Makam Datu Ahmad di Pelaihari
Wisata Religi Datu Ahmad, Makam Sang Pangeran Banjar dan Ulama Turki di Pelaihari Kalsel
Di Kompleks Makam Datu Ahmad di Pelaihari ada beberapa makam, Kabupaten Tala, baik yang berkubah (lima makam) dan makam di sekitarnya (tiga makam)
Penulis: Salmah | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Makam Datu Ahmad di Desa Lok Batu, Kelurahan Karang Taruna, Kecamatan Pelaihari, demikian wisata religi yang bisa Anda kunjungi saat ke Kabupaten Tanah Laut (tala).
Di Kompleks Makam Datu Ahmad di Pelaihari tersebut ada beberapa makam, baik yang berkubah (lima makam) dan makam yang ada di sekitarnya (tiga makam).
Semua makam tidak tulisan pada nisannya, sehingga tidak bisa diketahui yang mana makam Datu Ahmad. Namun yang pasti Datu Ahmad bermakam di situ dan ini sudah ditetapkan pihak pemerintah setempat.
Pastinya pula ada dua Datu Ahmad yang bermakam di situ. Pertama, Datu Ahmad atau Pangeran Ahmad atau Gusti Kacil, salah seorang putra dari Raja Banjar Sultan Tahmidillah I (Sultan Aminullah) yang memerintah di Keraton Martapura pada 1778 – 1785.
Baca juga: Jalan Setapak Mendaki Bukit ke Wisata Religi Makam Datu Ahmad di Pelaihari Kalsel
Pangeran Ahmad bermukim di Lok Batu karena mengasingkan diri setelah terjadi konflik di kesultanan banjar pasca meninggalnya sang ayah dan seorang saudaranya.
Kedua, makam Datu Ahmad yang seorang ulama. Menurut sejarah turun temurun, Datu Ahmad Nasan, almarhum adalah keturunan Turki.
Para zuriah (keturunan) Datu Ahmad Nasan saat selain banyak bermukim di Pelaihari dan juga tersebar di sejumlah daerah lain di Kalsel.
Awal 1980-an, keberadaan makam ditetapkan sebagai Situs Bangunan Cagar Budaya Oleh Departemen Pendidikan dan kebudayaan, dalam hal ini Direktorat Perlindungan dan Pembinaan Sejarah Kepurbakalaan.
Baca juga: Wisata Religi Makam Datu Ahmad, Salah Satu Ulama Pendiri Kabupaten Tanah Laut Kalsel
Pada 1997, lingkungan Makam Datu Ahmad di Pelaihari, Kabupaten Tala, direnovasi. Terkini selain ada paving block pada jalan setapak juga ada lampu dan pendopo untuk peziarah.
Demikian tentang makam. Selanjutnya, kami bahas tentang aktivitas ziarah di pemakaman tersebut. Mari, lanjutkan simak artikel berikutnya.
(Banjarmasinpost.co.id/Salmah Saurin)
