Berita HSU
Khawatir Tertular PMK, Penggemukan Sapi di HSU Ini Setop Datangkan Sapi dari Luar
Khawatir penularan PMK, tempat penggemukan sapi di Kelurahan Kebun Sari HSU selama dua pekan ini tak lagi mendatangkan sapi dari luar
Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPIST.CO.ID, AMUNTAI - Merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang ternak sapi juga dikhawatirkan oleh para peternak HSU,
Aran salah satu pekerja pada tempat penggemukan sapi di kelurahan Kebun Sari Kecamatan Amuntai Tengah Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) mengatakan pihaknya juga merasa khawatir dengan adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi.
Sudah dua minggu terakhir, tempat penggemukan sapi sudah tidak lagi memasukkan sapi baru, karena khawatir sapi yang datang dari daerah lain justru bisa menularkan penyakit.
Setidaknya ada 72 ekor sapi yang saat ini ada di kandang dan proses penggemukan untuk persiapan Idul Adha 1443 H nanti.
Baca juga: Kematian Sapi di Desa Mekarsari Tala Bukan akibat PMK, Kadisnak Keswan Sebut karena Penyakit Ini
Baca juga: Pasar Hewan Saranghalang Ditutup Sementara, Begini Ungkapan Pedagang Sapi di Tanahlaut
"Khawatir jelas ada karenanya kami berusaha untuk menjaga kesehatan sapi dan tidak memasukan sapi baru," ujarnya.
PMK sebelumnya belum pernah terjadi di penggemukan tersebut. Dimana penyakit tersebut memiliki ciri dengan mulut membengkak dan kuku kaki yang lepas dan bisa menyebabkan kematian.
Saat ini sudah mulai banyak yang memesan untuk penggemukan sapi dan untuk kurban pada hari raya idul adha nanti.
Baca juga: Harga Sapi di Kabupaten Tapin Melonjak Pasca Perketat Masuk Hewan untuk Cegah PMK
Di penggemukan tersebut juga menyediakan jasa pengiriman langsung ke tempat berkurban sehingga sapi yang telah dibeli bisa dirawat dengan baik terlebih dulu dan dibersihkan sebelum diantar.
"Kalau sapi dari luar sulit masuk khawatir nanti akan mengalami kenaikan harga, saat ini untuk ukuran sapi yang menghasilkan sekitar 80 kilogram daging harganya sekitar Rp 16 juta dan harga masih bisa berubah ubah," ujarnya.
(banjarmasinpost.co.id/reni kurniawati)