Ekonomi dan Bisnis
Tren Peningkatan Ekonomi Kalimantan Selatan Dipengaruhi Ekspor Batu Bara dan CPO
Batu bara dan CPO dengan harga jual tinggi menyebabkan terjadinya surplus perdagangan di Kalimantan Selatan pada April 2022 sebesar US$ 1,18 miliar.
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Alpri Widianjono
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN - Tren peningkatan kegiatan ekonomi masyakarat mengiringi positifnya kondisi perekonomian Kalimantan Selatan (Kalsel) pada April 2022.
Di sisi lain, tingginya peningkatan kegiatan masyarakat tersebut telah mendorong kenaikan inflasi saat April sebesar 1,15 persen. Lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu Maret, sebesar 0,93 persen.
Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Kalsel, Sulaimansyah, melalui rilisnya, Kamis (26/5/2022), menjelaskan, situasi ini tidak lepas dari tingginya aktivitas Ekspor Batu Bara dan Crude Palm Oil (CPO).
"Batu bara dan CPO dengan harga jual tinggi telah menyebabkan terjadinya surplus perdagangan di Kalimantan Selatan pada April 2022, yaitu tercatat sebesar US$ 1,18 miliar dollar," urainya.
Baca juga: Pencapaian Signifikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Didukung Kebijakan People-First
Baca juga: Lima Daerah di Provinsi Kalimantan Selatan Belum Optimalkan Belanja Produk Lokal
Baca juga: Terbukti Korupsi Dana Desa, Mantan Kades Bongkang Tabalong Divonis 4 Tahun Penjara
Di sisi impor, lanjut Sulaimansyah, juga mengalami pertumbuhan seiring peningkatan kegiatan perekonomian masyarakat. Namun, tidak sebesar pertumbuhan ekspornya.
Kondisi tersebut telah berdampak pada pendapatan negara yang berhasil dihimpun sampai dengan April 2022 yang menunjukkan angka sebesar Rp 5,64 triliun.
"Jumlah tersebut meningkat sebesar 82,37 persen dari periode yang sama tahun yang lalu dengan selisih lebih tinggi sebesar Rp 2,54 triliun," imbuh dia.
(Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/aktivitas-ekspor-batubara-di-perairan-tabunio-kalsel_wm.jpg)