Mesin Kopi

Lihat Penampakan Mesin Kopi Tertua di Dunia, Dipamerkan di Jakarta dan Dibuat Seratus Tahun Lalu

Ini penampakan salah satu mesin kopi tertua di dunia yang dipamerkan ART1 Gallery & Museum

Editor: Irfani Rahman
Ist via tribunnews
Mesin espresso tertua dari Victoria Arduino yang dibuat tahun 1910 dan akhirnya dipamerkan di ART1 Gallery & Museum, Jakarta. 

Jasin memaparkan, sebagai seorang barista, dirinya melihat sejumlah keunggulan utama dari Maverick. Pertama, bentuknya lebih ringkas dan slim.

“Teknologi baru sukses merampingkan Maverick dari versi sebelumnya. Hal ini akan membuat tampilannya lebih menarik,” jelas Jasin.

Kedua, Maverick lebih sustainable alias ramah lingkungan. Menurut Jasin, teknologi T3 yang disematkan membuat Maverick memiliki presisi dan kontrol yang sama namun mampu mengurangi 37 persen penggunaan energ.

“Jadi Maverick ini lebih hemat listrik. Hal ini diperoleh melalui pengurangan volume boiler dengan bahan stainless steel,” ungkap Jasin.

Ketiga lebih user friendly. Jasin menyebutkan, bahwa fitur preset dari Maverick memungkinkan coffee shop untuk mengatur sejumlah setting berbeda. Hal ini akan memudahkan bahkan barista pemula untuk meracik kopi dengan citarasa sempurna.

“Jadi misalnya ada sejumlah barista di gerai. Nah, gerai tersebut hanya perlu satu barista senior untuk mengatur setting awal untuk digunakan oleh barista lainnya yang lebih senior. Jadi yang junior tidak perlu mengatur seluruh setting dari awal lagi. Hal ini sangat memudahkan para barista pemula dalam menghasilkan kopi yang baik,” urai Jasin.

Mesin espresso premium ini harga per unitnya dimulai dari Rp 215 juta.

Adapun Grinder New Mythos disebut Jasin telah naik kelas. Pasalnya, grinder terbaru ini hadir dengan fitur yang lebih kaya dengan 4 pilihan mesin yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pemilik bisnis.

“Jadi ada fitur display layar sentuh yang membuatnya lebih user friendly juga, Clima Pro untuk mengatur temperatur lebih mudah melalui touch screen, dan Zero Waste yang mampu meminimalisir potensi terbuangnya hasil gilingan biji kopi dari mesin,” ungkap Jasin.

New Mythos sendiri hadir dengan 4 pilihan yakni MY75, MYG75, MY85, dan MYG85 yang dibandrol mulai dari Rp42 juta.

Black Eagle Maverick memiliki fitur-fitur seperti T3 Genius, evolusi dari teknologi T3 yang menawarkan presisi dan kontrol yang sama namun mampu mengurangi 37 % penggunaan energi. Hal ini diperoleh melalui pengurangan volume boiler dengan bahan stainless steel.

Fitur lainnya adalah Steam by Wire System yang telah diperbaharui, bisa memberikan kualitas dry steam yang sam. Caranya dengan menambahkan 3 kontrol untuk purge serta memisahkan steam antar jug dengan kapasitas yang berbeda.

Black Eagle Maverick juga mengoptimasi bentuk dan berat grup sebesar 23 % untuk memungkinan kecepatan panas yang lebih reaktif, cepat, serta presisi. Elektronik yang baru ini juga bisa secara akurat mengontrol elemen pemanas.

Fitur lainnya adalah Pure Brew Technology, sebuah metode revolusioner untuk mengesktraksi espresso dan ekstraksi kopi dengan tekanan rendah dan disesuaikan dengan paten Victoria Arduino yang baru yaitu portafilter dengan conical double-mesh filter yang bisa menciptakan PureBrew, cara baru filter ekstraksi kopi agar terasa lebih manis dan full-bodied. Mesin espresso ini dibandrol mulai dari Rp215 juta.

Sementara, New Mythos memiliki fitur menarik dengan 4 pilihan mesin yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan pemilik bisnis.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved