Religi
Hari Kedua Ayyamul Bidh Mei 2022, Ustadz Adi Hidayat Bolehkan Gabung Puasa Syawal 1443 H
Hari ini Minggu 15 Mei 2022 menjadi hari kedua Ayyamdul Bidh Syawal 1443 H. Ustadz Adi Hidayat bolehkan menggabung ayyamul bidh dengan puasa Syawal.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Hari ini Minggu 15 Mei 2022 merupakan hari kedua Ayyamul Bidh 1443 H.
Ayyamul Bidh dilaksanakan setiap tanggal 13, 14 dan 15 bulan hijriyah.
Umat Islam kini memasuki Ayyyamdul Bidh di bulan Syawal 1443 H, setelah sebelumnya melewati bulan suci Ramadhan 2022.
Ustadz Adi Hidayat (UAH) menjelaskan hukum menggabung Puasa Syawal, Puasa Ayyamul Bidh, dan Puasa Senin Kamis.
Di Bulan Ramadhan, umat muslim diperintahkan puasa selama sebulan penuh.
Kini berada di bulan Syawal 2022, sederet amalan-amalan sunnah dianjurkan untuk dikerjakan.
Salah satunya adalah ibadah puasa enam hari di bulan Syawal. Namun bisa jadi dalam pelaksanaannya berbarengan dengan puasa sunnah Ayyamul Bidh dan Senin Kamis.
Bagaimana hukumnya menggabung puasa Syawal dengan puasa sunnah lainnya?
Baca juga: Dahsyatnya Keutamaan Melaksanakan Dhuha, Ustadz Abdul Somad Beberkan Masalah Waktu
Baca juga: Bolehkah Membatalkan Puasa Syawal Kala Disungguhi Makanan? Simak Penjelasannya
Ustadz Adi Hidayat atau kerap disingkat UAH menjelaskan, ada ulama yang membolehkan menyatukan niat, ada pula yang memisahkan dengan pendapat satu niat untuk satu amalan.
"Tapi ingat, ketika Anda berpindah pada amalan yang lebih tinggi maka amalan rendah akan ikut pahalanya. Misal, amalan rendah ke yang tinggi puasa Senin Kamis yang dilaksanakan Senin dan Kamis, Anda mendapati puasa Syawal berkaitan dengan puasa Seninnya, Anda niatkan Syawalnya, maka Seninnya otomatis dituliskan pahalanya," jelas Ustadz Adi Hidayat dilansir Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Mentari Senja TV.
Pahala puasa Senin yang didapat itu adalah karena kebiasaan yang dilakukan sebelumnya yang mana rutin mengerjakan puasa sunnah Senin Kamis.
Ustadz Adi Hidayat mengimbau, rumusnya yakni pindahkan amalan yang rendah ke yang tinggi. Begitu mengerjakan amalan yang tinggi di saat bersamaan maka amalan yang rendah sudah dituliskan pahalanya.
"Jangankan puasa Syawal, Anda puasa Senin Kamis misal terus Anda pindah ke puasa Daud. Senin puasa, Selasa tidak, Rabu puasa, maka Kamis tidak, yang biasa puasa Senin Kamis meski tak puasa Kamis, pahalanya tetap dituliskan," urainya.
Hal itu karena puasa Daud adalah puasa selang seling, sehingga puasa Kamis tak perlu lagi dikerjakan, dan meski tidak berpuasa maka sudah dihitung pahala karena kebiasaan sebelumnya.
Terlebih jika puasa Syawal dikerjakan bertepatan dengan puasa Ayyamul bidh dan puasa Senin Kamis, maka akan mendapat tiga pahala sekaligus.