah'

Artinya: "Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah (jika Allah menghendaki)."

Dari hadist tersebut terdapat dua pendapat tentang cara makan dan berdoa bagi umat muslim.

Ustadz Adi Hidayat menguraikan, pendapat pertama mengacu pada arti dari hadist tersebut telah hilang dahaga, maka dapat diartikan minum terlebih dahulu kemudian membaca doa.

"Pada hal ini ada yang mengamalkan baca bismillah dulu, minum, baru membaca doa tersebut, kemudian dilanjutkan dengan mencicipi kurma dan makan makanan lainnya," ujarnya.

Pendapat kedua doa itu dibaca ketika berbuka sebelum minum dan makan, sebagaimana hal ini sebagai jaminan ketenangan yang diberikan Allah SWT.

Wisata Kalsel. Tempat berbuka puasa, secara lesehan, di Pasar Ramadan, kawasan Lapangan 5 Desember Marabahan, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (18/4/2022).
Wisata Kalsel. Tempat berbuka puasa, secara lesehan, di Pasar Ramadan, kawasan Lapangan 5 Desember Marabahan, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (18/4/2022). (BANJARMASINPOST.CO.ID/MUHAMMAD TABRI)

Meski ada dua pendapat, Ustadz Adi Hidayat mengatakan tak ada yang perlu dipertentangkan. Dibaca sebelum dan sesudah bukan suatu masalah, asalkan membaca doa.

Doa tersebut dikatakan Ustadz Adi Hidayat adalah doa pengantar, sebab bagi umat Islam yang berpuasa hendaknya memperbanyak doa.

"Berdasarkan hadis shahih, ada tiga golongan yang sulit ditolak doanya, di antaranya pemimpin yang adil, dan orang yang berpuasa, saat berbuka adalah saat mustajab untuk berdoa," ujarnya.

Ada dua pahala yang didapat orang berpuasa yakni mengabulkan doa yang dimohonkan dan diberikan pahala puasa saat tiba di akhirat.

Baca juga: Jadwal Buka Puasa 20 Ramadhan/22 April 2022, Wilayah Banjarmasin, Banten, Jawa Tengah dan Jakarta

Saat berbuka, senantiasa memanjatkan permohonan keberkahan, kesehatan, dan keselamatan bagi diri sendiri dan keluarga.

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Artinya: "Ya Allah, untukMu aku berpuasa, dan kepadaMu aku beriman, dan dengan rezekiMu aku berbuka. Dengan rahmat Mu wahai yang Maha Pengasih dan Penyayang."

"Kalau dibahasa-arabkan kurang lebih Allaahummalakasumtu wabika amantu wa'aa rizkika aftortu birohmatika yaa arhamarra himiin begitu maknanya," tukas Ustadz Adi Hidayat.

Pada saat berbuka puasa, disunnahkan menyegerakannya sesuai hadist Nabi Muhammad SAW.

Jajaran Bank Kalsel membagikan takjil untuk berbuka puasa secara gratis kepada masyarakat di Perempatan Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Selasa (5/4/2022)
Jajaran Bank Kalsel membagikan takjil untuk berbuka puasa secara gratis kepada masyarakat di Perempatan Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Selasa (5/4/2022) (Bank Kalsel)

Keutamaan Menyegerakan Berbuka Puasa

1. Dicintai Allah Orang yang menyegerakan berbuka puasa dicintai Allah SWT.

Hal ini sesuai hadits Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Ra.

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "يَقُولُ اللَّهُ، عَزَّ وَجَلَّ: إِنَّ أَحَبَّ عِبَادِي إِلِيَّ أعجلُهم فِطْرًا".

Dari Abu Hurairah, dari Nabi Saw. yang bersabda: Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya orang yang paling Aku cintai di antara hamba-hamba-Ku ialah orang yang paling segera berbuka."

2. Berada dalam Kebaikan Keutamaan kedua menyegerakan berbuka puasa yakni orang tersebut berada dalam kebaikan.

Baca juga: Golongan Orang Berhak Menerima Zakat Fitrah Ramadhan 2022, Simak Penjelasannya

Dalam hadits diriwayatkan dari Sahl ibnu Sa'd As-Sa'idi r.a., disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

"لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ"

Artinya: Orang-orang masih tetap dalam keadaan baik selagi mereka menyegerakan berbuka. (Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim).

3. Sunnah Nabi SAW Keutamaan berikut menyegerakan berbuka puasa yakni mengikuti sunnah Rasulullah SAW meski hanya dengan minum air.

Dari Anas RA. Berkata bahwa Rasulullah SAW berbuka dengan ruthab (kurma muda) sebelum shalat. Bila tidak ada maka dengan kurma. Bila tidak ada maka dengan minum air. (HR Abu Daud, Hakim dan Tirmizy)

Kesimpulan dari hadist di atas, melambatkan puasa termasuk boleh dilakukan namun sebaiknya dihindari jika tanpa sebab. Karena melambatkan buka puasa membuat pelakunya menjadi rugi yakni tidak dicintai Allah SWT, berada dalam keburukan, dan tidak mengikuti sunnah Nabi SAW.

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved