Religi
Bukan Hanya Usai Tarawih, Buya Yahya Jelaskan Sunnah Witir Dikerjakan Rasulullah SAW
Tak hanya di bulan Ramadhan, shalat witir hendaknya rutin dilakukan setiap malam. Buya Yahya menjelaskan tentang keutamaan witir.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Usai tarawih dilanjutkan dengan shalat witir.
Amalan sunnah ini sudah umum didapati di bulan Ramadhan.
Lalu bagaimana shalat witir kalau dilaksanakan di luar bulan Ramadhan?
Tak hanya di bulan Ramadhan, shalat witir hendaknya rutin dilakukan setiap malam.
Shalat witir di bulan Syawal bisa dilakukan usai shalat tahajud.
Setelah melaksanakan sholat tahajud di malam hari, atau sholat sunnah lainnya, dianjurkan menutupnya dengan sholat witir.
Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat malam itu dua rakaat salam, dua rakaat salam. Maka apabila engkau takut masuk waktu Shubuh, hendaklah melakukan witir satu rakaat.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Baca juga: Tips Agar Wanita Cepat Hamil, dr Zaidul Akbar Kupas Rahasia Buah Alpukat
Baca juga: MTQ Nasional XV Tingkat Kabupaten Balangan Resmi Dibuka, Bupati Janjikan Terobosan Baru
Buya Yahya menuturkan kebiasaan Nabi Muhammad SAW di malam hari, yakni berupaya selalu menyempatkan shalat witir sebelum tidur.
"Hal itu adalah riwayat sebelum tidur, dalam riwayat lain Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan jadikanlah witir sebagai penutup shalatmu," ujarnya.
Hadis yang diriwayatkan Ahmad berbunyi: “Abu Dzar berkata, ‘Kekasihku (Rasulullah SAW) pernah berpesan kepadaku tentang tiga hal yang tidak akan aku tinggalkan untuk selamanya, Insyaallah, yaitu sholat fajar, shalat witir sebelum tidur, dan puasa tiga hari pada setiap bulan.”
Keutamaan shalat witir yang pertama yakni disaksikan malaikat secara langsung. Hal ini menunjukkan betapa shalat witir yang dikerjakan pada malam hari begitu istimewa di hadapan para malaikat. Berikut bunyi hadis mengenai hal tersebut,
"Barangsiapa yang khawatir tidak bisa bangun di akhir malam, hendaklah ia melakukan witir di awal malam. Dan siapa yang berharap mampu bangun di akhir malam, hendaklah ia witir di akhir malam, karena shalat di akhir malam disaksikan (oleh para malaikat) dan hal itu adalah lebih afdlal (utama)." Abu Mu’awiyah berkata; "Mahdlurah (dihadiri oleh para malaikat)." (HR. Muslim).

"Nabi Muhammad itu penuh kasih memahami segala kondisi umatnya, ada yang sering bekerja lembur dan tidak bisa bangun malam bisa langsung shalat witir sebelum tidur, bagi yang terbiasa silakan bangun dan melakukan witir," terangnya.
Shalat witir di awal waktu dilakukan setelah melakukan shalat isya dan ba'diyah isya, dan di bulan Ramadhan seperti saat ini dikerjakan setelah shalat tarawih.
Jika pengerjaan shalat witir di awal waktu tersebut dan kemudian tertidur, apabila sanggup bangun maka Buya Yahya mengimbau agar mendirikan shalat tahajud dan perbanyak shalat malam lainnya.