Religi

Hukum Shalat Tahajud Tanpa Tidur Sebelumnya, Simak Penjelasan Ustadz Abdul Somad

Bolehkah Shalat Tahajud namun tak tidur terlebih dulu? Simak penjelasan Ustadz Abdul Somad mengenai hal ini.

Editor: M.Risman Noor
SRIPOKU.COM/dokumen
Ilustrasi Shalat Tahajud. Ustadz Abdul Somad menjelaskan tentang shalat tahajud. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Usai Ramadhan 1443 H, jangan kasih kendor untuk tetap beribadah di malam hari.

Apalagi masih di bulan Syawal 2022, jangan lupakan Salah satu amalan yang hendaknya terus kita lakukan adalah Shalat Tahajud.

Namun bolehkah Shalat Tahajud namun tak tidur terlebih dulu?

Simak penjelasan Ustadz Abdul Somad mengenai hal ini.

Baca juga: Bacaan Doa Masuk WC, Buya Yahya Jelaskan Hukum Membaca Dzikir di Toilet

Baca juga: Hukum Mengerjakan Puasa 6 di Akhir Bulan Syawal Dijabarkan Ustadz Adi Hidayat, Boleh Tidak Berurutan

Ustaz Abdul Somad menganjurkan agar umat muslim tidur terlebih dahulu sebelum menjalan shalat Tahajud.

Meski begitu, tidak ada larangan bagi umat muslim yang harus begadang dan ingin menjalankan shalat Tahajud.

Dikutip dari unggahan YouTube Dakwah Sejuk pada Jumat (30/8/2019), Ustaz Abdul Somad mejelaskan bahwa mengerjakan Shalat Tahajud harus didahului dengan tidur.

Namun bagi yang begadang atau tidak tidur tetap bisa melaksanakan Shalat Tahajud.

Di sini, Ustadz Abdul Somad lantas menjelaskan perbedaan Sholat Tahajud yang didahului dengan tidur dan tanpa tidur.

"Kalau tidur dulu namanya Shalat Tahajud, kalau tidak tidur namanya qiyamul lail," terang Ustaz Abdul Somad.

"Jangan gara-gara tidak tidur lalu tidak Shalat Tahajud," tambahnya.

Untuk itu, tetap melaksanakan sholat malam, dengan niat qiyamul lail.

"Kalau tidak tidur ya qiyamul lail, shalat qiyamul lail," terang sang Ustaz.

Shalat Tahajud , dianjurkan untuk tidur terlebih dahulu
Shalat Tahajud , dianjurkan untuk tidur terlebih dahulu (Canva)

Waktu Terbaik Shalat Tahajud

Terdapat waktu sholat tahajud yang paling utama menurut penjelasan Ustadz Abdul Somad (UAS) adalah sekitar pukul 01.00 sampai 02.00 WIB setelah tidur.

UAS berpesan apabila bangun sudah pukul 04.00 namun ingin sholat tahajud, karena belum masuk sholat subuh, maka tetap baik dilakukan.

"Bedanya cuma waktu waktu afdhol dan waktu baik. Jangan gara-gara mengejar yang afdhol meninggalkan yang baik," jelas UAS pada ceramah yang diunggah 9 Maret 2019.

Baca juga: Pahala Besar Menanti Orang Bersedekah Pagi, Simak Juga Doa Pagi Biasa Dibaca Rasulullah SAW

Sholat Tahajud memiliki banyak keutamaan, salah satunya dapat mengangkat derajat manusia, sehingga sayang untuk dilewatkan terlebih di bulan Ramadan.

Firman Allah dalam surat Al Isra ayat 79:

وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا

"Dan pada sebagian malam hari bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (QS Al Israa': 79)

Selain itu terdapat keutamaan lain, yaitu mendapatkan ampunan dosa.

Tak hanya itu, ada pula empat surat pendek pilihan yang dianjurkan dibaca saat menjalankan sholat Tahajud.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: "Kerjakanlah sholat malam, karena sholat malam itu kebiasaan orang-orang yang shaleh sebelum kamu dahulu, juga suatu jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT juga sebagai penebus pada segala kejahatan (dosa) mencegah dosa serta dapat menghindari penyakit dari badan." (HR. Imam Tirmidzi dan Ahmad).

Ilustrasi  Shalat Tahajud. Ustadz Abdul Somad berikan penjelasan tahajud.
Ilustrasi Shalat Tahajud. Ustadz Abdul Somad berikan penjelasan tahajud. (SRIPOKU.COM/dokumen)

Saat melaksanakan Shalat Tahajud, setelah membaca Al Fatihah dianjurkan membaca surat-surat Al-Qur'an.

Bacaan surat Al-Qur'an menurut penjelasan ulama adalah yang ringan, berdasarkan Firman Allah SWT:

"Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa engkau (Muhammad) berdiri (sholat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersamamu. Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menentukan batas-batas waktu itu, maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an; Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit, dan yang lain berjalan di bumi mencari sebagian karunia Allah; dan yang lain berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al-Qur'an dan laksanakanlah sholat, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Dan mohonlah ampunan kepada Allah; sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Muzammil ayat 20).

Berikut refrensi bacaan surat pendek yang ringan, menurut anjuran ulama, beserta penjelasannya:

Baca juga: Kumpulan Resep Buka Puasa 16 Syawal 1443 H, Cocok Pula Dicoba untuk Sahur

Surat Al Ikhlas

Ustadz Abdul Somad (UAS) menjelaskan salah satu surat pendek yang dianjurkan adalah Surat Al Ikhlas.

Surat Al Ikhlas itu serupa dengan sepertiga Alquran. Sehingga membaca Surat Al Ikhlas saat sholat tahajud seperti menghatamkan Alquran.

"Bagi yang sanggup betul-betul hatam, hatamkan Alquran. Bagi yang tidak sanggup ia tetap tahajud dan baca qulhullah (Surat Al Ikhlas)," kata Ustadz Abdul Somad dikutip dari ceramahnya yang diunggah akun Jalan Hijrah pada 6 Maret 2021.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
qul huwallāhu aḥad
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.

اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ
allāhuṣ-ṣamad

Ustadz Abdul Somad jelaskan soal shalat tahajud.
Ustadz Abdul Somad jelaskan soal shalat tahajud. (youtube BELAJAR MENGAJI)

Allah tempat meminta segala sesuatu.

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ
lam yalid wa lam yụlad
(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad
Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”

Selain itu surat pendek lainnya, berpangku pada firman Allah SWT lewat Surat Al Muzammil ayat 20 adalah sebagai berikut:

Surat An Naas

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ
qul a'ụżu birabbin-nās

Baca juga: Sakit Gigi Bikin Nyeri Bisa Diatasi, dr Zaidul Akbar Bocorkan Rahasia Minyak Kelapa

Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhannya manusia

مَلِكِ النَّاسِۙ
malikin-nās
Raja manusia,

اِلٰهِ النَّاسِۙ
ilāhin-nās
sembahan manusia,

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ
min syarril-waswāsil-khannās
dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,

الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ
allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās
yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
minal-jinnati wan-nās
dari (golongan) jin dan manusia."

Surat Al Falaq

1.

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ
qul a'ụżu birabbil-falaq
Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),

2.

مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ
min syarri mā khalaq
dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,

3.

وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ
wa min syarri gāsiqin iżā waqab
dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,

4.

وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ
wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad
Dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya)

5.

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ
wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad
dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki."

Al Humazah

1.

وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍۙ
Wailul liqulli humazatil lumazah
"Celakalah bagi setiap pengumpat dan pencela,

2.

ۨالَّذِيْ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗۙ
Alladzii jamaa maalawwa 'addadah
"yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitungnya,

يَحْسَبُ اَنَّ مَالَهٗٓ اَخْلَدَهٗۚ
Yahsabu anna maalahuu akhladah
"dia (manusia) mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya.

كَلَّا لَيُنْۢبَذَنَّ فِى الْحُطَمَةِۖ
Kalla layumbazannafil khutomah
"Sekali-kali tidak! Pasti dia akan dilemparkan ke dalam (neraka) Hutamah.

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْحُطَمَةُ ۗ
Wamaa adroo kamal khutomah
Dan tahukah kamu apakah (neraka) Hutamah itu?

نَارُ اللّٰهِ الْمُوْقَدَةُۙ
Naarullahil muuqodah
(Yaitu) api (azab) Allah yang dinyalakan,

الَّتِيْ تَطَّلِعُ عَلَى الْاَفْـِٕدَةِۗ
Allatii taththoli'u 'alal afidah
yang (membakar) sampai ke hati.

اِنَّهَا عَلَيْهِمْ مُّؤْصَدَةٌۙ
Innahaa alaihim muksodah
Sungguh, api itu ditutup rapat atas (diri) mereka,

فِيْ عَمَدٍ مُّمَدَّدَةٍ
Fii 'amadimmumaddadah'
(Sedang mereka itu) Diikat pada tiang-tiang yang panjang.

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Anjuran Sholat Tahajud Harus Tidur Serta Baca 4 Surat Pendek Pilihan, Begini Penjelasan Ulama,

Sumber: Surya Online
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved