Berita HST
Ikuti Ujian Sekolah, Siswa SMPIT Al Khair Senang Jawab Soal Pakai Smartphone
Ujian sekolah di SMPIT Al Khair Barabai, siswa di sekolah ini senang menjawab soal dengan menggunakan smartphone
Penulis: Hanani | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID BARABAI-Sejak Senin 9 Mei hingga 17 Mei 2022 mendatang, seluruh SMP melaksanakan ujian sekolah (US), yang dilaksanakan masing-masing sekolah.
Selain menggunakan komputer PC maupun laptop, ujian kelas IX juga boleh menggunakan telepon genggam berbasis smartphone.
Seperti dilakukan SMP Islam Terpadu (IT) Al Khair Barabai. Sejak tahun 2019 sekolah swasta ini menggunakan aplikasi candycbt dan sudah menerapkan US berbasis smartphone tersebut untuk ujian tertulisnya.
Kepsek SMPIT Al Khair Barabai Norliani kepada banjarmasinpost.co.id Rabu (11/5/2022) menjelaskan, tahun ini ada 107 siswa kelas IX yang mengikuti US.
Baca juga: Dinas Pendidikan Kalimantan Selatan Klaim Semua Sekolah Sudah PTM 100 Persen
Baca juga: Hari Pertama Sekolah, Pembelajaran di di SMAN 1 Gambut Langsung Dikebut
Baca juga: Siswa Madrasah Mulai Masuk Sekolah 12 Mei 2022, MTsN 2 Banjarmasin Gelar Ujian Praktik
Peserta ujian, cukup membawa smartphome android masing-masing dan mengdownload aplikasinya, lalu menuliskan nama lengkap dan mengikuti perintah lainnya di aplikasi. Selanjutnya tinggal menjawab soal-soal yang sudah tersedia.
"Ini lebih praktis dan efesien karena hasilnya bisa langsung dilihat setelah siswa selesai mengerjakan soal sehingga memudahkan proses penilaia . Selain praktis dari sisi peralatan juga mengurangi penggunaan kertas,"kata Norliani.
Menurutnya, US dengan sistem ini, SMPIT Al Khair yang mengusung paperless menjadi bagian dari sekolah Adiwiyata berbasis lingkungan. Ini juga memudahkan pengawas dan para guru melihat langsung hasil ujian.
Mengenai kemungkinan siswa bisa sambil browshing atau melihat contekan di handphone yang digunakan saat ujian, Norliani meyakini para siswanya menjunjung tinggi nilai kejujuran sebagaimana upaya sekolah membentuk karakter mereka.
Soalnya sendiri diacak, satu sama lain tidak sama. Lagipula dengan waktu cukup terbatas sekitar 45 menit sampai satu jam kemungkinan mencari jawaban lewat browsing atau cara lain tidak sempat.
"Intinya Kami yakin karakter kejujuran yang sudah ditanamkan sudah terbentuk. Jadi tidak ada yang curang apalagi ada pengawasnya juga "kata Norliani.
Dijelaskan, sebelum masuk ruang ujian, siswa diminta melepas SIM Card masing-masing, karena pihak sekolah sudah menyediakan wi-fi. Sedangkan bagi yang tidak memiliki smartphone Android pihak sekolah menyediakan fasilitas laptop.
Sementara itu pengawas sekolah Anton Nurtasiah Rahmi, Pengawas Sekolah dari Disdik HST mengatakan, ujian berbasis android efektif dalam berbagai hal.
Seperti dari sisi waktu dan biaya, meminimalkan pengunaan kertas serta memudahkan dalam hal penilaian hasil ujian.
"Kami apresiasi terhadap SMP IT Al Khair sebagai penggagas pertama penggunaan Android, baik untuk ujian tengah semester maupun US seperti sekarang semua sudah berbasis digital. Harapan kami tentunya ini bisa diterapkan di semua sekolah "kata Anton.
Ditambahkan, US sendiri mengacu pada asesmen nasional. Mengenai kemungkinan kecurangan dari siswa, Anton juga tak menampik semua program ada sisi kelemahannya.