Cegah PMK Masuk, Dinas Pertanian HSU Hentikan Datangkan Sapi dari Luar Kalsel

BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI - Mencegah  Penyakit Mulut dan Kuk (PMK) menginfeksi hewan ternak di Hulu Sungai Utara (HSU), Dinas Pertanian HSU sementara ini tidak lagi menerima sapi dari luar Kalsel.

Kepala Dinas Pertanian HSU Masrai Syawfajar Nejar mengaku, telah berkoordinasi dengan Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan dan Kesmavet) untuk mengintensifkan tugas dan fungsinya.

"Setelah kita menerima surat dari Dinas Perkebunan dan peternakan Provinsi,kita langsung mengidentifikasi  tugas rutin yang dilakukan setiap hari dengan melakukan pemeriksaan hewan dan mensosialisasikan PMK ini kepada para peternak dan kepada para penyuluh pertanian  disetiap kecamatan di HSU," ujarnya. 

Masih menurut Masrai kegiatan pencegahan dan pengendalian PMK meliputi pemeriksaan fisik ternak, pemberian vitamin, desinfeks atau penyemprotan kandang baik pada kandang peternak maupun kandang kandang penampungan hewan kurban yang tersebar di wilayah HSU.

Baca juga: Kran Ternak dari Jatim Ditutup, Stok Sapi Untuk Idul Adha di Kalsel Masih Bisa Dari NTT Hingga Bali

Baca juga: Hindari Lockdown, Peternak di Bumijaya Kabupaten Tanahlaut Minta Dilakukan Vaksinasi Sapi Serentak

Selain itu,  pihaknya sementara ini juga menolak pemasukan ternak hidup dan produk asal ternak dari luar Kalimantan Selatan (Kalsel) serta tidak lagi mengeluarkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).

Selain melakukan langkah - langkah tersebut Dinas Pertanian HSU juga melakukan koordinasi dengan berbagai instansi terkait diantaranya dengan Dinas Kominfo HSU berupa sosialisasi melalui media spanduk dan TV Kominfo,dengan Kepolisian Resor HSU untuk pengamanan sosialisasi serta koordinasi dengan seluruh koordinator BPP dan mantri tani seluruh HSU untuk melaksanakan sosialisasi PMK diseluruh wilayah HSU.

"Sejauh ini belum ada sapi yang terkonfirmasi positif PMK," ujarnya. 

Baca juga: Suplai Daging Sapi di Banjarmasin Berkurang, Harga Daging Melambung

Terpisah Aran salahsatu pengelola penggemukan sapi mengatakan sudah sejak dua minggu terakhir tidak ada sapi masuk dari luar daerah. 

"Ada 72 sapi yang ada dan sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan, dari petugas sudah  tiga kali dilakukan pemeriksaan," ujarnya. (Banjarmasinpost.co.id/Reni Kurniawati)