Berita Tanahlaut

Gepeng Bertebaran di Pasar Pelaihari, Dinsos Tala Bersama Satpol PP Lakukan Langkah Ini

Mendekati lebaran, gelandangan dan pengemis (gepeng) mulai ramai bermunculan di Kota Pelaihari, Kabupaten Tanahlaut (Tala).

Penulis: BL Roynalendra N | Editor: Eka Dinayanti
HASAN UNTUK BPOST GROUP
PERSONEL Satpol PP dan TRC Dinsos Tala menggaruk gepeng ke kantor Dinsos untuk didata dan dibina, Senin (25_4) pagi. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Mendekati lebaran, gelandangan dan pengemis (gepeng) mulai ramai bermunculan di Kota Pelaihari, Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel).

Hal itu menjadi atensi khusus Dinas Sosial (Dinsos) Tala.

Bersama Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Tala, mereka bergerak ke pusat pasar tradisional di Pelaihari, Senin (25/4/2022) pagi.

Apalagi Senin merupakan hari pasar di Kota Pelaihari yang selalu ramai.

Baca juga: Maling Beraksi Saat Tarawih, Tokoh Warga Pulausari Kabupaten Tanahlaut Ambil Langkah Antisipasi

Baca juga: RSHB Pelaihari Kabupaten Tanahlaut Nihil Pasien Covid-19, Empat Orang Jalani Isoman

Terlebih saat ini kian mendekati Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriyah.

Pukul 08.00 Wita petugas TRC Dinsos Tala dan Satpol PP Tala bergerak ke Pasar Tapandang Berseri di kawasan Jalan Kemakmuran, Pelaihari.

Kegiatan dilakukan hingga tengah hari.

"Gepeng yang sedang meminta-minta/mengamen kami amankan, kami bawa ke Rumah Singgah Dinsos Tala," papar Kepala Dinsos Tala Eko Trianto.

Pihaknya melakukan pendataan dan pembinaan oleh Tim Pekerja Sosial Dinas Sosial Tala.

Sekaligus dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh Tim PSC 119 Tala.

Baca juga: Jelang Idul Fitri 2022, Penumpang di Bandara Syamsudin Noor Meningkat

Baca juga: Bantuan Tunai Pangan Mulai Disalurkan oleh Polres Balangan, Pedagang pun Senang

"Setelah dilakukan pendataan dan pembinaan mereka akan dikembalikan ke tempat asalnya masing-masing melalui Dinsos setempat," sebut Eko.

Dikatakannya, data sementata gepeng yang terjaring sedikitnya tujuh orang.

Terdiri dari 3 orang Laki-laki dan 4 orang perempuan, termasuk 1 orang anak-anak.

Mereka berasal dari Kota Banjarmasin (lima orang) dan dari Banjarbaru dua orang

"Usianya, anak 7 tahun, yang lainnya dewasa. Aktivitas mereka di Pasar Tapandang mengemis dan mengamen. Disabilitas ada tiga orang, terdiri dari tuna netra, cacat tangan, dan tuna wicara," papar Eko.

(Banjarmasinpost.co.id/roy)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved