Gunakan Jasa Calo, Belasan Penumpang Gelap di Trisakti Banjarmasin Digagalkan Petugas Gabungan

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN -  Petugas gabungan berhasil menggagalkan belasan 'penumpang gelap' yang mencoba memasuki kapal  di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin melalui jasa calo.

Dengan modus ikut di dalam truk, dan bersembunyi pada kabin, belakang tempat duduk sopir dan kernet.

Diketahui belasan 'penumpang gelap' tersebut bukanlah warga Kota Banjarmasin, melainkan calon penumpang berasal dari luar Kalsel.

"Selanjutnya kami arahkan untuk membeli tiket resmi. Angkutan truk itu hanya boleh ada dua orang, sopir dan kernet, kalau lebih kami turunkan," kata Kapolsekta Kawasan Pelabuhan dan Laut (KPL) Banjarmasin, Kompol Aryansyah, Kamis (28/4/2022).

Baca juga: H-7 Lebaran, Penumpang Kapal di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin Meningkat hingga 200 Persen

Baca juga: Operasi Patuh Karantina 2022 di Pelabuhan Trisakti, BKP Kelas I Banjarmasin Amankan Kucing Anggora

Kompol Aryansyah juga mengungkapkan resiko calon penumpang, yang ingin menaiki kapal sebagai 'penumpang gelap'.

Sebab menurutnya calon penumpang tersebut, berpotensi gagal berangkat karena kehabisan tiket resmi.

"Jangan beli di calo, resikonya kalau kedapatan pasti akan kami minta beli tiket resmi, nah kalau kapal sudah mau jalan biasanya tiket sudah habis, sehingga calon penumpang tidak bisa naik," ujarnya.

Selain itu petugas gabungan juga ujar Kapolsek mengamankan empat orang, yang mengkonsumsi miras di sekitar pelabuhan.

Hal tersebut guna mengantisipasi adanya gangguan ketertiban, di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin di momen mudik lebaran.

"Mereka minum dan mabuk di sekitar pelabuhan, langsung kami amankan, namun hanya sifatnya pembinaan satu kali 24 jam," terang Kapolsek.

Baca juga: Pemudik Naik Kapal Awu-Awu dari Batulicin Kalsel Naik Berkali Lipat ke Sulawesi Selatan

Untuk itu Kapolsek memastikan bahwa tidak ada premanisme, di sekitar Pelabuhan Trisakti Banjarmasin.

"Kami pastikan tidak ada premanisme di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin. Kami mengimbau agar masyarakat bisa melaporkan bila menemukan tindakan seperti pungli dan calo, orang membawa sajam atau miras," ucapnya. (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Rahmadi)