Ekonomi dan Bisnis
Suplai Daging Sapi di Banjarmasin Berkurang, Harga Daging Melambung
Penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak sapi, berdampak pada kurangnya pasokan daging sapi ke pasar-pasar di Banjarmasin
Penulis: Salmah | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID - Penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak sapi yang tengah mewabah di Aceh dan Jawa Timur, berdampak pada kurangnya pasokan sapi ke pasar-pasar di Banjarmasin.
Kebutuhan daging sapi di Banjarmasin selain berasal dari hasil ternak di Kalsel juga dipasok dari Jawa.
Informasi beberapa pedagang daging sapi di Sentra Antasari, Banjarmasin suplai memang berkurang.
Yusran, pedagang daging sapi di blok daging Sentra Antasari, mengungkapkan, suplai sapi dari Jawa memang tengah disetop sementara waktu.
Baca juga: Lakukan Pemeriksaan Medis Ternak Sapi di Balangan, Tim Keswan Tidak Temukan Terinfeksi PMK
Baca juga: Terdampak Merebaknya Virus PMK, Harga Sapi di Batola Naik
Baca juga: Khawatir Tertular PMK, Penggemukan Sapi di HSU Ini Setop Datangkan Sapi dari Luar
"Informasi kami ketahui memang suplai sapi dari Jawa sementara disetop. Jadi stok daging di pasar berkurang," ujarnya.
Sebagai dampak, harga daging naik, sekarang daging kualitas nomor satu berharga Rp150 ribu dari sebelumnya Rp 130 ribu per Kg.
Daging tulangan saat ini harganya Rp 80 ribu, sebelumnya Rp60-65 ribu per Kg. Daging rawon sekarang Rp 100 ribu dari semula Rp 90 ribu per Kg.
Kurangnya stok dan naiknya harga, menurut Yusran membuat penjualan di lapaknya menurun hingga 5 persen.
"Jadi untuk di Banjarmasin sampai saat ini belum mendapat info adanya wabah penyakit sapi," tandas Yusran yang saat penjualan normal menjual 15 Kg daging per hari.
Hj Sibar, pedagang daging di Sentra Antasari, juga mengatakan hal senada. Menurutnya selain tidak ada pengiriman sapi dari Madura ke Banjarmasin juga dari Pelaihari tidak ada masu pasar.
"Pasar sapi di Pelaihari, kemarin tutup, Senin hari libur. Jadinya stok daging belum ada dari sana," terangnya.
Baca juga: NEWSUPDATE Pasar Hewan Saranghalang Ditutup Sementara, Begini Ungkapan Pedagang Sapi Tala
H Fadli, pedagang daging lainnya, mengatakan, meski ada kenaikan harga namun sementara ini penjualan masih belum terlalu berpengaruh.
"Ya, sama dengan yang lain, penurunan hanya 5 persen," tandasnya. (banjarmasinpost.co.id/salmah saurin)